Showing posts with label review. Show all posts
Showing posts with label review. Show all posts


Menikmati senja yang indah dari ketinggian Tebing Breksi. Lampu-lampu kota berkelip di kejauhan. Tapi suasana Warung Raga Batu tetap tenang dengan semilir angin sore yang lembut. Menikmati senja ditemani teh kayu manis yang hangat.

Sungguh… damai rasanya. Sejenak diam saja.

Warung Raga Batu ini letaknya persis di bagian atas Tebing Breksi. Kalau kamu main ke Tebing Breksi tinggal lihat ke atas aja. Nanti bakal ketemu sama bangunan bambu di atas bukit. Nah, itulah Raga Batu.

Salah satu acara spesial yang diadakan rutin sama Raga Batu adalah Upacara Senja. Apa sih Upacara Senja ini?

Raga Batu Warung Artisan

Jadi, kamu bakal diajak bersama-sama hening sejenak menikmati pergantian senja yang meredup dan bergati malam. Setelah menikmati pemandangan indah area Tebing Breksi, bersama-sama di raga Batu diam sejenak. Menikmati sandyakala dengan damai, melupakan keriuhan hidup. Gak cuma senja sih, pemandangan sore jua bagus banget. Eksotis gitu lihat tebing-tebing batuan kapur.
Kalau malam sudah tiba, kamu dan pengunjung lain bisa menikmati makan malam romantis dengan menu-menu spesial Raga Batu.

Raga Batu Memakai Bambu untuk Bahan Bangunan

Pas aku ke ikut upacara senja, bulan Oktober lalu ada menu Tomyam Seafood, Ayam Gila, Urap Ramban. Terus minumnya ada limuntea, sparkling mojito, dan tropical wine. Paling suka sama urap rambannya. Ada kerupuk singkong sama sambelnya enak. Mas Janu, pemilik Raga Batu juga bikin Tepace pakai bahan rempah. Ini suka juga, rasanya enak sih.

Selain suasana senja, yang spesial dari Raga Batu adalah bangunan yang 100% dari bambu dan furniture kayu. Peralatan makan yang digunakan juga banyak yang menggunakan gerabah. Terasa banget deh suasana alami dan tradisonalnya. Menunya juga banyak yang masakan tradisonal. Lengkap banget deh pokoknya. Pilihan menu minuman hangatnya juga banyak kalau pas dingin di Breksi.

Suasana Sore Tebing Breksi

Mas Janu sebenarnya adalah lulusan jurusan arsitek, jadi Raga Batu dia sendiri yang bikin rancangannya. Bahkan Mas Janu juga berperan meracik menu dan memasak. Dulu pertama kenal sama Mas Janu pas acara tentang minuman fermentasi. Kalau masalah minuman fermentasi, dia udah jago deh. Orangnya juga ramah dan baik banget. Jadi seru tiap main ke Raga Batu.
Suka banget sama konsep Upacara Senja ini. Meskipun jauh dari kota, tapi selalu pulang dengan pikiran lebih lega dan tenang. Bisa tidur nyenyak setelah menikmati damainya sadyakala di Raga Batu. Lidah juga termanjakan dengan menu yang yummy.

Selain Upacara Senja, Warung Artisan Raga Batu biasanya juga bikin acara meditasi dan yoga bareng. Yah, yang bikin spesial itu ya suasana senja yang romantic abis deh. Warung Raga Batu buka dari sore hingga malam hari. Kalau ke sana sekalian jalan-jalan di Breksi terus makan malam di Raga Batu.


Suasana Senja Raga Batu



 Film karya Joko Anwar ini memang terbilang bagus. Tidak seperti film horror yang banyak dihiasi dengan adegan kemunculan hantu, film ini menyuguhkan ketegangan psikologis. Justru yang lebih horror di film ini adalah penduduk desa yang jadi kejam setelah mengalami kutukan yang mengerikan. Selama dua puluh tahun setiap bayi yang lahir harus dibunuh dan tidak bisa dibiarkan hidup. Setiap kehamilan berakhir dengan kesedihan dan kengerian.

Tara Basro memerankan Maya dengan baik, begitu pula dengan tokoh-tokoh yang lain. Marissa Anita yang menjadi Dini,  Christine Hakim sebagai Nyi Misni dan Ario Bayu sebagai Ki Saptadi dan Asmara Abigail yang membantu Maya menghilangkan kutukan di desa. Peran Abigail sebagai Ratih justru sangat mencolok dan mencurigakan. Dia benar-benar bermain dengan sangat apik. Tidak tertebak apakah dia tokoh protagonist atau antagonis.

Perempuan Tanah Jahanam (cultura.id)


Suasana desa dan tempat yang digunakan untuk membuat film tampak benar-benar asri. Ditambah dengan adanya sumber air yang jernih. Background yang asri bisa menyegarkan mata di tengah adegan yang menengangkan dan mengerikan. Selain itu masih ada percakapan-percakapan lucu di sela-sela adegan horor. Penonton bisa sejenak bernafas lega dan tertawa dengan selingan percakapan lucu.

Pengambilan gambar dalam film ini juga bagus. Benar-benar bisa menikmati suasana seram sekaligus asri khas pedesaan. Selain itu penonton juga akan merasakan penderitaan Maya yang digambarkan sebagai anak yang terlunta-lunta hidupnya. Dar kecil hingga dewasa Maya berjuang hidup sendiri.
Konflik yang disajikan tidak terduga. Dari awal film dugaan siapa yang bersalah dan menjadi tokoh antagonis bisa berubah-ubah. Konflik dalam film ini terbilang kompleks. Tapi semuanya disusun dengan rapid an enak untuk diikuti. Meski ada beberapa hal yang terasa janggal dan kurang logis. Misalnya, rumah Maya yang bergaya Belanda. Satu-satunya rumah besar dan bergaya Belanda di desa itu yang semua penduduknya menggunakan rumah kayu. Keluarga Maya adalah keturunan dalang dan pembuat wayang, jadi rasanya agak janggal kalau justru menggunakan rumah gaya Belanda. Biasanya keturunan dalang dan pembuat wayang menggunakan rumah atau minimal banyak pernak-pernik khas Jawa.

Lalu pembuatan wayang yang bisa jadi secara instan dalam satu malam juga terasa aneh. Karena membuat wayang butuh waktu lama.

Secara kesuluruhan, alur cerita film Perempuan Tanah Jahanam tetap bagus. Ya, karena ending yang tidak terduga. Kali ini Joko Anwar berhasil membuat film horror yang tetap menegangkan meski tidak banyak hantu yang muncul. Justru lebih banyak ilmu klenik jawa yang justru bikin ngeri dan takut. Film ini menunjukkan bahwa kejahatan manusia lebih mengerikan daripada setan itu sendiri. Karena di film Perempuan Tanah Jahanam ini manusialan yang menjadi pembunuh berdarah dingin. Banyak adegan pembunuhan dengan sadis.



Maleficent, tidak hanya sekadar dongeng, tapi juga memberikan pesan moral betapa manusia itu bisa menjadi devil atau setan. Ratu Ingrith menjadi contoh nyata bahwa manusia bisa lebih kejam dan serakah. Dia rela mencelakai Raja yang menolongnya dan membunuh bangsa peri untuk menguasai Moors. Kalau mau adu jahat, bukankah dia jadi lebih jahat daripada Maleficent sendiri? Sosok manusia yang bisa lebih jahat dari devil itu sendiri.



Menonton Maleficent: Mistress of Evil, justru membuatku memikirkan tentang sisi kelam dari manusia. Egois, tamak, kejam, seenaknya sendiri, merasa paling benar dan manipulative.
Kehidupan di Moors berjalan dengan damai dan menyenangkan. Terlebih lagi ada Aurora sebagai Ratu yang adil dan Maleficent yang sangat kuat. Tidak ada yang berani menginjakkan kaki dan mengusik kehidupan di Moors. Alam di Moors digambarkan sangat indah dan subur. Tentu saja ini juga berkat makhluk penghuni Moors yang selalu menjaga keseimbangan alam dengan baik.
Di sisi lain ada kerajaan-kerajaan manusia yang takut pada Moors. Tipikal manusia-manusia yang takut pada apapun yang tidak mereka ketahui. Hanya asumsi bahwa makhluk Moors adalah bentuk kehidupan yang tidak biasa. Kemudian yang tidak biasa itu mendapat label jahat atau berbahaya. Tanpa mau lebih memahami dan mengerti.

Begitupula dengan Maleficent yang menjadi jahat dan dingin. Bukankah dia dulunya adalah makhluk yang baik sebelum dikhianati pada film yang pertama? Daripada Joker, justru Maleficent ini yang “Orang jahat lahir dari orang baik yang tersakiti”. Meski begitu, orang baik tetaplah orang baik. Pada akhirnya Maleficent tetaplah berlaku baik dan adil. Eh, dia bukan orang deng.

Selain Maleficent, film kedua ini menjukkan masih ada bangsa Fey yang tersisa di dunia. Daripada digambarkan sebagai makhluk yang berkuasa dan kejam, justru kelompk terakhir dari bangsa Fey ini hidup bersembunyi. Mereka bertahan agar tidak dibunuh oleh manusia. Padahal mereka gak jahat aslinya. Cuma ya gitu, manusia dengan ketakutannya, menganggap yang berbeda itu jahat dan layak dimusnahkan.

Kamu yang lelah dengan kejahatan manusia, tenang, gak semua manusia begitu kok. Masih ada Raja dan Pangeran Philip yang punya sifat baik. Mereka percaya bahwa kehidupan damai bisa terjadi antara bangsa manusia dan makhluk Moors.

Layaknya dongeng pada umumnya, kebaikan selalu akan menang. Kehidupan yang bahagia antara dua bangsa akhirnya terwujud. Kisah cinta Aurora dan Pangeran Philip berakhir bahagia. Semua bahagia di akhir film. Termasuk dengan Maleficent sendiri.

Selain terpukau dengan beragam bentuk makhluk Moors yang digambarkan dengan sangat cantik, aku suka banget tokoh Maleficent. Sosok ini menjadi begitu nyata dan hidup diperankan oleh Angeline Jolie. Ekspresi, tingkah laku, gerak tubuh, semuanya begitu kuat dan memikat. Salut banget sama mbak Angelina yang totalitas dan cocok banget jadi Maleficent.

Salah satu film yang pengen kutonton lagi dan lagi. Menikmati cerita dan animasi yang cantik menggemaskan.




Sumber IG Falcon Picture


Bumi Manusia, salah satu buku dari Tetralogi Plau Buru merupakan karya Pram yang menjadi legenda hingga manca negara. Diterbitkan dalam 34 bahasa, Tetralogi Pulau Buru menjadi karya sastra yang merekam sejarah kelam perjuangan.

Sastrawan Eka Kurniawan yang menulis buku tentang Pram mencatat, Tetralogi Buru merupakan upaya Pramoedya Ananta Toer untuk menjawab: apa itu menjadi Indonesia.

Sempat ragu dengan kemampuan Iqbaal memerankan Minke. Sosok Dilan dengan gambaran anak milenial yang jago merayu masih melekat pada dirinya. Rasanya kontras sekali dengan sosok Minke sebagai pribumi yang lebih dewasa dan elegan sebagai keturunan jawa, juga cerdas sebagai seseorang terpelajar.

Setelah menikmati adegan demi adegan, keraguan itupun sirna. Iqbaal mampu menghidupkan Minke menjadi tokoh yang bisa dinikmati oleh kaum milenial hingga penggemar karya-karya Pram. Iqbaal mampu menjadi Minke dengan karakter yang kuat sebagai tokoh utama dalam film.

Bumi manusia adalah karya sastra yang terbilang cukup lama beredar. Meskipun termasuk karya fenomenal tapi bukan buku yang hits kekinian bagi anak milenial. Film Bumi Manusia menjadi film adaptasi karya sastra yang enak untuk ditonton anak muda, bahkan bagi mereka yang belum membaca bukunya.

Studio Gamplong, tempat sebagian besar film Bumi Manusia dibuat turut menjadi destinasi wisata yang hits di Jogja. Hanung tidak hanya memasarkan filmnya dengan iklan, tapi juga mengangkat film Bumi Manusia dengan memperkenalkan tempat film tersebut dibuat sebagai tempat wisata. Jauh sebelum film itu beredar di masyarakat.

Tone warna kuning oranye yang dipilih menjadi warna film menghadirkan gambaran masa lalu tapi segar untuk dilihat. Pemakaian tiga bahasa sekaligus, Indonesia, Jawa dan Belanda juga menjadi daya tarik bagi pemburu quotes. Kamu bisa mencatat atau mengingat beberapa kalimat bahasa Jawa dan Belanda untuk membuat status. Kalau sulit banyak quotes terkenal Pram yang dihadirkan dalam film. Seperti memang disajikan bagi milenial demi kebutuhan media sosial.

Pemilihan Iqbaal sebagai pemeran Minke juga salah satu cara untuk menarik minat penonton milenial. Anak sekarang yang katanya mulai malas membaca buku, apalagi karya sastra yang berat sekelas Pram, dibuat tertarik menonton karena ada Iqbaal.

Kisah cinta Annelies Mellemma dan Minke diawali dengan adegan-adegan yang membuat penonton terbuai dengan rayuan dan frame-frame lucu. Scene ketika Minke tiba-tiba mencium Annelies menjadi bagian yang membuat penonton tersenyum berpadu dengan perasaan ikut kesengsem. Sungguh awal yang bahagia.

Menit demi menit berlalu, film dengan durasi panjang sekitar 3 jam ini benar-benar menguras emosi. Adegan demi adegan yang menggambarkan perjuangan dan kesedihan membuat banyak penonton, termasuk saya berderai air mata. Bukan hanya kisah cinta yang kandas tapi gambaran kehidupan pribumi pada masa kolonial menyayat hati dan memuakkan.

Memuakkan bagi mereka yang mengejar kekuasaan dengan berbagai cara bahkan mengorbankan kaum sendiri. Salah satunya adalah awal mula kisah Bumi Manusia. Sanikem, nama asli Nyai Ontosoroh dijual bapaknya demi mendapat jabatan. Kecewa dan dendam menjadi kayu bakar Nyai Ontosoroh untuk belajar dan menjadi sosok manusia yang beradab. Nyai Ontosoroh menjadi wanita pribumi yang cerdas dan berani. Cerdas mengelola perusahaan dan berani melawan ketidak adilan. Pada umumnya saat itu wanita pribumi hanyalah keberadaan yang rendah dan tidak dipandang.

Minke dan Nyai adalah sosok sentral yang memberikan teladan keberanian, kebebasan dan perjuangan. "Saya hanya ingin jadi manusia bebas, Bu. Tidak diperintah dan juga tidak memerintah, Bu," demikian ucapan Minke kepada ibunya. Sosok wanita jawa yang lebih kalem, anggun namun juga kuat. Dalam film ini penonton bisa melihat dua sosok wanita hebat dengan karakter yang berbeda. Nyai dan Ibu Minke adalah bukti betapa seorang Ibu begitu menyayangi anaknya.

Film Bumi Manusia, bagi saya sudah mampu menghadirkan babak-babak penting dalam novel karya Pram. Bukan hanya bagi para penggemar sastra tapi juga menjadi sajian menarik bagi milenial. Benar-benar tiga jam yang tidak sia-sia. Menembus lorong waktu peradaban membaca sejarah bangsa melalui wahana layar lebar.



Minggu, 7 Juli 2019 lalu aku berkesempatan mengikuti event Emak Blogger Solo bareng Safi Indonesia di Java Terrace Café Solo.  Selain mendapat kesempatan mencoba rangkaian Safi  Age Defy ada juga talkshow bersama dokter kulit dr. Aminah Alaydrus dan Jr. Brand Manager Safi, Mbak Nindita Ayu. 




Mbak Nindita Ayu menjelaskan tentang Safi yang merupakan produk skincare dari Malaysia. Selain Halal Safi dibuat dengan proses penelitian yang panjang. Begitupula untuk produk yang dikirim ke Indonesia. Rangkaian Safi untuk konsumen Indonesia telah mengalami serangkaian penelitian selama dua tahun agar cocok untuk kulit orang Indonesia.

Safi mendapatkan sertifikat halal dari Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (Jakim) sejak tahun 2005, dan di Indonesia, Safi mendapatkan sertifikat halal dari MUI pada tahun 2017. Secara resmi, Safi baru mengadakan soft launching di Indonesia di awal tahun 2018 lalu.


Secara pribadi aku gak terlalu konsern dengan skincare dan perawatan kulit. Alhamdulillah kulit wajah cukup bandel dan gak perlu ribet. Selain itu aku juga tipe yang malas untuk pakai skincare routine. Apalagi yang macam 10 tahap skincare Korea, alamak.. pakai krim malam saja dua atau tiga hari sekali (kalau ingat). Terus kalau udah capek pulang malem dah langsung tidur aja.

Tidak patut dicontoh sebenernya, itu kebiasaan yang tidak baik untuk kulit. Aku sendiri mulai mencoba lebih rajin merawat kulit. Meski tetep males dengan rangkaian yang rumit dengan macam-macam produk. Kalau bisa satu aja buat seharian deh.

Setalah talkshow bersama dokter kulit dr. Aminah Alaydrus jadi semangat lagi untuk merawat kulit. Bukan putih yang utama, tapi kulit yang sehat dan bersih. Kata beliau dengan merawat kulit udah gak usah make up macem-macem kulit udah enak dilihat. Glowing alami dan berseri. Jadi pengen punya kulit yang seger glowing gitu.

Setelah bincang-bincang cantik tibalah sesi yang paling ditunggu, mencoba rangkaian Safi Age Defy. Suka banget sama kemasannya yang terlihat mewah. Penasaran apakah isinya juga bikin wah?? hehe…



Safi Age Defy Cream Cleanser

Berbentuk krim dengan warna kekuningan. Safi  Age Defy Cream Cleanser adalah sabun pembersih wajah yang mengandung Gold ExtractSilk Protein dan Vitamin C. Digunakan untuk membersihkan wajah dari debu dan kotoran setelah sebelumnya membersihkan wajah dengan Safi Purifying Makeup Remover. Apalagi kalau habis pakai make up, harus dibersihkan dua tahap. Bahannya lembut di wajah dan after pakainya terasa lembab di kulit. Aku suka cream cleanser yang tidak membuat kulit wajah terasa kering dan ketarik sehabis pakai.

Safi Age Defy Deep Exfoliator

Butiran scrubnya lembut di kulit dan gak bikin perih setelah pemakaian. Kulit juga jadi lembut dan halus. Kulitku yang cenderung berkomedo jadi bersih pakai ini. Kalau kamu juga punya masalah dengan komedo bandel coba deh pakai ini. Untuk yang berjerawat sebaiknya hati-hati biar gak malah iritasi karena kandungan scrubnya. Penggunakan Deep Exfoliator ini sebaiknya hanya 2 kali dalam seminggu, karena penggunaan exfoliator yang berlebihan akan membuat kulit menjadi tipis, lebih sensitif.

Safi Age Defy Skin Refiner
Ini adalah toner dari rangkaian Safi Age Defy yang menyempurnakan proses pembersihan wajah, sekaligus memberikan efek segar. Safi Age Defy Skin Refiner ini nyaman juga dipakai dikulit. Tidak ada rasa panas ataupun perih karena tanpa alkohol. Biasanya produk yang mengandug alkohol bakal bikin kulitku terasa kering gak nyaman. Skin Refiner ini juga mengandung mushroom extract yang konon efektif untuk  meringkas pori-pori kulit wajah.


Safi Age Defy Gold Water Essence

Ini yang paling menarik kemasannya dengan taburan gold  di dalamnya. Essence satu ini mengandung double effect yang dikombinasi Gold Extract dan Silk Protein. Kandungan ini mampu memelihara struktur kulit, merawat bagian luar juga bagian dalam kulit serta meremajakannya dengan optimal. Essence ini juga mengandung Bio Hyaluronic yang mampu mempertahankan dan memelihara kelembapan kulit sepanjang hari. Setelah dipakai rasanya lembab dan kenyal di kulit wajah. Langsung jatuh hati aku sama produk ini. Langsung pengen pakai.

Safi Age Defy Rejuvenate And Brighten Radiant Day Emulsion SPF25PA++.

Cream ini diperkaya dengan Light Diffusing Crystal dengan kombinasi Gold Extract dan Silk Proteinyang dapat membantu meratakan warna kulit agar lebih cerah, melindungi kulit dari sinar UVA & UVB, melembabkan kulit dan mampu membuat kulit jadi lebih kenyal. Suka juga dengan produk ini. Enak dikulit dan gak perlu pakai sunscreen tambahan lagi, udah lengkap.



Safi Age Defy Eye Contour Treatment

Aku gak pernah pakai krim mata, jadi ya berasa biasa aja sih karena Cuma sekali pemakaian juga. Produk ini fungsinya mengurangi kerutan di area mata.

Overall nih produk Safi Age Defy ini bagus banget dan nyaman di kulit wajahku yang cenderung berminyak dan mudah memproduksi komedo.

 





Menjadi salah satu peserta acara Natur dan Blogger Jogja rasannya menyenangkan. Bertemu dengan teman-teman baru, mencoba produk dan jadi tambah semangat untuk terus menulis. Semakin banyak teman dengan passion yang sama akan membuat kita terpicu untuk terus berkarya.


Blogger Jogja with @Backtonatur

Natur memberikan kesempatan kepada blogger cantik Jogja untuk mencoba Natur Hair CareAku tahu produk Natur sudah sejak lama tapi belum pernah rutin menggunakan produk ini. Tahunya Natur itu aroma produknya gak wangi, jadi rasanya kurang menarik. Selain itu aku punya tipe rambut yang rewel, kalau pakai produk perawatan rambut yang berlabel alami justru berketombe dan bermasalah. Baik itu berupa shampo, hair tonic, hingga Hairmask.

Rambutku ini berminyak, mudah gatal dan berketombe. Apalagi setelah terkena panas dan aktivitas luar sepanjang hari. Susah banget cari shampoo dan produk perawatan rambut yang cocok, biasanya pakai shampo anti ketombe dan ganti-ganti. Karena shampo yang sudah digunakan beberapa bulan gak cocok lagi dan harus ganti yang lain. Yah, satu merk bertahan beberapa bulan sebelum akhirnya bikin rambut kering dan berketombe.

Coba sampo natural dan alami di toko sama sekali gak membantu, justru langsung gak cocok dipemakaian pertama. Entahlah, aku susah banget cari shampo buat rambut. Hair tonic gak pernah pakai, karena gak pernah ada yang cocok, conditioner juga begitu. Selama ini cuma pakai shampo dan vitamin rambut sebagai perawatan rambut.

Setelah acara blogger bersama @backtonature akhirnya nyobain produk Natur. Langsung aku pakai shampo, hair tonic dan Hairmask. Impresi pertama shampo, wah ternyata baunya wangi dan aku suka banget. Teksturnya cair dan gak terlalu berbusa. Aku gak terlalu suka dengan shampo yang banyak busanya, karena berarti banyak detergent di dalamnya. Selain membuat rambut kering juga gak ramah lingkungan. Habis keramas masih wangi dan terasa ringan di kepala. Biasanya kalau nyoba produk baru dan gak cocok dua hari kemudian pasti gatal dan ketombean, apalagi shampo yang bukan untuk rambut berketombe, kali ini aku coba Gingseng. Ternyata rambutku masih baik-baik saja. Memang ya yang alami lebih baik jadi gak ragu lagi pilih yang alami.



Pemakaian kedua aku coba hair tonic. Tapi kurang cocok karena rambutku jadi mudah lepek. Mungkin rambutku memang gak jodoh sama hair tonik, jadi tetap menggunakan vitamin rambut saja. Semoga Natur mau membuat produk vitamin rambut ke depannya yang alami dan bahannya ramah lingkungan.


Natur Hair Tonic

Pemakaian ketiga (aku keramas dua hari sekali, baru mencoba Hairmask Aloe vera) . Agak ragu juga awalnya, karena Hairmask dan conditioner seringnya malah bikin rambutku lepek dan mudah gatal. Sambil was-was nih pakainya. Setelah dipakai, rambut jadi wangi, lembut dan ringan. Dua hari rambutku masih baik-baik saja. Kok jadi impresif dengan produk Natur ini ya. Padahal produk yang aku gunakan bukan produk khusus rambut berketombe kayak yang aku gunakan biasanya. Tapi tetep ramah dengan kondisi kulit kepalaku yang sensitif, padahal kulit wajah bandel banget bisa pakai apa aja. Malah jadi pengen coba varian yang anti ketombe. Siapa tahu ternyata selama ini jodohnya pakai Natur.



    Perawatan Alami Natur

    Karena produknya oke, kepolah aku dengan bahan-bahan yang digunakan. Apalagi Hairmask yang selama ini gak pernah pakai, akhirnya jadi pengen beli. Kata temen yang sudah pakai dia suka karena praktis dan murah. Nyaman di rambut dan kulit kepala.

    Buat kamu yang penasaran tentang Natur bisa follow IG Natur @backtoNatur dan like fans pagenya back to natur. Selain produk knowladge juga ada beragam tips seputar kesehatan dan kecantikan rambutmu.

    Hairmask yang aku coba ini adalah varian Aloe vera, pasti udah tahu banget kan ya betapa bagusnya Aloe vera untuk rambut. Kalau dulu repot banget pakai Aloe vera asli, tapi sekarang bisa lebih praktis menggunakan Natur Hairmask seminggu sekali. Selain Aloe vera juga ada kandungan Olive oil yang bagus banget untuk kulit kepala dan rambut. Apa sih manfaat keduanya?

    • Mengandung proteolytic enzymes yang mampu menstimulasi pertumbuhan rambut secara alami hingga rambut tumbuh lebat.
    • Lidah buaya dapat membuat rambutmu kuat dan memberikan kilau agar rambut tampak sehat.
    • Menjaga rambut dari dari pengaruh buruk lingkungan dan menjaga kelembapan rambut.
    • Menghilangkan rasa gatal dan iritasi berkat properti anti-pruriticnya. Jadi buat kamu yang mengalami masalah rambut gatal bisa banget dicoba betapa nyess nya produk ini.
    • Aloe vera mengandung anti jamur yang cocok buat kulit kepala berketombe. Ternyata ini alasan hairmask Natur juga cocok untuk kulit kepalaku yang mudah protes dengan produk perawatan rambut.
    • Dapat menyeimbangkan pH balance agar sama dengan rambut.

    Kandungan kedua adalah minyak zaitun atau Olive oil.


    • Membantu melembapkan kulit kepala.
    • Mengatasi rambut bercabang, cocok untuk memulihkan kesehatan rambut kamu agar tetap tetap lembut dan mudah diatur.
    • Mengembalikan kilau alami rambut. Selain vitamin E dan K, minyak zaitun juga kaya akan vitamin A dan antioksidan. Kandungan tersebut dapat melindungi keratin pada rambut dan menahan kelembapannya. Minyak zaitun dapat menghilangkan penumpukan sebum yang menghambat pertumbuhan folikel rambut baru dan menghambat pertumbuhan rambut.


    Selain Aloe vera ada juga Hairmask Ginseng Extract dan Olive Oil. Minyak atsiri dan fitosterol dari Gingseng bermanfaat untuk memperlambat penuaan rambut yang menimbulkan uban, menangkal radikal bebas yang menyebabkan umur rambut semakin pendek. Selain itu, kandungan selulosa pada ginseng bermanfaat sebagai pelindung lapisan permukaan rambut dari sinar matahari yang bisa memicu kerusakan.

    Natur Hairmask ini cukup digunakan seminggu sekali setelah keramas. Bisa digunakan tanpa handuk basah. Habis keramas oleskan merata pada rambut, kalau tipe kulit kepalamu berminyak cukup di batang rambut saja supaya gak malah lepek dan berketombe. Diamkan 1 hingga 2 menit lalu bilas. Super praktis apalagi buat kamu yang gak punya banyak waktu atau malas perawatan. Kemasannya yang lebih besar juga pas buat rambut panjang kamu. Sudah mudah, murah, jangan malas ya. Untuk experience shampo kita sambung lagi di tulisan selanjutnya. Produk Natur dapat diperoleh di official store Shopee, Tokopedia,  (ID: Back Tonatur) sebagai perawatan mingguan kamu.


    Sesuai dengan namanya “Sate Ratu”, tampil elegan dan cantik ketika disajikan. Dibakar dengan teknik khusus agar tidak langsung bersentuhan dengan arang, membuat hasil bakaran Sate Ratu terlihat bersih dan menggoda.

    Disambut dengan sangat ramah oleh pemilik kedai sekaligus penemu ramuan bumbu sate atu, Pak Budi, kami rombongan blogger Jogja siap untuk menikmati kelezatan Sate Ratu. Sembari menunggu, kami berbincang santai dengan Pak Budi. Beliu berkisah mengenai perjalanan karir hingga akhirnya terjun ke dunia Wirausaha.

    Berawal dari nekat, begitulah kisah Sate Ratu dimulai. Saat itu Pak Budi adalah pekerja kantoran dengan gaji yang lebih dari cukup. Keinginan untuk berkarya sendiri membuat Pak Budi membulatkan tekat untuk memulai bisnis sendiri. Tentu saja bukan tanpa persiapan. Beliau berkata bahwa kesuksesan bisnis bukan sesuatu yang instan. “Harus bisa puasa dulu di awal bisnis”. Waktu itu beliau mengutarakan keinginannya kepada istri dan mendapatkan support. Menggunakan tabungan untuk memulai bisnis.

    Angkringan Ratu adalah bisnis pertama yang beliau jalankan. “Tahun pertama masih sepi,” ungkap beliau. Sabar dan tangguh wajib menjadi mental pebisnis. Tidak puas dengan model angkringan Pak Budi mengembangkan usahanya menjadi tempat makan dengan menu andalan Sate. Menu sate ini awalnya adalah menu paling laris di angkringan ratu. Memilih untuk menekuni menu spesifik Pak Budi terus mencari formula bumbu terbaik untuk Sate Ratu, hingga lahir Sate Ratu dengan bumbu merahnya yang terkenal disukai pula oleh turis mancanegara.

    Bumbu merah ini adalah perpaduan racikan antara bumbu sate Rembiga khas Lombok dengan bumbu Banjarmasin. Tahun 2018 Sate Ratu sukses menjadi salah satu menu di perhelatan Food Start Up Bekraf. Saat ini sate ratu telah memanjakan lidah turis mancanegara, lebih dari 70 negara. Apa yang membuat Sate Ratu begitu spesial?

    Selain tampilannya yang bersih dan elegan, rasa khas bumbu merah yang tersaji saat panas sungguh nikmat di lidah. Seakan daging sate dan bumbunya lumer di mulut. Sate Ratu bumbu merah sedikit pedas, cocok untuk kamu yang suka makanan berbumbu. Pak Budi selalu mengingatkan, “Sate Ratu enak dimakan ditempat.” Benar saja, ketika membandingkan sate yang sudah dingin dan yang masih panas, rasanya sungguh berbeda. Yang panas lebih endes ulala. Bumbu yang sedikit pedas, lemak sate yang lumer di mulut, daging yang dibakar dengan sempurna menjadi paduan yang luar biasa. Pokoknya harus coba makan ditepat pas lagi panas-panasnya.




    Selain Sate Ratu juga ada Lilit Basah. Lilit Basah ala Sate Ratu ini juga tidak ada duanya. Sate Lilit berbentuk kotak dengan kuah manis dan irisan acar. Sedap dan segar sekaligus ketika disantap. Kamu yang tidak suka pedas sama sekali patut memesan menu ini. Daging Lilit basah yang lembut dengan bumbu manis dimakan bersama acar yang segar, benar-benar mantap.


    Ada menu baru juga di Sate Ratu, Sate Kulit. Sekilas susah dibedakan dengan Sate Ratu Bumbu Merah. Sate Kulit ini salah satu yang menjadi favorit. Kulit yang tebal rasanya juicy ketika dikunyah. Ditambah dengan nasi akan semakin mantap.


    Kiri : Sate Kulit, Kanan : Sate Merah

    Kalau kamu pengen coba bikin sate ala Sate Ratu di rumah bisa beli Bumbu Merah untuk dibawa pulang. Bumbu Merah instan ini juga bisa digunakan sebagai bumbu serbaguna untuk aneka masakan.


    Gimana? Tertarik untuk mencoba? Langsung datang ke gerai Sate Ratu di Jogja Paradise Foodcourt Jalan Magelang No.KM. 6, Kutu Tegal, Sinduadi, Kec. Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.





    Day 10
    5 Rekomendasi Buku/Film/Musik
    #BPN30DayChallenge2018

    Aku jarang nonton film, lebih suka film dokumenter, jadi aku rekomendasikan buku dan musik saja ya. Dua hal yang gak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari.

    Image result for read abook and listening music
    Quotefancy

    Mulai dari buku
    Salah satu seri yang paling berkesan bagiku adalah bukunya Buya Hamka, seri Mutiara Falsafah Buya Hamka. Bisa dibilang sejak seri pertama Falsafah Hidup, aku auto menjadi fans Buya Hamka dan memburu koleksi buku Beliau atau tentang Buya Hamka yang ditulis oleh anaknya atau orang lain. Pokoknya ada kata Buya Hamka wes pengen beli aja. Seri Mutiara Falsafah Buya Hamka ada empat buku. Kenapa aku suka? Karena buku ini mengajak berfikir, logis dan memberikan tuntunan untuk menjalani hidup dengan bahasa atau ulasan yang mudah dimengerti. Poin pentingnya adalah uraian dari Buya Hamka tak hanya islami tapi juga mudah dimengerti. Sebelum membaca karya Buya Hamka yang aku baca adalah buku filsafat Barat atau buku-buku motivasi ala pemikiran Barat. Tentang manusia, kepribadian, hidup.. kan kadang rumit juga. Nha.. yang empat seri ini semua mudah dipahami. Merasuk tidak hanya ke otak tapi juga ke hati deh.

    Apa saja Bukunya??

    1.       Falsafah Hidup
    Aku belajar untuk lebih tenang dan jernih untuk menjalani kehidupan. Juga memahami apa saja yang ada di dalam kehidupan. Bagaimana fungsi akal, bagaimana hubungan dengan Tuhan dan Manusia serta bagaimana menjadi manusia sewajarnya.

    2.       Tasawuf Modern
    Kalau kamu baru mengenal apa itu tasawuf atau takut setelah belajar malah menyimpang, baca saja buku ini. InsyaAllah bahasannya gak njelimet. hehe…

    3.       Lembaga Hidup
    Isinya adalah beragam kewajiban kita dalam kehidupan. Mulai dari kewajiban kepada Tuhan, manusia, hingga alam semesta.

    4.       Lembaga Budi
    Isinya.. ya tentang bagaimana kita ini, manusia berbeda dengan binatang dan tumbuhan. Kita diciptakan lebih sempurna, harusnya akhlaknya juga lebih sempurna.
    Kutipan Buku:
    Kelebihan dan perbedaan manusia dari jenis makhluk yang lain, ialah manusia bilamana bergerak, maka gerak dan geriknya itu timbul dari dalam, bukan datang dari luar. Segala usaha, pekerjaan, langkah yang dilangkahkan, semuanya itu timbul dari suatu maksud yang tertentu dan datang dari suatu perasaan yang paling tinggi, yang mempunyai kekuasaan penuh dalam dirinya. Tidak demikian dengan binatang. Gerak gerik binatang hanya tunduk kepada gharizah (instinct) semata-mata, tidak disertai oleh pertimbangan.

    Musik

    Salah satu yang sering aku dengarkan adalah lagu-lagunya Sujiwo Tedjo. Semua bermakna dan penuh arti. Enak didengarkan pula. Paling suka itu Ingsun dan Sugih Tanpo Bondo. Kalau diulas bisa jadi satu artikel sendiri. Dua lagu itu, bagiku adalah tuntunan laku hidup. Bukan hanya hubungan dengan Sang Maha Pencipta, tapi yang sering lupa adalah hubungan antar manusia. Bagaimana cara saling menghargai dan toleransi. 



    Baca bukunya sambil dnegerin lagunya..
    Nyess..
    Day 9
    #BPN30DayChallenge2018

    Sejatinya aku  gak pernah blog walking, ikutan komunitas blogger saja baru-baru ini. Jadi aku sama sekali gak punya referensi blogger favorit. Kalau lagi luang di depan leptop yang aku baca mojok atau website soal isu lingkungan atau baca website yang sudah aku subscribe lewat email. Ada science direct, astrology, earthy mama, just add ice orchid, UN Environment, hipwee, Feed Spot Today, Wake Up World, aku sebutkan yang tadi tampil di halaman email sebelum aku tulis artikel ini, banyak sudah, jadi gak pernah blog walking. Daripada maksa ngambil 5 blogger, aku tulis tiga orang yang tulisannya biasa tak kepoin deh ya…

    Sebelum mengenal mojok.co lebih dulu aku mengenal mas Agus ini. Suka banget dengan gaya penulisannya yang santai dan enak dibaca, hingga akhirnya menjadi pembaca setia mojok.co. Bagiku gaya penulisan yang lucu, santai dan rada nyeleneh begini bisa menghadirkan kritik dengan cara yang lebih selow. Ide tulisannya segar dan bisa kritis juga tapi tetap santai.. Sampai sekarang belum punya kesempatan kenalan sama orangnya. Pengen deh kenalan.. hehe.. Aku fansmu eh tulisanmu lo mas sejak bertahun-tahun lalu.

    Kalau mbak Astri ini aku follow di instagram duluan. Suka banget dengan tips sehat dan DIY nya. Orangnya juga ramah kalau di komen atau di DM. Bukalah blognya, niscaya banyak manfaatnya dan menarik. Meski gak sering masak, tapi aku juga termasuk suka masak sederhana di kosan, jadi tips masak dan menyimpan bahan makanannya sangat bermanfaat.

    Kenal juga dari Instagram duluan, sering banget kepo soal cerita perjalanan dan ulasan soal zodiak juga kepribadiannya. Lebih sering buka storynya sih daripada blog. Cara berceritanya santai dan menyenangkan untuk dibaca.


    Ya.. gitulah.. aku gak cerita banyak-banyak. Kalian klik dan kepo sendiri saja ya… hehe


    Blogger Favorit

    by on December 31, 2018
    Day 9 #BPN30DayChallenge2018 Sejatinya aku  gak pernah blog walking, ikutan komunitas blogger saja baru-baru ini. Jadi aku sama sekal...

    Day 7 #BPN30DayChallenge2018


    Awal di Jogja aku bingung banget mau makan di mana. Makanannya manis, sampek sayurnya juga manis. Nasi goreng manis, sambel manis, bakmi manis, mi ayam manis, astaga.. bingung banget cari makanan yang cocok di lidah. Apalagi aku penyuka makanan pedas. Palingan makan di kantin atau masak sendiri biar bisa sesuka hati dengan rasa. Sekarang sudah sekitar dua tahun di Jogja, lumayan dapat beberapa tempat makan yang cocok di lidah.

    1.       Warung Belik Sleman
    Tempat ini nyaman banget, paling suka duduk di gubuk pinggir sawah. Suasananya tenang dan nyaman. Kalau dilihat dari depan, tipe bangunannya mirip rumah nenek dengan kayu-kayu jati. Aku lebih suka menyebut tempat ini dengan Rumah Nenek. Begitu masuk luas banget. Sajian menunya juga masakan jawa sederhana, sayur kacang, sayur bening, lodeh, tahu bacem, aneka masakan ikan, grengan dan sambal, dan yang sangat penting adalah gak manis ala masakan Jogja. Ada dua pilihan nasi, nasi putih dan nasi merah. Seringnya aku di sana makan dengan nasi merah pakai sayur, favorit bacem tahu yang gak manis sama sambel bawang pedes. Minum teh tarik atau kopi tubruk. Nyeruput kopi sambil mendengarkan suara gemericik sungai dan hewan malam rasanya tenang dan menyenangkan. Suka banget sama kopi tubruknya. Ngopi sambil main balon sabun juga menyenangkan.

    2.       Kimi-Kimi
    Tempatnya gak terlalu besar tapi nyaman, banyak sepinya serasa privat. Rata-rata gak rame kalau ke Kimi-Kimi, hanya di jam-jam tertentu saja. Makanannya enak dan cocok di lidah, gak serba manis. Kalau ke sini paling suka dengan dessertnya. Puas deh dengan beragam pilihan.

    3.       Mi Ayam Pojok Teknik
    Yang bikin enak itu kuah kental dan sambal yang rada berminyak. Mie ayamnya juga bisa pakai topping batagor atau shiomay.

    4.       Bale Bebakaran
    Kalau lagi pengen es buah atau es teler langsung tancap gas ke Bale Bebakaran. Selain banyak pilihan sambal ada beberapa menu seefood yang enak juga di sini. Harganya juga pas, gak mahal. Bisa makan rame-rame karena tempatnya luas. Dilengkapi dengan kamar mandi dan mushola.

    5.       Soto Surabaya Cak Marsit
    Setelah berkelana mencari Soto yang enak dan gak manis, berlabuhlah hati ke kedai Soto Surabaya dekat UNY ini. Ada bumbu koyanya dan pakai ayam kampung. Harganya murah meriah, 10.000 udah sama minum.

    Aku gak masukin kedai kopi di sini, kalau kedai kopi ada juga yang andalan. Di Jogja sekarang banyak banget cafe dan tempat makan baru. Dari yang harga mahasiswa sampai yang mahal. Tapi aku suka makanan lokal dan berbumbu. Ketimbang makanan ala western, italy atau merk luar negeri lainnya. Pernah selama hampir dua minggu survey cafe-cafe di area Jogja. Lama-lama bingung aku mau pesen apa.. hehe.. gak ada mi ayam, soto atau pecel gitu ya? Selera ndeso banget lah..


    5 Warung Makan Favorit

    by on December 28, 2018
    Day 7  #BPN30DayChallenge2018 Awal di Jogja aku bingung banget mau makan di mana. Makanannya manis, sampek sayurnya juga manis. Nas...