Indonesian Scooter Festival (ISF) kembali digelar pada 21-22 September 2019 di Jogja Expo Centre JEC). ISF adalah acara tahunan yang ditunggu-tunggu pecinta otomotif dan Skuter di seluruh Indonesia. Sejak pertama kali didakan ahun 2017 lalu, jumlah pesertanya selalu meningkat. Mengusung tema “Scooter for Life”, ISF menjadi “Lebarannya Skuteris”.







Skuteris dari berbagai daerah bahkan manca negara berkumpul di Yogyakarta. Selain Indonesia, ada juga skuteris dar Malaysia, Singapura, Amerika dan Italy. Baru pembukaan saja suda banyak skuteris yang hadir memenuhi JEC. Ratusan Skuter terparkir rapi di JEC dari pagi.

“Scooter for Life bsa diartikan Skuter untuk kehidupan, Skuter  seumur hidup atau Skuter  untuk hidup, “ ujar Dwi Yudha Danu, Founder Indonesian Scooter Festival. Katanya acara ini dulu digagas berdasarkan diskusi dan kumpul-kumpul para skuteris. Harapannya, ISF naik kelas menjadi acara yang berskala Asia dan Dunia.

ISF 2019

“Antusias masyarakat terhadap ISF 2019 sungguh sangat besar sekali. Bayak hal yang telah mereklakukan untuk menyambut festifal ini. Sebagai contoh nyatanya seperti banyak video-video menarik dari masyarakat, khususnya oleh para komunitas skuter di Indonesia untuk menyambut ISF dan megambarkan bahwa mereka akan terlibat penuh di sini. Belum lagi banyak juga dar teman-teman komunitas skuter di Indonesia yang telah berdatangan ke Yogyakarta sebelum festval in digelar, bahkan ada yang datang satu bulan sebelumnya,” ungkap Yudha.

Hal unik dari pecinta skuter adalah kekeluargaan yang erat. Semua yang datang menjadi satu hati sebagai pecinta skuter. Selain itu cara menikmati skuter juga berbeda dari otomotif lain, Moge misaln. Skuter memiliki sejarah tersendiri bagipemiliknya, punya cerita sendiri bersama kawan atau komuitasnya.


ISF 2019


ISF 2019

ISF adalah festival dengan jumlah peserta dan kelas kontes terbanyak. Ada berbagai macam acara dan perlombaan yang diadakan. Setelain pameran Skuter dari yang lawas hingga terbaru, juga ada beberapa mobil klasik yang dipamerkan. ISF kali ini juga menghadirkan banyak stand yang menjual aneka pernak-pernik Skuter . Di bagian luar JEC ada panggung musik dan stand makanan. Selain itu juga ada stand UKM lokal. Bagi yang datang dengan anak-anak, juga disediakan arena bermain anak-anak.

ISF 2019 menghadirkan banyak sekali konten yang bisa dinikmati. Seperti panggung pertunjukan musik, Scooter Museum yang menghadirkan beberapa skuter keluaran Itali, Amerika dan Jerman, ScooterMart (Lapak Klithikan), Rolling Thunder, Japan Scooter Contest, Classic Scooter Classic, Dyno Test, Talkshow, Pedal Car and Vintage Bicycle Contest, Break Dance Competition, Free Style Scooter, Painting Helmet, Kuliner dan Foodtruck, Hot Wheels Competition, dan Lucky Draw berupa 1 unit Vespa Darling 90s.

Acara ini tidak hanya meriah, juga terasa hangat dan akrab. Pertemuan antar komunitas, kawan lama, sesama skuteris, pasti menghadirkan certa baru. ISF 2019 akan selalu menjadi acara yang dinanti, menjadi event yang akan melekat di memori dan tertinggal di hati.




Pernah sekali nonton konser Didi Kempot. Lagu pertama Cidro mendapat sambutan yang teramat meriah. Halaman FIB UGM menjadi penuh sesak dengan sobat ambyar. Gak Cuma mahasiswa, entah orang-orang itu berduyun-duyun datang dari mana.

Konser Lord Didi tak penah sepi.

Sobat ambyar jumlahnya terus bertambah pesat di Indonesia bisa jadi juga luar negeri. Mungkin kedepannya bisa jadi komunitas pernah patah hati official. Khusus menampung insan muda yang galau dan merana karena tak kunjung mendapat pujaan hati. Saling menguatkan dan memotivasi. Oke kan?

Balik lagi ke lagu pertama dengan judul Cidro. Seorang pemuda di belakangku yang kudugem masih mahasiswa dengan semangat penuh menggelora ikut menyanyi. Aku jadi mikir, semangat mana dia, antara nyanyi lagu Cidro dengan bikin skripsi. Lebih tahan mana dia, dari lelahnya bimbingan atau dicuekin gebetan?

Sebelas dua belas mungkin ya?

Gak main-main loh ini, jagat media sosial menganugerahkan gelar Godfather of Broken Heart pada Didi Kempot. Meski dia terhitung penyanyi kawakan yang, yah, kalau dari tampang jelas kalah sama boy band Korea. Jelas bukan hanya modal tampang. Pengalamannya patah hati dan malang melintang di dunia musik Indonesia berbuah sangat manis.

From IG didikempot_official)


Beda banget ya sama kisah cintamu? Ulu..ulu… yang sabar..

Berbahagialah kalau kamu pernah patah hati, berarti kamu termasuk sosok ambyar yang punya banyak sobat senasib. Yak, sobat ambyar nasional.

Lagu-lagu Didi Kempot yang viral bukan hanya karena memang lagunya yang mumpuni, tapi juga berkat netizen yang turut membagikannya melalui media sosial. Lagu lawas itu akhirnya kembali mengudara dan menyentuh hati para nestapa cinta.

Hati yang gundah itu bagai menemukan oase segar, dihibur lagu-lagu yang bikin baper dari Didi Kempot.

Dikutip dari Kompas.com, Laelatus Syifa, seorang psikolog dari Universitas Sebelas Maret Solo menuturkan, fenomena kembalinya Lord Didi tak lepas dari peran sosial media. "Menurut saya, ini efek dari media sosial yang bisa memviralkan keasikan lagu Didi Kempot yang berbeda dengan lagu-lagu sekarang. Lagu Didi Kempot punya ciri khas tersendiri daripada musik saat ini," ungkap Syifa.
Jika berbicara lagu Didi Kempot yang sarat patah hati dan kesendirian, Syifa menduga lagu-lagu pedih ini mampu menjadi perwakilan perasaan insan muda.

Mewakili perasaanmu yang sulit diungkapkan. Apalah daya kalau cuma bisa nangis sendiri di malam sunyi.




Loyalitas sobat ambyar juga tidak perlu diragukan. Di manapun Lord konser selalu banyak yang datang. Foto dan videonya langsung viral dan memenuhi jagat dunia maya. Di upload dengan penuh suka cita sebagai perayaan patah hati bersama.

Bagi kamu yang pernah dan sedang patah hati, tetaplah bersabar. Setidaknya kamu sudah berjuang.




Dua bulan ini menjadi semacam bulan buku di Jogjakarta. Setelah perhelatan buku musik yang menyedot ribuan pengunjung di MocoSik, minggu ini ada Kampung Buku Jogja (KBJ).Acara ini digelar di Gedung Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjosumantri (PKKH) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta pada 2-5 September 2019.

KBJ telah memasuki tahun ke-5 kali ini mengusung tema Menelisik Bilik-bilik Indonesia yang dimaksudkan untuk mengajak publik memahami keragaman Indonesia, mulai dari aspek sosial, budaya, ras, hingga pilihan politik.

Sebelum masuk gedung PKKH kamu bakal disambut oleh quotes-quotes satire tentang buku. Seperti “Repot ngurus Ibukota baru lupa ngurus buku” dan “Indonesia mabuk karena anti literasi.” Sempatkan juga berfoto di area pintu masuk di depan photoboth yang terbuat dari susunan kardus. Kardus menjadi bahan utama hiasan di KBJ.




Masuk ke dalam ruang pameran, ribuan buku siap untuk kamu bawa pulang. Banyak buku dari penerbit indie yang tidak dijual di toko buku mayor. KBJ tahun ini menghadirkan penerbit indie sebanyak 38 penerbit, 20 penerbit mayor, dan 15 toko buku. Mereka tak hanya dari Yogyakarta, melainkan juga dari Malang, Surabaya, Bandung, Jakarta, juga Semarang.

Tidak hanya buku baru, kamu juga bisa hunting buku-buku lawas dan bekas. Bagi pengepul buku lawas cocok banget mampir ke KBJ. Ada buku lawas berbahasa jawa, inggris hingga bahasa latin. Buku-buku ini dijual mulai harga 20.000, untuk buku langka bisa mencapai ratusan ribu.

Selain membeli buku kamu juga bisa mengikuti banyak acara menarik di KBJ. Ada beragam workshop, pertunjukkan sastra, dan talkshow. Info lengkapnya bisa kamu lihat di media sosial dan website KBJ.

Gak perlu takut lapar dan haus juga kalau berlama-lama d KBJ. Tersedia banyak stand makanan dan minuman di sana. Minimal kau bisa baca buku atau ikut talkshow sambil ngopi lah ya.

Salah satu talkshow yang berangsung di hari pertama adalah “Ngisruh Sejak dalam Pikiran”. Pada talkshow kali ini dibahas mengenai pentingnya literasi dan keadaan literasi era media sosial. Sekarang banyak hoax berseliweran dan dipercaya karena waganet enggan membaca dan menelusuri kebenaran sebuah berita. Apa saja yang diposting oleh para influencer mudah dipercaya dan menjadi viral.


Salah satu pengisi talkshow tersebut adalah mas Sabrang. Beliau mengungkapkan pentingnya menulis da membaca. Menulis adalah proses untuk mengabadikan ide dan gagasan hingga dapat sampai kepada generasi selanjutnya. Sedangkan membaca sebenarnya tidak melulu untukmenghafal isi buku, tapi untuk melatih proses berfikir. Melalui aktivitas membaca, kita bisa melatih otak untuk berfikir lebih komprehensif dan sistematis.

Kemapuan berfikir kritis ini nantinya akan membuat kita tidak muda terkan berita hoax yang beredar di media sosial, juga mampu untuk menyaring informasi di tengah banyaknya informasi yang kita terima setiap harinya.




Akupun tipe yang tidak mudah menceritakan permasalahan pribadi kepada orang lain. Ya kalau bisa diselesaikan sendiri, udah kerjain sendiri aja. Tapi kalau kulihat, ada pola berulang dalam lingkaran pertemananku. Selalu akan ada satu orang yang paling dekat, sudah berganti beberapa kali, seiring dengan perubahan dalam hidupku.  Tapi selalu ada satu orang yang akan aku tuju ketika aku gak ngerti lagi, atau aku butuh mengekspresikan sesuatu pada orang lain.

Ya.. kita sama tahu lah, pendamping paling bisa diandalkan adalah Tuhan. Wong kita belum ngomong aja sebenarnya Beliau sudah sangat paham. Beliau juga Maha Mendengar, mau berkeluh kesah apa saja bisa, pakai bahasa apa saja paham. Tapi tidak dipungkiri, tetap membutuhkan seseorang yang bisa langsung dilihat dan didengar, diajak makan dan jalan. Apalagi kalau pas lemah iman, gak bisa peka dengan jawaban Tuhan yang halus dan lembut. Gak peka sama kode Beliau.

Salah satu tempat yang bisa kamu tuju adalah keluarga, orang tua, terutama ibu yang bisa tahu keadaan kita meski belum ngomong apa-apa. Keluarga adalah tempat kembali yang menerima kita apa adanya. Apapun masalahnya. Mungkin kamu gak terbiasa, tapi cobalah. Ketika merasa sendirian, pulang atau menceritakannya pada keluarga.

Memang tidak semua orang punya keluarga yang dekat dan hangat. Ada yang tidak terbiasa terbuka dengan keluarganya, ada yang gayanya cuek aja, ada pula yang justru keluarga adalah sumber masalah. Banyak juga yang tidak punya rumah yang nyaman, rumah menjelma menjadi neraka yang menyesakkan.

Coba ingat-ingat, kamu masih punya teman. Seseorang yang bisa dipercaya. Bagi mereka yang ekstrovert bisa lebih mudah menceritakan apa saja sama temannya. Hanya, jangan sembarang bercerita pada random person. Pastika dia adalah orang yang bisa dipercaya. Nah, kalau tipe introvert yang memang sejak DNA susah ngomong sama orang gimana dong? Satu orang saja cukup, satu orang yang membuatmu nyaman dan menerimamu sebagaimana kamu.

Bagaimana kalau kamu gak nemu siapa-siapa dan gak tahu lagi, gak ada teman, benar-benar sendirian??
Balik ke Tuhan, mintalah seorang teman. Kalau belum ada? Tetaplah yakin dan bersabar. Yakinlah kamu akan menemukan orang-orang yang tepat. Mereka yang baik dan mengerti, tanpa ingin timbal balik. Udah sebulan, tiga bulan kok masih ngerasa sendirian?
Oke, jadikan Tuhan yang utama dan pertama. Selalu seperti itu, hingga kalau kamu sudah punya teman manusia, gak lupa padaNya.



Aku juga pernah merasa sendirian, tapi karena aku aja yang gak peka dengan orang-orang baik disekitarku. Aku aja yang keras kepala terlalu egois untuk menunjukkan bahwa aku lemah. Aku aja yang penakut untuk memulai. Lalu serta merta merasa bahwa “Gak ada yang mengerti.” . Halah… drama banget. hehe…

Setelah mengakui bahwa aku membutuhkan orang lain, banyak orang yang datang. Mereka yang bisa mengerti dengan mudah situasiku. Aku menyebut mereka keluarga jiwa. Para angel baik hati yang mencerahkan hdupku. Sekarang aku tahu, siapa yang akan kuhubungi kalau mimpi buruk, kalau lagi galau, kalau lagi takut, menceritakan hal-hal yang aneh dan absurd sekalipun. Ketika kamu percaya kamu gak sendirian, maka itu akan benar-benar terjadi.

Terimakasih untuk orang-orang baik tanpa pamrih dalam hidupku.

NB.

Sefruit ucapan, biar kau senang hari ini Jo. Teman menghadapi kegelapan dan aneka kesulitan.

Hei, Jo semoga kau tidak bosan menerima deretan voice note dariku. Aku juga suka dengan curhatan panjang lebar macam novel yang kau kirim. Kau tahu, sudah sejak lama caramu menghadapi hidup itu menguatkanku. Aku merasa kita mengalami hal yang mirip, tapi kalau kau itu ekspresif, lebih jujur dengan pikiran dan perasaanmu. Bisa mengkomunikasikannya dengan baik. Bagiku yang sebaliknya, kemampuanmu itu impresif. Lalu kau bilang, apa yang aku lakukan juga membuatmu bersemangat dan terinspirasi. Alhamdulillah ya Jo, kita sama-sama berguna. hehe…

Terimakasih untuk mulai berbicara denganku, meski kau sempat marah waktu itu. ahaha… bukankah kita belajar benyak tentang tata cara berkomunikasi sekarang? Yah.. aku sih.. belajar banyak darimu.

Tahu tidak, nama Paijo itu pertama kali kuberikan pada kucing di salah satu kebun besar Jogja. Kucingnya macho Jo, kayaknya suka olahraga. Macam kau itu, tapi kalau kau tetap tipe-tipe anak manis. hehe…  Oh.. kamu akan tampak maskulin dihadapanku kalau beliin aku es krim atau balon sabun. Nah, itu momen di mana aku melihat sisi maskulinmu. Ahahaha….

Oh, iya satu lagi, juga pas kau mampu menceritakan satu isi buku.
Kau boleh panggil aku apa deh, Jon/Bude/bi Surti.. asal pas kau panggil aku Dha ga salah. Harus pakai H Jo, Wardha pakai H!



Sudah mencoba damai.. tapi sedih lagi

Seorang kawan dua bulan lalu bertanya padaku, “Bagaimana ya melepas masa lalu yang kelam?”
Ternyata dia punya masalah yang beruntun dan itu berat. Masalah demi masalah bertubi-tubi sempat membuatnya semakin terpuruk dan hilang arah.

Sekarang dia jauh lebih baik, tapi masih memendam rasa sakit.

Lalu beberapa waktu lalu kawan lain bertanya, “Kenapa sih aku sedih lagi? Down lagi? Begini lagi?” Padahal sudah berusaha damai dan beberapa ini berhasil damai.

Hmmm… rumit ya.. mungkin sekarang kamu juga punya masalah yang gak kelar-kelar, bikin capek, atau memendam perasaan negatif. Kecewa, marah, sedih, takut dan sebagainya.

Aku sendiri tidak pernah lepas dari masalah kok. Siapa sih yang gak punya masalah kan ya?

Mari kita membahas beberapa pertanyaan yang sering muncul.



1. Kapan semua ini akan berakhir?


Hanya Tuhan yang tahu. (Ngeselin ya? hehe). Sulit untuk memprediksi kapan masalah akan selesai. Apalagi masalah besar yang kompleks nan rumit. Broken home, kisah cinta yang ditentang orang tua, terlilit hutang karena bangkrut dan sebagainya.

Masalah adalah ujian. Ujian apa yang akan kita terima hak prerogatif Tuhan. Beliau yang tahu ujian apa yang cocok. Toh dikasihnya juga sesuai kapasitas kok. Tuhan yang Maha Tahu dan Maha Baik tidak akan iseng memberikan masalah hanya untuk menyusahkan hambanya.

Kalau lagi capek, mengeluh “Kenapa sih begini?” “Kapan sih selesainya?” “Apa sih maksudnya??” Ya tak apa.. manusia. Istirahat dulu..

Terus ganti fokus, daripada mikir kayak pertanyaan di atas mending mikir aja pelajaran apa yang dapat dipetik, hikmahnya apa dari moment ini.  Karena ujian ada agar kita bisa menemukan jawaban mengambil hikmah dan lulus.

Kalau dirasa oleh Tuhan,, oh… dia sudah banyak belajar. Bisa saja besok tiba-tiba selesai. Gak Cuma sama dosen, sama Tuhan juga rajin bimbingan biar sampai pada bab kesimpulan.

Terus ganti lagi… hehe…

2.       Bagaimana caranya melepaskan?

Iya.. sabar dan ikhlas itu belajarnya seumur hidup. Banyak levelnya… semakin banyak lulus ujian levelnya juga naik.

Sebagai manusia, ego menginginkan banyak hal. Aku pun begitu. Banyak maunya,, banyak yang mau digenggam. Padahal Cuma punya dua tangan.

Dari awal kita juga harus sadar, bahwa diri ini tidak punya apa-apa. Jadi juga tidak perlu mengikat materi sebagai hak milik. Semakin terikat semakin susah melepaskan.

Mudahkan yang begitu? Aww.. syusaaaaah sekaleeeeee…… hehe..

Sabar… berusaha terus.


3. Kenapa dia tidak begitu? Kenapa dia tidak paham? Tidak berubah?


Karena dia adalah jiwa lain yang tidak mungkin kamu tentukan jalannya dan kontrol perbuatannya. Setiap orang ada proses yang harus ia jalani, kamu juga.

Yang bisa kamu kendalikan adalah prosesmu sendiri. Ya sudah… fokuslah untuk menguatkan diri sendiri. Hingga kalau sudah kuat kamu bisa membantu orang lain. Tentu saja itu juga atas ijinNya, melaluimu dia berubah, dia paham, dia lebih baik.

Sekarang gak usah maksa-maksa,, nanti sakit sendiri.. gak enak. hehe


4. Aku ini payah ya?


Kalau kamu tidak menghargai dirimu sendiri, lalu siapa lagi? Kasihan loh dirimu. Udah berjuang, berdarah-darah, eh dibilang payah.

Dimaafkan, bilang terimakasih sudah menjalani semua hingga saat ini. Diajak jalan-jalan kek, dibelikan es krim, makan enak atau apalah yang dia suka.
Biar lebih kuat, biar besok semangat lagi.



Udah… gitu dulu aja biar gak berat..

Aku sempat bingung sama judulnya, mau bikin yang serius tapi gak ramah SEO, bikin judul receh kok malu sendiri,, ya udah lah ya.. semoga bermanfaat. hahahaha….

see you….



Dibuka dengan sambutan langsung dari Wakil Gubernur Jogjakarta dan ditutup dengan lantunan tembang lintas jaman dari Didi Kempot. Penyambutan mahasiswa baru belum pernah seistimewa ini.

“JOGJA MENYAPA” Ngaruhke, Ngarahke - Tepung, Dunung, Srawung, sukses digelar pada 20 Agustus 2019 di Fakultas Ilmu Budaya UGM. Acara spektakular untuk menyambut mahasiswa baru ini terlaksana berkat dukungan dari Paniradya Kaistimewan, Bank Pembangunan Daerah DIY, dan Fakultas Ilmu Budaya UGM.

Beberapa rangkaian kegiatan antara lain, guyonan, gojekan, plesetan, dialog budaya, tarian tradisional dari beberapa daerah Indonesia (Rampoe UGM, Tarian Sumba, Tarian Halmahera), penampilan Beksan Wanara dari Kraton Jogja, Keroncong Plesiran, Trio A Selososelo, serta Didi Kempot.


Dari rangkaian acara tersebut terlihat Jogja ingin menyapa serta mengucapkan selamat datang dengan cara milenial namun tidak meninggalkan ciri khas Jogja sebagai daerah yang masih menjaga tradisi dan budaya. Beragam tarian disajikan juga sebagai bukti bahwa Jogja Istimewa menerima siapa saja dari latar budaya yang berbeda.
Guyonan dan plesetan menggambarkan keramahan warga Jogja dengan siapa saja. Orang Jogja yang dikenal sopan dan santun juga memiliki selera humor yang mumpuni. Siapa saja yang datang ke Jogja Istimewa dapat belajar serta menikmati kehidupan damai dan bahagia diiringi oleh beragam acara, wisata, dan kuliner Jogja.
Paniradya Kaistimewan sendiri merupakan Perangkat Daerah yang dibentuk berdasarkan Perdais No. 1 Tahun 2019 tentang Kelembagaan Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta. Lembaga ini berfungsi membantu Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta dalam penyusunan kebijakan urusan keistimewaan dan pengoordinasian administratif urusan keistimewaan.

Tema Ngaruhke, Ngarahke - Tepung, Dunung, Srawung, mungkin terdengar cukup rumit bagi mahaswa bru yang berasal dari luar jawa. Bahkan yang asli jawa juga belum tentu memahami apa maknanya.

Ngaruhke maksudnya menerima, menyambut, atau sapaan selamat datang. Sementara, Ngarahke maksudnya mengarahkan atau menunjukkan berbagai hal tentang DIY, sehingga antara warga baru dan tuan rumah dapat saling mengenal dan memahami.
Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta mengucapkan selamat datang sekaligus memberan pesan kepada mahasiswa baru untuk belajar serta turut menjaga ketertiban dan kenyamanan Jogja Istimewa. Tidak perlu meninggalkan identitas asli untuk hidup dengan bahagia di Jogja. Justru sebaliknya, bangga dengan budayadaerah masing-masing lalu hidup saling menghormati.




Untuk hidup rukun bersama makan mahasiswa baru harus saling mengenal dengan teman-teman baru dan Jogja sendiri. Dengan saling mengenal dan memahami, harapannya para warga baru, dalam hal ini para mahasiswa baru, bisa Tepung (paham dan mengerti), Dunung (mengenal lebih dekat), dan Srawung (menjalin hubungan lebih dekat dan akrab).
“Terapkanlah ilmu hidup tepa salira, menempatkan segala sesuatu dengan mengukur diri kita sendiri. Jangan menyakiti apabila tak ingin disakiti, hormatilah orang lain apabila ingin dihormati. Bersikaplah toleran, karena toleransi sudah menjadi budaya di Yogyakarta. Berbaurlah dengan warga masyarakat DIY, karena pelajaran berharga tak hanya diperoleh dari bangku perkuliahan, namun ilmu sejatinya hidup dapat Anda dapatkan dengan pergaulan positif dan penuh persaudaaan dimanapun Anda berada,” pesan Wakil Gubernur Yogyakarta.


Acara ini ditutup dengan sangat meriah oleh penampilan Lord of Broken Heart Didi Kempot. Pelataran Soegondo Fakultas Ilmu Budaya UGM menjadi penuh sesak oleh penggemar Didi Kempot. Bukan hanya mahasiswa baru, mahasiswa lama bahkan masyarakat umum sangat antusias untuk mendengarkan lantunan tembang patah hati.

Kerumuman yang penuh sesak itu dengan lantang ikut menyanyikan lagu-lagu Didi Kempot. Tidak ada lagi wajah sedih meninggalkan kampung halaman, tidak ada lagi hati gundah karena harus menempuh pendidikan jauh dari keluarga. Malam itu semua bersuka cita di Jogja Istimewa.





 Kali pertama berkesampatan untuk mengikuti acara ASUS, ternyata memang produk ASUS keren dan inovatif. Habis gathering malah jadi tambah suka dengan ASUS, terutama VivoBook yang minimalis tapi spesifikasinya tidak main-main.

Tanggal 15 Agustus 2019 – Di usianya yang ke-30 tahun, ASUS mengadakan acara 30th Anniversary Gathering di Royal Ambarrukmo Jogja. Setelah sukses digelar di kota Bandung, acara serupa akan terus digelar hingga sekitar 70 kota se Indonesia. Nonstop selama satu tahun memperkenalkan produk ASUS.






Beberapa produk baru tidak hanya diperkenalkan tapi juga sekalgus dihadirkan untuk dicoba langsung oleh para blogger Jogja. “Di usia ke-30 tahun kali ini, ASUS mempersembahkan rangkaian laptop terbaru dengan inovasi terdepan, mulai dari lini laptop mainstream, premium, hingga laptop gaming,” tambah Jimmy menjelaskan.

Berbagai lini produk laptop terbaru ASUS dihadirkan dalam acara ASUS 30th Anniversary Gathering kali ini, seperti jajaran laptop VivoBook dan ZenBook, serta jajaran laptop gaming TUF Gaming dan ROG. Tidak ketinggalan juga rangkaian laptop komersial yaitu ASUSPRO yang turut dihadirkan di acara 30th Anniversary Gathering di Yogyakarta.

Satu-persatu produk ASUS dijelaskan langsung oleh Muhammad Firman, Head of PR ASUS Indonesia. Sebagai orang awam tentang teknologi dan spesifikasi lapto, saya secara pribadi menjadi banyak bertambah pengetahuan. Biasanya hanya memilih laptop sesuai dengan kemampuan kantong, tidak terlalu memikirkan spesifikasi. Hingga meskipun bukan gamer, saya ikut terpikat dengan jajaran laptop ROG dengan tampilan elegan.



Beberapa produk ASUS yang diperkenalkan saat sesi gathering diantaranya adalah:

ASUS VivoBook untuk Milenial


Dilengkapi desain khusus bernuansa muda serta dinamis VivoBook merupakan jajaran laptop untuk pelajar dan profesional muda.

VivoBook S S430 didesain dengan konsep penuh warna yang melambangkan target pengunanya yaitu para profesional muda yang kreatif serta penuh energi. Salah satu fitur premium yang hadir di VivoBook S S430 adalah NanoEdge Display yang memungkinkan layar pada VivoBook S S430 tampil dengan bezel yang sangat tipis.

Selain VivoBook S S430, ASUS juga menghadirkan VivoBook S S330 yang mengusung layar lebih kecil yaitu 13 inci, serta memiliki bodi stylish, ringkas, dan ringan sehingga cocok untuk dibawa bepergian.

Ada juga jajaran VivoBook Ultra, yaitu VivoBook Ultra A412 dan K430. VivoBook Ultra A412 merupakan ultrabook 14 inci paling colorful dan paling ringkas di dunia dengan pilihan empat warna menarik. Selain memiliki bodi yang sangat ringkas dan ringan serta dilengkapi dengan fitur premium seperti ErgoLift Design dan NanoEdge Display, VivoBook Ultra A412 juga hadir dengan performa yang powerful berkat kombinasi prosesor 8th Gen Intel Core, GPU NVIDIA GeForce, dan M.2 NVMe PCIe SSD.

Seri lainnya VivoBook Ultra K403 merupakan ultrabook yang dirancang khusus untuk mereka yang gemar bepergian atau beraktivitas di luar. Ultrabook ini memiliki kapasitas baterai yang mampu bertahan hingga 24 jam. Selain itu, ultrabook ini juga sangat ringkas dan ringan serta telah mengantongi sertifikasi ketahanan berstandar militer. Cocok banget buat blogger yang suka traveling. Tidak perlu repot selalu mencari colokan ketika sedang berada di luar.

ASUS ZenBook Simple dan Ringkas

ASUS ZenBook hadir dengan fitur unggulan, desain eksklusif, serta performa terbaik di kelasnya. Kali ini ASUS menghadirkan inovasi yang belum pernah dihadirkan sebelumnya, yaitu ukuran bodi lebih ringkas. Jajaran ZenBook terbaru dinobatkan sebagai laptop terkecil di dunia dibandingkan dengan laptop manapun.  Varian 13 inci-nya bahkan tampil lebih kecil dari kertas A4.

Seri ZenBook terbaru menggunakan teknologi NanoEdge Display sehingga bezel layarnya sangat tipis. Layar seri ZenBook terbaru memiliki screen-to-body ratio hingga 92 persen, lebih tinggi dari laptop sekelasnya Sangat ringkas bagi kamu yang suka gaya minimalis dan ogah membawa-bawa laptop yang besar dan berat.

Seri ZenBook terbaru hadir dalam tiga varian, yaitu ZenBook 13 UX333 13 inci, ZenBook 14 UX433 14 inci, serta ZenBook 15 UX533 15 inci. Ketiganya memiliki desain dan spesifikasi yang serupa, termasuk fitur NumberPad yang mengkombinasikan touchpad dengan numpad. Minimalis tapi fiturnya tidak minimalis.

Khusus untuk para profesional kreatif ASUS menghadirkan ZenBook Pro 14 UX480. Laptop ultra-ringkas yang hadir dengan fitur yang dapat menunjang kebutuhan para profesional kreatif. Di laptop ini ASUS menghadirkan sebuah fitur yang tidak ada di laptop sekelasnya, yaitu ScreenPad dengan fitur khusus yang juga dapat berfungsi sebagai touchpad.

ZenBook Pro ditenagai oleh prosesor Intel Core i7-8565U (Whisky Lake) yang hadir dengan konfigurasi 4 core dan 8 thread, yang tidak hanya cocok untuk multitasking tetapi juga powerful ketika menjalankan aplikasi standar industri kreatif. Prosesor ini juga memiliki kecepatan pemrosesan hingga 4,6GHz dan ditemani oleh chip grafis kelas gaming dari NVIDIA.

Itulah beberapa produk yang cocok buat kamu milenial muda yang ingin laptop dengan tampilan trendi tapi spesifikasi tinggi. Juga bagi para profesional muda yang ingin tampil trendi dan minimalis.

Di akhir acara, ASUS mengadakan instagram competition untuk semua peserta. Tidak main-main, hadiah utamanya adalah leptop ASUS. Peserta mengupload foto dengan produk ASUS dengan gaya bebas. Ada hadiah berupa powerbank untuk 10 pemenang, voucher belanja 300 ribu untuk tiga pemenang, dan sebuah leptop ASUS. Semua peserta mengikuti kompetisi ini dengan sangat antusias.




Sumber IG Falcon Picture


Bumi Manusia, salah satu buku dari Tetralogi Plau Buru merupakan karya Pram yang menjadi legenda hingga manca negara. Diterbitkan dalam 34 bahasa, Tetralogi Pulau Buru menjadi karya sastra yang merekam sejarah kelam perjuangan.

Sastrawan Eka Kurniawan yang menulis buku tentang Pram mencatat, Tetralogi Buru merupakan upaya Pramoedya Ananta Toer untuk menjawab: apa itu menjadi Indonesia.

Sempat ragu dengan kemampuan Iqbaal memerankan Minke. Sosok Dilan dengan gambaran anak milenial yang jago merayu masih melekat pada dirinya. Rasanya kontras sekali dengan sosok Minke sebagai pribumi yang lebih dewasa dan elegan sebagai keturunan jawa, juga cerdas sebagai seseorang terpelajar.

Setelah menikmati adegan demi adegan, keraguan itupun sirna. Iqbaal mampu menghidupkan Minke menjadi tokoh yang bisa dinikmati oleh kaum milenial hingga penggemar karya-karya Pram. Iqbaal mampu menjadi Minke dengan karakter yang kuat sebagai tokoh utama dalam film.

Bumi manusia adalah karya sastra yang terbilang cukup lama beredar. Meskipun termasuk karya fenomenal tapi bukan buku yang hits kekinian bagi anak milenial. Film Bumi Manusia menjadi film adaptasi karya sastra yang enak untuk ditonton anak muda, bahkan bagi mereka yang belum membaca bukunya.

Studio Gamplong, tempat sebagian besar film Bumi Manusia dibuat turut menjadi destinasi wisata yang hits di Jogja. Hanung tidak hanya memasarkan filmnya dengan iklan, tapi juga mengangkat film Bumi Manusia dengan memperkenalkan tempat film tersebut dibuat sebagai tempat wisata. Jauh sebelum film itu beredar di masyarakat.

Tone warna kuning oranye yang dipilih menjadi warna film menghadirkan gambaran masa lalu tapi segar untuk dilihat. Pemakaian tiga bahasa sekaligus, Indonesia, Jawa dan Belanda juga menjadi daya tarik bagi pemburu quotes. Kamu bisa mencatat atau mengingat beberapa kalimat bahasa Jawa dan Belanda untuk membuat status. Kalau sulit banyak quotes terkenal Pram yang dihadirkan dalam film. Seperti memang disajikan bagi milenial demi kebutuhan media sosial.

Pemilihan Iqbaal sebagai pemeran Minke juga salah satu cara untuk menarik minat penonton milenial. Anak sekarang yang katanya mulai malas membaca buku, apalagi karya sastra yang berat sekelas Pram, dibuat tertarik menonton karena ada Iqbaal.

Kisah cinta Annelies Mellemma dan Minke diawali dengan adegan-adegan yang membuat penonton terbuai dengan rayuan dan frame-frame lucu. Scene ketika Minke tiba-tiba mencium Annelies menjadi bagian yang membuat penonton tersenyum berpadu dengan perasaan ikut kesengsem. Sungguh awal yang bahagia.

Menit demi menit berlalu, film dengan durasi panjang sekitar 3 jam ini benar-benar menguras emosi. Adegan demi adegan yang menggambarkan perjuangan dan kesedihan membuat banyak penonton, termasuk saya berderai air mata. Bukan hanya kisah cinta yang kandas tapi gambaran kehidupan pribumi pada masa kolonial menyayat hati dan memuakkan.

Memuakkan bagi mereka yang mengejar kekuasaan dengan berbagai cara bahkan mengorbankan kaum sendiri. Salah satunya adalah awal mula kisah Bumi Manusia. Sanikem, nama asli Nyai Ontosoroh dijual bapaknya demi mendapat jabatan. Kecewa dan dendam menjadi kayu bakar Nyai Ontosoroh untuk belajar dan menjadi sosok manusia yang beradab. Nyai Ontosoroh menjadi wanita pribumi yang cerdas dan berani. Cerdas mengelola perusahaan dan berani melawan ketidak adilan. Pada umumnya saat itu wanita pribumi hanyalah keberadaan yang rendah dan tidak dipandang.

Minke dan Nyai adalah sosok sentral yang memberikan teladan keberanian, kebebasan dan perjuangan. "Saya hanya ingin jadi manusia bebas, Bu. Tidak diperintah dan juga tidak memerintah, Bu," demikian ucapan Minke kepada ibunya. Sosok wanita jawa yang lebih kalem, anggun namun juga kuat. Dalam film ini penonton bisa melihat dua sosok wanita hebat dengan karakter yang berbeda. Nyai dan Ibu Minke adalah bukti betapa seorang Ibu begitu menyayangi anaknya.

Film Bumi Manusia, bagi saya sudah mampu menghadirkan babak-babak penting dalam novel karya Pram. Bukan hanya bagi para penggemar sastra tapi juga menjadi sajian menarik bagi milenial. Benar-benar tiga jam yang tidak sia-sia. Menembus lorong waktu peradaban membaca sejarah bangsa melalui wahana layar lebar.



Jogjakarta memiliki banyak sekali UKM yang tersebar di semua kabupaten dan kota. Produk yang dihasilkan juga sangat beragam mulai dari makanan, fashion, hingga aneka kerajinan. Banyak yang menginginkan untuk merambah pasar ekspo,namun belum banyak UKM yang menggunakan standar baku nasional dan interasional. Terutama produk kerajinan tangan yang sulit untuk dibuat seragam dengan satu standar baku.



Untuk memberikan informasi tentang pentingnya standarisasi dan sertifikasi produk Kemetrian Koperasi mengadakan Focus Group Discussion dengan tajuk KUMKM Naik Kelas Rabu, 24 Juli 2019. Kegiatan ini diselenggarakan di Kantor Kedaulatan Rakyat Yogyakarta.

Pembicara pertama adalah Ibu Victoria Simanungkalit, Deputi Produksi dan Pemasaran Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. Beliau memaparkan tentang pentingnya standar jika industri ingin bermain di pasar Global. “Industri global butuh standar, sedangkan kita tidak punya standar,” ungkap beliu saat sesi materi.

Pasar ekspor hanya akan menerima barang yang sudah memiliki standar internasional. Standar yang perlu dimiliki diantaranya adalah HAKI, Halal, ISO, ICCP, BPOM, dan SNI. Memang untuk memperoleh semua standar tersebut tidaklah mudah. Tapi untuk bermain di pasar global memang tidak terhindarkan lagi. Konsumen yang akan menilai kualitas barang dengan melihat kelayakan produk melalui label yang ada. Para pemilik UKM juga harus mempertimbangkan keinginan pasar dan konsumen. “Tidak boleh ngotot memproduksi barang sesuai keinginan pribadi,” ujar Ibu Victoria.

Ibu Victoria juga menyinggung tentang kegemaran masyarakat Indonesia membeli barang impor padahal bahan bakunya berasal dari Indonesia. Untuk itu sebagai konsumen kita juga perlu cerdas untuk memilih barang. Tidak hanya mengedepankan label impor dan bangga dengan barang buatan luar negeri, karena pada kenyataannya barang hasil penusaha dalam negeri tidak kalah kualitasnya. Untuk mendukung UKM daerah yang bisa kita lakukan adalah membeli barang lokal. Lebih baik lagi jika turut mempromosikan kepada khalayak umum.

Pembicara selanjutnya adalah Emirita LN Pratiwi, Ketua BPD ASEPHI DIY yang menjelaskan tentang pentingnta sertifikasi dan macam-macam sertifikasi sesuai bidang bisnis yang dijalankan oleh pelaku UKM. Sertifikasi produk memberikan nilai tambah yang positif terhadap produk yang dihasilkan. Salah satu contohnya adalah sertifikasi untuk bisnis kayu harus memiliki Standar Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK).

SVLK adalah persyaratan untuk memenuhi legalitas kayu/produk yang dibuat berdasarkan kesepakatan para pihak (stakeholder) kehutanan yang memuat standard, kriteria, indikator, verifier, metode verifikasi dan norma penilaian (Permenhut  No. P.38/Menhut-II/2009 Pasal 1 Ayat 10). Sertifikat Legalitas Kayu (SLK) adalah surat keterangan yang diberikan kepada pemegang izin atau pemilik hutan hak yang menyatakan bahwa pemegang izin atau pemilik hutan hak telah mengikuti standard legalitas kayu (legal compliance) dalam memperoleh hasil hutan kayu (Permenhut  No. P.38/Menhut-II/2009 Pasal 1 Ayat 12). Jadi SLK akan diperoleh oleh pemegang izin atau pemilik hutan hak, jika telah memenuhi SVLK yang dinilai melalui proses verifikasi.

Pembicara terakhir adalah Yanti Sukamta, Direjtur Apikri Craft. Beliau menjelaskan tentang seluk beluk Apikri. Apikri, adalah salah satu promotor perdagangan adil melalui pemberdayaan produsen kerajinan mikro dan kecil. Apikri adalah organisasi perdagangan yang adil yang didirikan pada tahun 1987, didirikan oleh 25 produsen kerajinan tangan kecil dan aktivis LSM yang membantu mereka.

Apikri adalah nama singkat untuk Asosiasi Pemasaran Kerajinan Rakyat Indonesia. Pada tahun 1989, nama Apikri diubah menjadi Asosiasi Pengembangan Kerajinan Rakyat Indonesia, karena masalah produsen kecil tidak hanya dalam pemasaran. Pada tahun 1990, nama Apikri diubah lagi: Yayasan Pengembangan Produsen Kerajinan Indonesia, yang disingkat "Apikri".

Fasilitasi pemasaran untuk produsen kecil dipegang oleh Apikri, Inc. Showroom pertama, diberi nama TPB (Tempat Pemasaran Bersama). Perubahan ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam aktivitas dan kemajuan Apikri. 2002, nama Apikri diubah lagi menjadi Koperasi Apikri. Yayasan Apikri bersatu dengan Koperasi Apikri.

Selain pemaparan dari narasumber dalam acara FGD kali ini para pelaku UKM juga dapat mendaftarkan produk mereka untuk mendapatkan hak paten melalui Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Yogyakarta.







Minggu, 7 Juli 2019 lalu aku berkesempatan mengikuti event Emak Blogger Solo bareng Safi Indonesia di Java Terrace Café Solo.  Selain mendapat kesempatan mencoba rangkaian Safi  Age Defy ada juga talkshow bersama dokter kulit dr. Aminah Alaydrus dan Jr. Brand Manager Safi, Mbak Nindita Ayu. 




Mbak Nindita Ayu menjelaskan tentang Safi yang merupakan produk skincare dari Malaysia. Selain Halal Safi dibuat dengan proses penelitian yang panjang. Begitupula untuk produk yang dikirim ke Indonesia. Rangkaian Safi untuk konsumen Indonesia telah mengalami serangkaian penelitian selama dua tahun agar cocok untuk kulit orang Indonesia.

Safi mendapatkan sertifikat halal dari Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (Jakim) sejak tahun 2005, dan di Indonesia, Safi mendapatkan sertifikat halal dari MUI pada tahun 2017. Secara resmi, Safi baru mengadakan soft launching di Indonesia di awal tahun 2018 lalu.


Secara pribadi aku gak terlalu konsern dengan skincare dan perawatan kulit. Alhamdulillah kulit wajah cukup bandel dan gak perlu ribet. Selain itu aku juga tipe yang malas untuk pakai skincare routine. Apalagi yang macam 10 tahap skincare Korea, alamak.. pakai krim malam saja dua atau tiga hari sekali (kalau ingat). Terus kalau udah capek pulang malem dah langsung tidur aja.

Tidak patut dicontoh sebenernya, itu kebiasaan yang tidak baik untuk kulit. Aku sendiri mulai mencoba lebih rajin merawat kulit. Meski tetep males dengan rangkaian yang rumit dengan macam-macam produk. Kalau bisa satu aja buat seharian deh.

Setalah talkshow bersama dokter kulit dr. Aminah Alaydrus jadi semangat lagi untuk merawat kulit. Bukan putih yang utama, tapi kulit yang sehat dan bersih. Kata beliau dengan merawat kulit udah gak usah make up macem-macem kulit udah enak dilihat. Glowing alami dan berseri. Jadi pengen punya kulit yang seger glowing gitu.

Setelah bincang-bincang cantik tibalah sesi yang paling ditunggu, mencoba rangkaian Safi Age Defy. Suka banget sama kemasannya yang terlihat mewah. Penasaran apakah isinya juga bikin wah?? hehe…



Safi Age Defy Cream Cleanser

Berbentuk krim dengan warna kekuningan. Safi  Age Defy Cream Cleanser adalah sabun pembersih wajah yang mengandung Gold ExtractSilk Protein dan Vitamin C. Digunakan untuk membersihkan wajah dari debu dan kotoran setelah sebelumnya membersihkan wajah dengan Safi Purifying Makeup Remover. Apalagi kalau habis pakai make up, harus dibersihkan dua tahap. Bahannya lembut di wajah dan after pakainya terasa lembab di kulit. Aku suka cream cleanser yang tidak membuat kulit wajah terasa kering dan ketarik sehabis pakai.

Safi Age Defy Deep Exfoliator

Butiran scrubnya lembut di kulit dan gak bikin perih setelah pemakaian. Kulit juga jadi lembut dan halus. Kulitku yang cenderung berkomedo jadi bersih pakai ini. Kalau kamu juga punya masalah dengan komedo bandel coba deh pakai ini. Untuk yang berjerawat sebaiknya hati-hati biar gak malah iritasi karena kandungan scrubnya. Penggunakan Deep Exfoliator ini sebaiknya hanya 2 kali dalam seminggu, karena penggunaan exfoliator yang berlebihan akan membuat kulit menjadi tipis, lebih sensitif.

Safi Age Defy Skin Refiner
Ini adalah toner dari rangkaian Safi Age Defy yang menyempurnakan proses pembersihan wajah, sekaligus memberikan efek segar. Safi Age Defy Skin Refiner ini nyaman juga dipakai dikulit. Tidak ada rasa panas ataupun perih karena tanpa alkohol. Biasanya produk yang mengandug alkohol bakal bikin kulitku terasa kering gak nyaman. Skin Refiner ini juga mengandung mushroom extract yang konon efektif untuk  meringkas pori-pori kulit wajah.


Safi Age Defy Gold Water Essence

Ini yang paling menarik kemasannya dengan taburan gold  di dalamnya. Essence satu ini mengandung double effect yang dikombinasi Gold Extract dan Silk Protein. Kandungan ini mampu memelihara struktur kulit, merawat bagian luar juga bagian dalam kulit serta meremajakannya dengan optimal. Essence ini juga mengandung Bio Hyaluronic yang mampu mempertahankan dan memelihara kelembapan kulit sepanjang hari. Setelah dipakai rasanya lembab dan kenyal di kulit wajah. Langsung jatuh hati aku sama produk ini. Langsung pengen pakai.

Safi Age Defy Rejuvenate And Brighten Radiant Day Emulsion SPF25PA++.

Cream ini diperkaya dengan Light Diffusing Crystal dengan kombinasi Gold Extract dan Silk Proteinyang dapat membantu meratakan warna kulit agar lebih cerah, melindungi kulit dari sinar UVA & UVB, melembabkan kulit dan mampu membuat kulit jadi lebih kenyal. Suka juga dengan produk ini. Enak dikulit dan gak perlu pakai sunscreen tambahan lagi, udah lengkap.



Safi Age Defy Eye Contour Treatment

Aku gak pernah pakai krim mata, jadi ya berasa biasa aja sih karena Cuma sekali pemakaian juga. Produk ini fungsinya mengurangi kerutan di area mata.

Overall nih produk Safi Age Defy ini bagus banget dan nyaman di kulit wajahku yang cenderung berminyak dan mudah memproduksi komedo.