Showing posts with label Artikel. Show all posts
Showing posts with label Artikel. Show all posts

Sabtu (21/10) lalu, aku berkesempatan mengikuti agenda Studi Wawasan IMA chapter Sleman yang bekerjasama dengan Disperindag Sleman. Kami berkunjung ke dua destinasi wisata dan edukasi yang ada di daerah Kaliurang.

Kunjungan pertama ke Omah Jadah Kaliurang yang letaknya berdekatan dengan Telogo Putri. Jadi, kalau kamu main ke Kaliurang atas bisa sekalian mampir ke sini. Tidak hanya melihat langsung proses pembuatan jadah tempe, kamu juga bisa membeli aneka produk UMKM Sleman. Mulai dari makanan, kerajinan tangan dan fashion. Produknya unik-unik deh, jarang ditemui di tempat lain. Ada aneka olahan salak, kopi, emping talas, pai susu, kerajinan kulit, ecoprint dan masih banyak lagi.

IMA Sleman

Kami diperbolehkan masuk kedalam tempat produksi jadah tempe dan mencicipi produk yang sudah jadi. Tempatnya cukup luas dan bersih dengan beberapa pekerja. Ada yang memasak bacem tempe dan membuat jadah. Peralatan yang digunakan sudah modern dan ada jadah tempe frozen juga buat oleh-oleh atau dikirim ke luar kota.

Jadah tempe ini makanan khas Yogyakarta. Penemunya adalah Sastrodinomo, seorang carik atau sekretaris desa di sekitar Kaliurang. Dulu beliau mempersembahkan nasi jagung untuk Keraton. Tapi suatu ketika, beliau diminta membawa makanan yang lain. Jadilah, Sastrodiromo berinovasi membuat jadah tempe. Ternyata camilan ini malah jadi kesukaan Sri Sultan HB IX. Hingga saat ini jadi camilan khas Yogyakarta. Belum lengkap kalau kamu ke Kaliurang tanpa beli jadah tempe.

Ketua Sentra Jadah Tempe Kaliurang Bejo Wiryanto menjelaskan, jadah tempe juga ada filosofinya. Tempe berwarna merah dan jadah berwarna putih merupakan symbol bendera Indonesia. Selain itu, kalau makan jadah tempe, tempenya harus diatas. Sebegai symbol, hidup itu harus pahitnya dulu (rasa jadah yang tidak manis pertama kali menyentuh lidah) lalu baru manis (rasa tempe). Jadi ya hambar dulu baru manis kemudian, gitu lah.

Omah Jadah Sleman

Presiden IMA Chapter Sleman 2021-2023 ialah RR. Mae Rusmi Suryaningsih juga merupakan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sleman mengatakan agenda IMA chapter Sleman ini bertujuan untuk promosi wisata dan produk UMKM Sleman. Karena, mereka yang datang bisa membagikan pengalamannya kepada masyarakat luas. Hadir pula Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo.

"Saya atas nama Kabupaten Sleman, mengapresiasi dan mendukung IMA atas terselenggaranya acara pada pagi hari ini. Saya merasa bangga bahwa dengan IMA kita selalu kolaborasi baik pemerintah dan pelaku wisata di Sleman,” ungkap Kustini.

Agenda kedua adalah kunjungan ke Nara Kupu yang letaknya di area Kaliurang juga. Tempatnya luas banget, ada kebun dan pemancingan juga. Sangat cocok kalau mau bikin kegiatan buat banyak orang. Sayangnya, di sini kami hanya makan dan tidak berkeliling. Tapi, bersama teman-teman blogger kami sempat berbincang dengan salah satu pemiliki Nara Kupu, bapak Hani.

Nara Kupu

Beliau menjelaskan kalau Nara Kupu memberdayakan masyarakat sekitar untuk menanam sayuran secara hidroponik. Hasilnya dijual oleh Nara Kupu dan dijadikan masakan. Tapi gak mahal-mahal amat, tetap merakyat, karena hasil panen sendiri. Nara Kupu ingin membuat ekosistem sekitarnya menjadi lebih baik dengan menggunakan produk ramah lingkungan dan mengajak masyarakat juga peduli lingkungan.

Masuknya gratis, tapi kalau mau memancing dan memberi makan rusa bayar ya. Cocok banget datangnya sambal menikmati senja terus makan malam bakmi Jowo yang ada di Nara Kupu. Pulangnya beli sayuran segar organik.

 Jalan-jalan bareng Searah Rasa kedua kalinya, kami berkunjung ke roti Kolmbeng Pak Giman dan Pabrik Gula Sewugalur. Dua hal yang baru aku tahu ketika mengikuti kegiatan ini. Tema Searah Rasa kali ini adalah “Djejak Manis Kulon Progo”. Penjelajahan akan menelusuri cerita-cerita dan jejak-jejak kebudayaan tentang sejarah perkebunan gula dan dinamika penggunaan gula pada kudapan lokal.

Setelah berkumpul di alun-alun wates, kami bersama-sama menggunakan bus menuju rumah Pak Giman. Letaknya tidak di dalam kota, tapi di desa yang bisa dibilang sepi. Kebun jati terhampar luas dan jalannya dibuat dari cor beton. Benar-benar desa yang akan sepi di malam hari, tetangganya jauh-jauh. Kami berjalan kaki menuju rumah Pak Giman yang sekaligus dijadikan tempat produksi. Tempatnya sederhana, sepetak ruangan berlantai semen yang penuh dengan alat-alat produksi. Ada oven tanah liat, pengaduk adonan, dan cetakan. Tampak dua pekerja yang sedang membuat roti dan menata roti yang sudah matang.



Roti Kolmbeng


Giman Ciptodiyono yang sering dipanggil Pak Giman sudah membuat roti Kolmbeng sejak tahun 2000-an tahun. Dulunya Pak Giman bekerja pada pembuat roti di daerah Pakualaman, tapi karena semakin sei akhirnya membuka sendiri di rumahnya. Hingga saat ini sudah diteruskan hingga tiga generasi kepada cucu laki-lakinya. Keluarga ini menjadi salah satu pembuat roti legendaris yang sudah sangat jarang ditemukan di pasaran. Roti Kolmbeng, merupakan roti jaman Belanda yang saat ini sudah tidak banyak dikenal generasi masa kini.

Roti Kolmbeng berasal dari kata kolo emben atau kolo mbiyen yang berarti zaman dahulu. Bahannya sangat sederhana, yaitu tepung terigu, tepung tapioka, gula pasir, dan telur. Salah satu yang membuat roti ini unik adalah tepung tapioka. Membuat tekstur roti gering diluar dan legit di bagian dalam. Rasanya manis gurih dan sangat cocok menjadi teman minum the atau kopi. Soanya kalau gak ada minum bisa seret makan roti ini.

Roti Kolmbeng

Roti Kolbeng dijual Rp 1000 kalau di rumah Pak Giman, tapi kalau sudah di pasar bisa mencapai 1500-1700 rupiah. Roti ini dijual ke Pasar Beringharjo dan wilayah Sleman. Selain menjadi kudapan yang murah meriah, roti kolmbeng juga sering digunakan sebagai salah satu sajian ketika ada kenduri, nyadran dan hajatan. Dulu sih roti ini hanya dikonsumsi oleh kalangan menengah ke atas. Kalau sekarang siapa aja bisa makan, Cuma agak susah ya nyarinya. Aku aja baru kali ini ketemu roti Kolmbeng, belum pernah ketemu di pasar dan ditempat jajan.

Dari roti Kolmbeng perjalanan berlanjut ke Pabrik Gula (PG) Sewugalur. Baru tahu juga kalau di Kulonprogo ada pabrik gula. Udah penasaran banget, tapi ternyata pabriknya udah gak ada. Hanya tersisa beberapa bangunan berupa rumah Indise dan sisa-sisa bangunan pabrik. Kami ditemani oleh Mas Aga dari komunitas Roeman Toea. Jadi bisa dapat penjelasan yang lengkap Sejarah PG Sewu galur ini. Sambil jalan kaki berkeliling, Mas Aga menjelaskan mulai dari dari awal berdirinya pabrik hingga akhirnya berhenti beroperasi karena bagkrut terdampak krisis perekonomian dunia.

Rumah Indis Pabrik Gula Sewugalur

Perjalanan kami dimulai dari rumah salah satu rumah Indise di Sewugalur, Desa Karangsewu, Kecamatan Galur, Kabupaten Kulonprogo. Rumah ini dihuni oleh Suwartini dan suaminya. Pemilik sebenarnya dari rumah Indise ini adalah kakek Suwartini, Tjokrodirjo. Dibeli dari Tionghoa bernama Yantid bersama tiga rumah Indis lain yang lokasinya berdekatan. Rumah itu lalu diwariskan kepada Sunartedjo--Wakil Gubernur Jawa Tengah periode 1990-1994--putra bungsu Tjokrodirjo. Suwartini merawat rumah ini karena tidak ditinggali oleh pemiliknya.

Di depan rumah Mas Aga menunjukkan selokan dengan bagian atas berbentuk lengkungan yang menandakan gaya arsitektur Eropa. Lalu kami melihat bekas kantor PG yang sudah menjadi warung makan dan pertokoan. Pabrik Gula Sewugalur (Suikerfabriek Sewoegaloer) didirikan oleh E.J Hoen, O.A.O van der Berg, dan R.M.E. Raaff mendirikan Pabrik Gula Sewugalur dalam bentuk Perseroan Terbatas (PT) pada 1881. Pada tanah yang disewa dari bangsawan dari keluarga Pakualaman dengan nilai 200.000 gulden. Setelah pabrik gula itu gulung tikar, maka berdasarkan reorganisasi agraria kepemilikan tanah beralih ke pemerintah desa. Pada 12 November 1949 tanah bekas pabrik gula dilelang kepada masyarakat.

Pabrik Gula Sewugalur

PG ini benar-benar tak bersisa  tentara NICA (Netherlands Indies Civil Administration) menyerbu Yogyakarta pada 18 Desember 1949, TNI membakarnya sebagai bagian dari strategi bumi hangus. Sepanjang perjalanan kami hanya melihat bekas dudukan cerobong asap, tungku pembakaran dan puing-puing sisa bangunan pabrik. Tidak menyangka dulunya di sini ada pabrik gula dengan jalur kereta sendiri.

Tahun ini Festival Kebudayaan Yogyakarta (FKY) punya program yang bernama Searah Rasa. Dikutip dari website resminya, Searah Rasa merupakan program publik yang bekerja pada ranah jelajah, tur, jalan-jalan yang sesuai tema besar FKY. Program ini akan menelusuri dan mendatangi jejak pangan melalui pasar, sejarah, irigasi pertanian, pertanian sayur, perikanan dan juga cita rasa lokal. Frasa Searah Rasa bermakna mendatangi, mengetahui, dan mencari jejak-jejak kebudayaan, dan menyamakan arah tujuan demi tercapainya pencatatan produk kebudayaan di Yogyakarta bersama masyarakat.

Searah Rasa gratis untuk umum, tapi dengan kuota peserta terbatas. Aku berkesempatan mengikuti tur ke Tambak Mujahidkoe Farm - Pantai Imorenggo. Mengangkat tema  “Berkenalan Dengan Boga Bahari Kulon Progo”. Kami menelusuri cerita-cerita dan jejak-jejak kebudayaan tentang komoditi perikanan dan udang Kulon Progo, dari proses penanaman bibit sampai waktu panen. Aku sendiri baru tahu di Kulon Progo ada Pantai yang Namanya Imorenggo, apalagi ada tambak udangnya segala.



Pantai Imorenggo terletak di Desa Karangsewu, Kabupaten Kulon Progo.Perjalanan menuju Pantai Imorenggo menjadi menarik dengan pemandangan hamparan beragam tanaman pertanian. Ada kebun cabai super luas di bawah pohon kelapa yang tertata rapi, berlanjut dengan kebun semangga yang tampak sangat subur, lalu aneka sayuran seperti bayam dan kangkong. Ternyata pertanian lahan pasir bisa dilakukan di kawasan Imorenggo. Bahkan kawasan ini pernah dikunjungi KGPAA Paku Alam IX yang pada waktu itu masih menjabat sebagai Wakil Gubernur DIY. Beliau meresmikan Desa Wisata Agrobahari Imorenggo di kawasan Transmigrasi Lokal Ring 1 desa Karangsewu Kecamatan Galur, kabupaten Kulon Progo pada hari Rabu (26/9/2012 ).

Daerah ini ternyata menjadi lokasi transmigrasi lokal atau transmigrasi dari warga yang semula tinggal di daerah lain di Yogyakarta. Mereka mendapatkan lahan untuk tinggal dan bertani. Jadilah Imorenggo menjadi kawasan pertanian. Kemudian daerah ini berkembang menjadi area tambak udang di pesisir pantai. Untuk menjaga lingkungan, keberadaan tambak udang di pesisir Imorenggo diatur oleh perjanjian yang disepakati dengan warga yang di wadahi kelompok Paguyupan Penambak Imorenggo atau disingkat menjadi PPI. Organisasi kemasyarakatan ini juga bertugas mengawasi keberlangsungan penambak setiap harinya.



Kami berkesempatan berkunjung ke Tambak Mujahidkoe Farm yang membudidayakan udang jenis Litopenaeus vannamei atau biasa disebut petambak dengan udang vannamei. Vaname adalah salah satu jenis udang yang populer untuk dibudidayakan di Indonesia. Menurut rangkuman dari Kementerian, Kelautan, dan Perikanan (KKP), hampir semua petambak di Indonesia membudidayakan udang yang kaya akan manfaat ini. Kami ditemani berkeliling tambak bersama salah satu pekerja tambak dan Kak Aliva Zein dari Ruang 412. Di sini satu tambak bisa menghasilkan sekitar 6 kwital sekali panen. Masa panen udangnya sekitar 3 bulan.

Udang vaname atau udang putih berasal dari daerah subtropis yaitu di pantai barat Amerika hingga hingga ke Peru. Udang ini sudah banyak sekali dibudidayakan di Indonesia sebagai alternatif pilihan lain setelah udang windu yang mengalami penurunan produksi sejak adanya penurunan kualitas lingkungan. Udang ini memiliki beberapa kelebihan yaitu lebih tahan terhadap penyakit dan fluktuasi kualitas air, pertumbuhan relatif cepat, serta hidup pada kolom perairan sehingga dapat ditebar dengan kepadatan tinggi. Udang vaname memiliki peluang pasar dan potensial untuk terus dikembangkan.



Udang yang ada di Imorenggo ini kebanyakan diambil langsung oleh pembeli dan tidak dijual di pasar-pasar setempat. Alasannya sih karena justru warga lokal enggan membeli karena harganya tergolong mahal. Bibit yang disebar berasal dari daerah Jawa Timur. Katanya, memelihara udang itu sulit, karena sensitif. Harus bersih dan selalu ada kincir air yang menyala. Tambak udang di Imorenggo turut meningkatkan perekonomian warga dengan memberikan peluang pekerjaan. Meskipun pas ke sana banyak juga tambak yang sudah tidak digunakan.

Setiap hari kita melihat beraneka ragam tanaman dan pepohonan. Tapi pernahkan terbersit dalam pikiran, untuk berterimakasih kepada mereka. Lebih jauh lagi, merasa bertanggung jawab untuk menjaga kelestariannya?

Pepohonan memiliki peran penting dalam keberlangsungan kehidupan manusia. Kalimat popular yang dihafalkan sejak SD adalah ‘Hutan adalah paru-paru dunia’. Tapi pernah tidak kamu benar-benar meresapi maknanya? Membayangkan jika hutan tidak ada akan jadi apa manusia?

Jumlah hutan dunia terus berkurang setiap tahun. Menurut World Resources Institute (WRI) Indonesia menjadi urutan ke-4 negara yang kehilangan hutan primer pada tahun 2020. Hutan yang hilang tersebut berganti menjadi lahan pertanian untuk mencukupi kebutuhan pangan, perumahan, hingga berubah menjadi lahan sawit. Selain karena kesengajaan manusia, kerusakan hutan juga bisa terjadi karena faktor alam, seperti kebakaran dan serangan hama.

Top 10 negara yang Kehilangan Hutan Primer pada 2020 menurut WRI


Global Forest Watch menyebutkan, dari 2002 sampai 2021, Indonesia kehilangan 9.95Mha hutan primer basah, menyumbang 36% dari total tree cover loss dalam periode yang sama. Area total hutan primer basah di Indonesia berkurang 11% dalam periode waktu ini. Riau mengalami kehilangan tutupan pohon paling banyak sebesar 4.00Mha, disusul oleh Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah dan Sumatera Selatan.

Primary Forest Loss menurut Global Forest Watch


Berkurangnya hutan mengancam kehidupan manusia. Berbagai permasalahan lingkungan muncul dan menyebabkan krisis pangan, perubahan iklim dan bencana alam. Berikut ini adalah beberapa dampak kerusakan hutan.

1.      Perubahan Iklim

Bingung ya sekarang, kapan musim hujan dan musim kemarau? Selain itu suhu udara juga semakin panas. Penyebab perubahan ini adalah adanya efek rumah kaca. Di mana terlalu banyak CO2 di udara sehingga panas yang dipancarkan matahari terjebak di bumi. Semakin sedikit jumlah hutan, artinya semakin sedikit pohon yang bisa menyerap CO2 di udara.

2.      Kehilangan sumber pangan dan obat-obatan

Hutan merupakan sumber pangan dan bahan obat-obatan yang sangat bermanfaat bagi manusia. Berbagai macam tanaman dan hewan hidup secara harmonis di hutan. Jika luas hutan semakin berkurang, akan mengancam keanekaragaman hayati dan tentu saja berdampak pada berkurangnya sumber pangan dan obat-obatan bagi manusia.

Ilustrasi kerusakan hutan (freepik.com)


3.      Menganggu siklus air

Hutan memiliki fungsi untuk menjaga silus air, yaitu menyimpan air hujan di dalam tanah serta menghasilkan uap air yang akan Kembali menjadi hujan. Jika hutan banyak yang rusak, siklus air juga akan terganggu. Sedikitnya air yang Kembali ke tanah akan menyebabkan hilangnya sumber air dan kekeringan semakin parah.

4.      Terjadi banjir dan tanah longsor

Hutan berfungsi untuk menyerap air hujan, dengan berkurangnya hutan, maka pada saat musim hujan tanah tidak bisa menyerap dengan baik tumpahan air hujan dan mengakibatkan besarnya laju aliran air di permukaan, yang pada akhirnya akan terjadi banjir bandang. Selain itu, air hujan dapat mengangkut partikel-partikel tanah sehingga menimbulkan erosi tanah atau tanah longsor.

5.      Kerugian ekonomi

Hutan merupakan salah satu sumber penghidupan dan pemasukan negara. Hutan menghasilkan berbagai macam kayu dan menyerap banyak tenaga kerja. Banyak masyarakat yang menggantungkan hidup mereka dari hasil hutan. Jika hutan rusak, maka sumber penghasilan mereka pun jugaakan menghilang. Kerusakan hutan bisa menyebabkan tanah menjadi tandus, sehingga akan sulit dipergunakan untuk bercocok tanam.

Di tengah permasalahan penurunan jumlah hutan, #IndonesiaBikinBangga berhasil menurunkan deforestasi 75,03 % di periode tahun 2019-2020, hingga berada pada angka 115,46 ribu ha. Angka ini jauh menurun dari deforestasi tahun 2018-2019 sebesar 462,46 ribu ha. Data ini dirilis Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Ditjen PKTL KLHK). #HutanKitaSultan juga menghasilkan berbagai macam kayu dan produk hutan yang di ekspor hingga ke luar negeri. Misalnya rotan, gaharu dan cendana.

Selain pemerintah, kita semua juga wajib menjaga hutan. Nah, apa saja yang bis akita lakukan


Menanam pohon

Bagi teman-teman yang bisa dan punya kesempatan, misalnya punya pekarangan di rumah atau ada lahan yang bisa ditanami, bisa melakukan Gerakan menanam pohon. Meskipun tidak menjadi hutan, semakin banyak pohon di area perkotaan juga memiliki banyak manfaat.


Mendukung kampanye konservasi

Banyak komunitas dan Lembaga non profit yang aktif menjaga kelestarian alam dan menjaga hutan. Kamu bisa berperan aktif menjadi volunteer atau memberikan donasi.


Menyebarkan semangat menjaga hutan

Jadilah agen yang turut menyebarkan semangat menjaga hutan kepada keluarga, teman dan orang sekitar. Apalagi kalau kamu bisa membuat konten yang bagus di media sosial. Bisa banget membuat konten mengenai hutan.


Bijak menggunakan produk hasil hutan

Gunakan secara bijak produk-produk yang berasal dari hutan, misalnya tissue dan kertas.


Dengarkan lagu Dengar Alam Bernyanyi



Dengar Alam bernyanyi (Youtube laleilmanino music)

Karena semakin banyak yang mendengarkan lagu #DengarAlamBernyanyi maka akan semakin banyak juga royalti yang digunakan untuk melindungi hutan Indonesia. Dengar Alam Bernyanyi di platform musik seperti Spotify dan Apple Music.


Yuk jaga hutan demi kesejahteraan anak cucu kita! #UntukmuBumiku #TeamUpforImpact 

 

The Chariot atau kereta kuda adalah kartu yang menggambarkan tekad dan kekuatan. Ketika The Chariot muncul, itu berati tanda untuk bergerak, dorongan untuk mewujudkan apa yang sudah kamu putuskan. Saatnya mewujudkan rencana atau membuat impian menjadi nyata. Ketika kamu disiplin, penuh komitmen dan bekerja keras pasti akan berhasil. 

Bukan waktunya untuk pasif dan diam saja. Ambil tindakan yang terfokus dan tetap pada jalurnya, apa pun tantangan yang mungkin menghadang percayalah kamu akan bisa melewatinya. Meskipun banyak orang yang meremehkan atau tidak mempercayaimu.

Jika kamu penasaran apakah kamu memiliki apa yang diperlukan untuk mencapai tujuan atau menyelesaikan proyek penting, The Chariot adalah tanda kamu akan sukses selama kamu tetap fokus dan tetap percaya diri. Anda perlu menggunakan tekad dan disiplin diri untuk berkonsentrasi pada tugas yang ada.





Cinta & Hubungan

Dalam bacaan mengenai cinta, The Chariot memberikan saran kalau kamu perlu menaklukkan emosi agar bisa memiliki hubungan yang sukses. Jika kamu dan pasangan telah melalui masa sulit, kini kalian harus bersatu, berkomunikasi, dan bekerja keras. Permasalahan yang sedang kalian hadapi hanya membutuhkan kerja keras. Jika kamu atau pasangan memiliki masalah kecemasan, sangat penting untuk mengendalikannya karena The Chariot Tarot juga mewakili kebutuhan untuk menyeimbangkan pikiran dan hati untuk menjadi sukses. ika kamu lajang, The Chariot adalah indikasi bahwa hubungan masa lalu yang melelahkan sudah bisa kamu atasi, sudah bisa move on. Kini saatnya menjalani kehidupan dengan lebih ringan dan berharap bisa menemukan pasangan yang lebih.


Uang & Karir 

Dengan The Chariot dalam konteks kerja, arinya kamu sedang merasa sangat ambisius dan termotivasi. Jika memiliki masalah dengan rekan kerja, kesampingkan kekhawatiran itu dan terus bekerja keras dan pertahankan kendali diri. Jika sedang mencari pekerjaan atau merasa terjebak dalam rutinitas karir, sekarang adalah saat yang tepat untuk mengejar pekerjaan yang selalu kamu inginkan. The Chariot adalah pertanda baik untuk bergati atau mencari pekerjaan yang baru.

Dalam konteks keuangan, The Chariot adalah pertanda baik yang dapat mewakili mengatasi rintangan. Jika ada tantangan keuangan yang tampaknya tidak dapat diatasi, kartu ini menunjukkan bahwa ini mungkin saat yang tepat untuk mengatasinya. Itu juga dapat mewakili pembelian terkait perjalanan atau transportasi besar seperti membeli mobil atau tiket pesawat atau membayar untuk liburan, dll.


Kesehatan

Jika sedang mengalami masalah kesehatan yang membuat kamu lelah, kamu akan merasakan ledakan motivasi dan energi baru untuk mengatasinya. The Chariot adalah tanda motivasi dan energi.


Spiritualitas (Tegak)

Dalam konteks spiritual, The Chariot dapat mewakili awal dari sebuah perjalanan spiritual. Meskipun perjalanan ini bukan tanpa rintangan, ini adalah perjalanan untuk mrncapai hal-hal yang lebih besar. Pertahankan fokus, jangan takut untuk mencoba hal baru dan dapatkan pengalaman baru.

Arti kartu Tarot The Chariot

by on June 18, 2022
The Chariot atau kereta kuda adalah kartu yang menggambarkan tekad dan kekuatan. Ketika The Chariot muncul, itu berati tanda untuk bergerak,...