Showing posts with label Cerita. Show all posts
Showing posts with label Cerita. Show all posts

Sabtu (21/10) lalu, aku berkesempatan mengikuti agenda Studi Wawasan IMA chapter Sleman yang bekerjasama dengan Disperindag Sleman. Kami berkunjung ke dua destinasi wisata dan edukasi yang ada di daerah Kaliurang.

Kunjungan pertama ke Omah Jadah Kaliurang yang letaknya berdekatan dengan Telogo Putri. Jadi, kalau kamu main ke Kaliurang atas bisa sekalian mampir ke sini. Tidak hanya melihat langsung proses pembuatan jadah tempe, kamu juga bisa membeli aneka produk UMKM Sleman. Mulai dari makanan, kerajinan tangan dan fashion. Produknya unik-unik deh, jarang ditemui di tempat lain. Ada aneka olahan salak, kopi, emping talas, pai susu, kerajinan kulit, ecoprint dan masih banyak lagi.

IMA Sleman

Kami diperbolehkan masuk kedalam tempat produksi jadah tempe dan mencicipi produk yang sudah jadi. Tempatnya cukup luas dan bersih dengan beberapa pekerja. Ada yang memasak bacem tempe dan membuat jadah. Peralatan yang digunakan sudah modern dan ada jadah tempe frozen juga buat oleh-oleh atau dikirim ke luar kota.

Jadah tempe ini makanan khas Yogyakarta. Penemunya adalah Sastrodinomo, seorang carik atau sekretaris desa di sekitar Kaliurang. Dulu beliau mempersembahkan nasi jagung untuk Keraton. Tapi suatu ketika, beliau diminta membawa makanan yang lain. Jadilah, Sastrodiromo berinovasi membuat jadah tempe. Ternyata camilan ini malah jadi kesukaan Sri Sultan HB IX. Hingga saat ini jadi camilan khas Yogyakarta. Belum lengkap kalau kamu ke Kaliurang tanpa beli jadah tempe.

Ketua Sentra Jadah Tempe Kaliurang Bejo Wiryanto menjelaskan, jadah tempe juga ada filosofinya. Tempe berwarna merah dan jadah berwarna putih merupakan symbol bendera Indonesia. Selain itu, kalau makan jadah tempe, tempenya harus diatas. Sebegai symbol, hidup itu harus pahitnya dulu (rasa jadah yang tidak manis pertama kali menyentuh lidah) lalu baru manis (rasa tempe). Jadi ya hambar dulu baru manis kemudian, gitu lah.

Omah Jadah Sleman

Presiden IMA Chapter Sleman 2021-2023 ialah RR. Mae Rusmi Suryaningsih juga merupakan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sleman mengatakan agenda IMA chapter Sleman ini bertujuan untuk promosi wisata dan produk UMKM Sleman. Karena, mereka yang datang bisa membagikan pengalamannya kepada masyarakat luas. Hadir pula Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo.

"Saya atas nama Kabupaten Sleman, mengapresiasi dan mendukung IMA atas terselenggaranya acara pada pagi hari ini. Saya merasa bangga bahwa dengan IMA kita selalu kolaborasi baik pemerintah dan pelaku wisata di Sleman,” ungkap Kustini.

Agenda kedua adalah kunjungan ke Nara Kupu yang letaknya di area Kaliurang juga. Tempatnya luas banget, ada kebun dan pemancingan juga. Sangat cocok kalau mau bikin kegiatan buat banyak orang. Sayangnya, di sini kami hanya makan dan tidak berkeliling. Tapi, bersama teman-teman blogger kami sempat berbincang dengan salah satu pemiliki Nara Kupu, bapak Hani.

Nara Kupu

Beliau menjelaskan kalau Nara Kupu memberdayakan masyarakat sekitar untuk menanam sayuran secara hidroponik. Hasilnya dijual oleh Nara Kupu dan dijadikan masakan. Tapi gak mahal-mahal amat, tetap merakyat, karena hasil panen sendiri. Nara Kupu ingin membuat ekosistem sekitarnya menjadi lebih baik dengan menggunakan produk ramah lingkungan dan mengajak masyarakat juga peduli lingkungan.

Masuknya gratis, tapi kalau mau memancing dan memberi makan rusa bayar ya. Cocok banget datangnya sambal menikmati senja terus makan malam bakmi Jowo yang ada di Nara Kupu. Pulangnya beli sayuran segar organik.

 Jalan-jalan bareng Searah Rasa kedua kalinya, kami berkunjung ke roti Kolmbeng Pak Giman dan Pabrik Gula Sewugalur. Dua hal yang baru aku tahu ketika mengikuti kegiatan ini. Tema Searah Rasa kali ini adalah “Djejak Manis Kulon Progo”. Penjelajahan akan menelusuri cerita-cerita dan jejak-jejak kebudayaan tentang sejarah perkebunan gula dan dinamika penggunaan gula pada kudapan lokal.

Setelah berkumpul di alun-alun wates, kami bersama-sama menggunakan bus menuju rumah Pak Giman. Letaknya tidak di dalam kota, tapi di desa yang bisa dibilang sepi. Kebun jati terhampar luas dan jalannya dibuat dari cor beton. Benar-benar desa yang akan sepi di malam hari, tetangganya jauh-jauh. Kami berjalan kaki menuju rumah Pak Giman yang sekaligus dijadikan tempat produksi. Tempatnya sederhana, sepetak ruangan berlantai semen yang penuh dengan alat-alat produksi. Ada oven tanah liat, pengaduk adonan, dan cetakan. Tampak dua pekerja yang sedang membuat roti dan menata roti yang sudah matang.



Roti Kolmbeng


Giman Ciptodiyono yang sering dipanggil Pak Giman sudah membuat roti Kolmbeng sejak tahun 2000-an tahun. Dulunya Pak Giman bekerja pada pembuat roti di daerah Pakualaman, tapi karena semakin sei akhirnya membuka sendiri di rumahnya. Hingga saat ini sudah diteruskan hingga tiga generasi kepada cucu laki-lakinya. Keluarga ini menjadi salah satu pembuat roti legendaris yang sudah sangat jarang ditemukan di pasaran. Roti Kolmbeng, merupakan roti jaman Belanda yang saat ini sudah tidak banyak dikenal generasi masa kini.

Roti Kolmbeng berasal dari kata kolo emben atau kolo mbiyen yang berarti zaman dahulu. Bahannya sangat sederhana, yaitu tepung terigu, tepung tapioka, gula pasir, dan telur. Salah satu yang membuat roti ini unik adalah tepung tapioka. Membuat tekstur roti gering diluar dan legit di bagian dalam. Rasanya manis gurih dan sangat cocok menjadi teman minum the atau kopi. Soanya kalau gak ada minum bisa seret makan roti ini.

Roti Kolmbeng

Roti Kolbeng dijual Rp 1000 kalau di rumah Pak Giman, tapi kalau sudah di pasar bisa mencapai 1500-1700 rupiah. Roti ini dijual ke Pasar Beringharjo dan wilayah Sleman. Selain menjadi kudapan yang murah meriah, roti kolmbeng juga sering digunakan sebagai salah satu sajian ketika ada kenduri, nyadran dan hajatan. Dulu sih roti ini hanya dikonsumsi oleh kalangan menengah ke atas. Kalau sekarang siapa aja bisa makan, Cuma agak susah ya nyarinya. Aku aja baru kali ini ketemu roti Kolmbeng, belum pernah ketemu di pasar dan ditempat jajan.

Dari roti Kolmbeng perjalanan berlanjut ke Pabrik Gula (PG) Sewugalur. Baru tahu juga kalau di Kulonprogo ada pabrik gula. Udah penasaran banget, tapi ternyata pabriknya udah gak ada. Hanya tersisa beberapa bangunan berupa rumah Indise dan sisa-sisa bangunan pabrik. Kami ditemani oleh Mas Aga dari komunitas Roeman Toea. Jadi bisa dapat penjelasan yang lengkap Sejarah PG Sewu galur ini. Sambil jalan kaki berkeliling, Mas Aga menjelaskan mulai dari dari awal berdirinya pabrik hingga akhirnya berhenti beroperasi karena bagkrut terdampak krisis perekonomian dunia.

Rumah Indis Pabrik Gula Sewugalur

Perjalanan kami dimulai dari rumah salah satu rumah Indise di Sewugalur, Desa Karangsewu, Kecamatan Galur, Kabupaten Kulonprogo. Rumah ini dihuni oleh Suwartini dan suaminya. Pemilik sebenarnya dari rumah Indise ini adalah kakek Suwartini, Tjokrodirjo. Dibeli dari Tionghoa bernama Yantid bersama tiga rumah Indis lain yang lokasinya berdekatan. Rumah itu lalu diwariskan kepada Sunartedjo--Wakil Gubernur Jawa Tengah periode 1990-1994--putra bungsu Tjokrodirjo. Suwartini merawat rumah ini karena tidak ditinggali oleh pemiliknya.

Di depan rumah Mas Aga menunjukkan selokan dengan bagian atas berbentuk lengkungan yang menandakan gaya arsitektur Eropa. Lalu kami melihat bekas kantor PG yang sudah menjadi warung makan dan pertokoan. Pabrik Gula Sewugalur (Suikerfabriek Sewoegaloer) didirikan oleh E.J Hoen, O.A.O van der Berg, dan R.M.E. Raaff mendirikan Pabrik Gula Sewugalur dalam bentuk Perseroan Terbatas (PT) pada 1881. Pada tanah yang disewa dari bangsawan dari keluarga Pakualaman dengan nilai 200.000 gulden. Setelah pabrik gula itu gulung tikar, maka berdasarkan reorganisasi agraria kepemilikan tanah beralih ke pemerintah desa. Pada 12 November 1949 tanah bekas pabrik gula dilelang kepada masyarakat.

Pabrik Gula Sewugalur

PG ini benar-benar tak bersisa  tentara NICA (Netherlands Indies Civil Administration) menyerbu Yogyakarta pada 18 Desember 1949, TNI membakarnya sebagai bagian dari strategi bumi hangus. Sepanjang perjalanan kami hanya melihat bekas dudukan cerobong asap, tungku pembakaran dan puing-puing sisa bangunan pabrik. Tidak menyangka dulunya di sini ada pabrik gula dengan jalur kereta sendiri.

Tahun ini Festival Kebudayaan Yogyakarta (FKY) punya program yang bernama Searah Rasa. Dikutip dari website resminya, Searah Rasa merupakan program publik yang bekerja pada ranah jelajah, tur, jalan-jalan yang sesuai tema besar FKY. Program ini akan menelusuri dan mendatangi jejak pangan melalui pasar, sejarah, irigasi pertanian, pertanian sayur, perikanan dan juga cita rasa lokal. Frasa Searah Rasa bermakna mendatangi, mengetahui, dan mencari jejak-jejak kebudayaan, dan menyamakan arah tujuan demi tercapainya pencatatan produk kebudayaan di Yogyakarta bersama masyarakat.

Searah Rasa gratis untuk umum, tapi dengan kuota peserta terbatas. Aku berkesempatan mengikuti tur ke Tambak Mujahidkoe Farm - Pantai Imorenggo. Mengangkat tema  “Berkenalan Dengan Boga Bahari Kulon Progo”. Kami menelusuri cerita-cerita dan jejak-jejak kebudayaan tentang komoditi perikanan dan udang Kulon Progo, dari proses penanaman bibit sampai waktu panen. Aku sendiri baru tahu di Kulon Progo ada Pantai yang Namanya Imorenggo, apalagi ada tambak udangnya segala.



Pantai Imorenggo terletak di Desa Karangsewu, Kabupaten Kulon Progo.Perjalanan menuju Pantai Imorenggo menjadi menarik dengan pemandangan hamparan beragam tanaman pertanian. Ada kebun cabai super luas di bawah pohon kelapa yang tertata rapi, berlanjut dengan kebun semangga yang tampak sangat subur, lalu aneka sayuran seperti bayam dan kangkong. Ternyata pertanian lahan pasir bisa dilakukan di kawasan Imorenggo. Bahkan kawasan ini pernah dikunjungi KGPAA Paku Alam IX yang pada waktu itu masih menjabat sebagai Wakil Gubernur DIY. Beliau meresmikan Desa Wisata Agrobahari Imorenggo di kawasan Transmigrasi Lokal Ring 1 desa Karangsewu Kecamatan Galur, kabupaten Kulon Progo pada hari Rabu (26/9/2012 ).

Daerah ini ternyata menjadi lokasi transmigrasi lokal atau transmigrasi dari warga yang semula tinggal di daerah lain di Yogyakarta. Mereka mendapatkan lahan untuk tinggal dan bertani. Jadilah Imorenggo menjadi kawasan pertanian. Kemudian daerah ini berkembang menjadi area tambak udang di pesisir pantai. Untuk menjaga lingkungan, keberadaan tambak udang di pesisir Imorenggo diatur oleh perjanjian yang disepakati dengan warga yang di wadahi kelompok Paguyupan Penambak Imorenggo atau disingkat menjadi PPI. Organisasi kemasyarakatan ini juga bertugas mengawasi keberlangsungan penambak setiap harinya.



Kami berkesempatan berkunjung ke Tambak Mujahidkoe Farm yang membudidayakan udang jenis Litopenaeus vannamei atau biasa disebut petambak dengan udang vannamei. Vaname adalah salah satu jenis udang yang populer untuk dibudidayakan di Indonesia. Menurut rangkuman dari Kementerian, Kelautan, dan Perikanan (KKP), hampir semua petambak di Indonesia membudidayakan udang yang kaya akan manfaat ini. Kami ditemani berkeliling tambak bersama salah satu pekerja tambak dan Kak Aliva Zein dari Ruang 412. Di sini satu tambak bisa menghasilkan sekitar 6 kwital sekali panen. Masa panen udangnya sekitar 3 bulan.

Udang vaname atau udang putih berasal dari daerah subtropis yaitu di pantai barat Amerika hingga hingga ke Peru. Udang ini sudah banyak sekali dibudidayakan di Indonesia sebagai alternatif pilihan lain setelah udang windu yang mengalami penurunan produksi sejak adanya penurunan kualitas lingkungan. Udang ini memiliki beberapa kelebihan yaitu lebih tahan terhadap penyakit dan fluktuasi kualitas air, pertumbuhan relatif cepat, serta hidup pada kolom perairan sehingga dapat ditebar dengan kepadatan tinggi. Udang vaname memiliki peluang pasar dan potensial untuk terus dikembangkan.



Udang yang ada di Imorenggo ini kebanyakan diambil langsung oleh pembeli dan tidak dijual di pasar-pasar setempat. Alasannya sih karena justru warga lokal enggan membeli karena harganya tergolong mahal. Bibit yang disebar berasal dari daerah Jawa Timur. Katanya, memelihara udang itu sulit, karena sensitif. Harus bersih dan selalu ada kincir air yang menyala. Tambak udang di Imorenggo turut meningkatkan perekonomian warga dengan memberikan peluang pekerjaan. Meskipun pas ke sana banyak juga tambak yang sudah tidak digunakan.

 Baru tahu kalau di Jogja ada kebun teh selain Nglinggo pas ikutan acara Visiting Jogja Tourism Walk 2023. Kami diajak berliling Desa Wisata Purwosari plus dapat bingkisan, jersey dan makan siang hanya dengan membayar Rp 78 rupiah melalui aplikasi Visiting Jogja. Transportasi ke Desa Wisata Purwosari di Kulon Progo juga disediakan panitia. Sungguh acara yang sangat menarik terutama buat sobat gabut dan pengen jalan-jalan sambal olahraga gratis. Hanya bayar 78 rupiah ya anggaplah gratis.


Start jalan kaki dari dari Pasar Mbothok Sabtu pagi (16/09) sekitar pukul 07.30 WIB. Aku jalan santai bersama ratusan peserta yang mengenakan seragam biru. Baru aja jalan sebentar, sudah sampai di check poin pertama, Bukit Sebutrong yang terletak di area hutan pinus. Lama banget tidak menghirup udara segar dengan aroma pinus yang menyenangkan. Beberapa peserta ada yang naik bukit, tapi aku memilih lanjut jalan lagi aja dah, males soalnya naik bukit.

Jalan sebentar, sampai ke Kebun Teh Gumilir dan disambut beberapa orang yang sedang membuat teh dengan cara tradisional. Disangrai menggunakan peralatan dari bahan gerabah dan arang. Tapi, setelah bertanya kepada pemiliknya, teh Gumilir sudah dibuat menggunakan mesin. Tempat ini khusus membuat teh hijau sebagai produk unggulan. Peserta diperbolehkan mencicipi the sambal memakan gula Jawa. Cara meminum teh khas Kulon Progo.

Kami melanjutkan perjalanan yang cukup jauh melewati kebun-kebun warga dan kebun salak. Menuju Ayunan Langit, sebuah bukit dengan wahana ayunan di bagian atas. Puas rasanya, setelah Lelah berjalan dan naik ke atas bukit, kami dikasih camilan mendoan, dawet dan apay a lupa Namanya. Camilan berbahan singkong, dibungkus daun pisang isinya gula. Setelah beristirahat sejenak sambil menikmati pemandangan indah, kami melanjutkan perjalanan menuju titik selanjutnya. Menyusuri jalan setapak dengan pohon salak di kanan kiri. Teduh, tenang dan menyenangkan. Sampailah ke post Mintaro Craft. Pembuat kerajinan dari serat alam menjadi keranjang dan aneka wadah-wadah unik.

Setelah puas melihat-lihat, kita jalan lagi menuju pos terakhir. Kali ini cukup melelahkan karena melewati jalan raya dan sudah panas. Pos terakhir adalah Kopi Tumpang Sari yang ada di pinggir jalan raya. Tidak seperti pos-pos sebelumnya yang lokasinya cukup masuk ke dalam. Kopinya enak, ada arabuka dan robusta. Rasa Lelah terbayarkan setelah duduk sejenak dan menyesap kopi asli Purwosari. Kami kembali ke titik start di pasar Mbotok. Menikmati sajian khas Nuk Santri. Nasi dibungkus daun dengan lauk oseng papaya muda, gudangan, telur rebus, tempe garit dan peyek.

Selain pos dan jalur perjalanan yang tak biasa, hal menarik lain dari agenda Visiting Jogja Tourism Walk ini adalah sosialisasi dan penggunaan QRIS. Transaksi jadi lebih mudah tanpa harus mebawa uang tunai. Tersedia wifi gratis di setiap pos UMKM yang kami kunjungi. Sangat memudahkan karena sinyal di Kawasan ini tidak terlalu baik. Peserta yang mencapai garis finish mendapatkan goodie bag yang berisi produk gula Jawa, kopi, teh, salak dan keranjang dari Mintaro Craft.

 

Tahu Fujii Kaze bakalan konser di Jakarta, wah langsung niat banget mau nonton. Kalau terwujud rasanya  gonna be the best thing this year i got! Nyatanya, gak bisa nonton karena tiketnya cepet banget ludes. Kukira Fujii Kaze masih belum banyak yang tahu, kok ya ternyata harus war. Sedih sekali hidup ini tiba-tiba. Langsung lah aku makan siang di Mcd untuk menghibur diri. Ya tetep gak terhibur sih. Hehe… Baru ikhlas ketika ternyata uangnya dipakai buat yang lain, ada keperluan keluarga. Ya udah deh, semoga bisa nonton lain kali ya Tuhan.

Aku langsung ngefans sama Fujii Kaze semenjak lagu pertama. Tiba-tiba, salah satu lagunya  Matsuri muncul diberanda Youtube. Begitu di dengerin, kok bagus, pas lihat arti liriknya, kok bagus. Jadilah aku berkelana dengerin lagu-lagunya. Sampai ketemu sama Grace dan Kaerou. Lagu yang pastinya dibuat sama orang yang sudah mengalami banyak hal, memahami hidup dan tercerahkan. Kalau kamu udah baca buku soal makna hidup, Ketuhanan, pencarian, tasawuf atau apalah yang sejenis, kayak udah terangkum dengan kalimat super pas di dua lagu ini. Hebat banget lah pokoknya.

Tangkapan Layar Youtube Fuzii Kaze


Lagu Graze memotret dengan apik momen pas kamu mencari jati diri atau mencari Tuhan dalam hidup. Jadi ingat Kidung Wahyu Kolosebo yang dibuat sama Sri Narendra Kalaseba yang ditulis sebagai bentuk perjalanan spiritual. Mirip juga sama lagu-lagunya Maher Zein yang Islam banget. Ada lirik ‘Anata wa watashi, watashi wa anata (Kau adalah aku dan aku adalah kamu) yang mirip sama Manunggaling Kawula Gusti. Menarik kan?

Kaerou jadi lagu yang pengen aku putar pas aku meninggal nanti. Pengambaran kematian di lirik dan MVnya juga pas banget. Fujii Kaze mengingatkan kalau kematian adalah jalan untuk kembali pulang. Pulang dengan berbagai keadaan tanpa membawa apapun. “Aa subete wasurete kaerou (Mari kita lupakan semua dan pulang)”. Rasanya jadi inget lagi kalau gak ada yang bisa dibawa mati, kecuali apa yang sudah dipahami jiwa dan yang Tuhan janjikan, hasil perbuatan baik. Pulang bersama angin sepoi-sepoi, bersama rintik hujan, bagaimanapun keadaannya. Pulang dengan damai, tanpa dibebani dunia. Pastinya, supaya bisa pulang dengan damai, laku hidupnya juga harus baik. Sangat menarik lah lagu ini. Juga banyak lagu-lagu Fujii Kaze lainnya.

Di usia yang masih muda, bisa paham banyak hal tentang hidup, dan lagi bisa mengekspresikannya menjadi sesuatu yang bisa dinikmati banyak orang. Gak rumit-rumit, dengan lagu yang liriknya padat dan MVnya pas banget. Setiap sesi dalam hidupku pasti ada temennya. Buku-bukunya Buya Hamka, lagu-lagunya Alan dan sekarang lagu-lagunya Fujii Kaze. Berbagai hal terjadi, senang rasanya masih diberikan kesempatan untuk mengingat Tuhan. Terimakasih Tuhan…

 

Semakin lama di rumah aja, rasa bosan semakin membayang. Beragam hobi dijalani untuk mengisi hari. Ada yang memulai hobi berkebun, olahraga, hingga memasak. Aktivitas di dunia maya semakin bertambah dan kita juga bisa belajar apa saja. Salah satu hal baru yang aku lakukan bersama teman-teman adalah belajar memasak. Bukan masalakan berat, lebih suka makanan ringan dan mudah saja. Pas berselancar di dunia maya, ketemu website snacks-desserts.id.


Luar biasa sih website snacks-desserts.id, banyak sekali resep kreasi snack & desserts yang bisa dicoba dan mudah. Benar-benar surga resep bagi pemula hingga hingga level advance ala chef. Website snacks-desserts.id dibuat oleh Mondelez. Pasti kalian sudah familiar dengan produk ikonik seperti Oreo, Biskuat, Belvita, Chip Ahoy, Cadbury, dan Keju KRAFT. Produk-produk tersebut diprodukasi oleh Mondlez yang merupakan perusahaan makanan dan minuman yang berkantor pusat di Northfield, Chicago, Illinois, Amerika Serikat. Mondelez merupakan salah produsen makanan terbesar di dunia.

Mondelez berasal dari istilah latin “mundus”, yang berarti dunia, dan “delez” yang berarti lezat. Inisiator dari nama tersebut menambahkan kata Internasional untuk menggambarkan sifat bisnis perusahaan yang semakin berorientasi global.  
Menciptakan makanan dan minuman yang lezat dan mendunia.

Resep-resep yang ada di website snacks-desserts.id banyak menggunakan bahan dasar produk-produk yang dihasilkan oleh Mondelez. Dijamin deh kamu bisa menemukan resep super mudah tapi yummy. Ada beberapa kelebihan yang membuat website snacks-desserts.id recommended banget.

Tampilan sederhana tapi lengkap


Tampilan website snacks-desserts.id sederhana tapi lengkap. Setiap resep kreasi snack & desserts dilengkapi dengan foto dan langkah membuat yang sederhana. Instruksi cara memasaknya sangat mudah diikuti.

Website ringan dan mobile friendly

Websitenya mudah diakses dan tidak membuat PC atau gadget kamu lemot. Kalau membuka menggunakan handphone tidak perlu memperbesar atau memperkecil tampilan website lagi karena sudah disesuaikan dengan layar perangkat yang digunakan. Mulai dari ukuran, bentuk, dan konten akan disesuaikan dengan perangkat mobile pengguna.

Ada kolom search di bagian atas



Kalau kamu sudah tahu mau bikin makanan seperti apa, sudah tersedia kolom search dibagian atas website. Misalnya kamu ingin membuat minuman, kue, sandwich dan sebagainya. Kamu bisa juga mencari melalui kolom search ini sesuai dengan kategori, seperti waktu penyajian, tingkat kesulitan, produk yang akan menjadi salah satu bahan utama, dan mengurutkan mulai dari resep terbaru, terpopular atau terspesial.

Save dan share

Fitur save bisa kamu gunakan kalau sudah memilih resep tapi belum punya waktu memasak. Sedangkan pilihan share memudahkan kamu untuk mengirim resep dan mengajak teman-teman untuk memasak bersama. Tapi untuk bisa menggunakan save dan share bikin akun dulu ya, caranya mudah kok. Tinggal klik daftar pada bagian pojok kanan atas dan mengisi form yang sudah tersedia.
Inspirasi bisnis kuliner


Website snacks-desserts.id juga memiliki resep-resep inspirasi usaha dari chef yang dijamin deh rasanya pasti enak dan bakalan disukai orang banyak. Untuk bisa membuka semua resep, kamu harus daftar dan login terlebih dulu ya.
Dikala pandemi seperti saat ini, mencoba bisnis kuliner 
kreasi snack & desserts bisa menjadi peluang untuk mendapatkan penghasilan tambahan. 

Dengan snacks-desserts.id kamu tidak perlu menghabiskan banyak waktu dan biaya untuk RnD dan membuat resep yang enak. Cukup menggunakan resep yang ada sesuai budget dan keinginan. Aneka jajanan dan makanan yang mudah dibuat bisa jadi menu bisnis kuliner barumu.



Setelah memilih resep-resep yang ada, akhirnya aku memutuskan untuk mencoba Steam Potacheese – egg. Bahan-bahan yang digunakan mudah dicari, langkah-langkah memasaknya juga mudah diikuti dan hasilnya enak lagi. Benar-benar suka banget ketemu website snacks-desserts.id ini. Super seru dan jadi teman setia memasak di mana aja.







Langsung deh cek cek websitenya snacks-desserts.id ya. Selamat mencoba 
kreasi snack & desserts yang tersedia di dalamnya!



 Lama banget sih gak nulis di blog sendiri. Karena harus menulis untuk orang lain dan di tempat lain. Sebelum blog ini semakin berdebu dan jamuran, mari menulis lagi.

Banyak hal yang ada di kepalaku sebenarnya, tapi justru waktu yang kurang. Ini tulisan random banget sih, kutulis pagi hari setelah menyelesaikan tulisan liputan minggu lalu.

Mari kita membahas soal tahun 2020. Banyak yang bilang, kalau 2020 skip aja deh! Skaing tidak terasa dan loh kok dah mau tahub baru aja?? Kalau kamu, bagaimana rasanya 2020? Nano-nano??

Entah berapa persen penduduk dunia yang bersyukur dengan tahun 2020. Mendapatkan banyak kebaikan di tengah suasana yang tidak pasti. Tapi for sure, aku salah satunya. Tahun ini sangat emejing buatku, karena banyak sekali kesempatan dan hal-hal baru yang bisa aku lakukan.

Dasarnya aku tidak terlalu peduli dengan seberapa buruk dunia dan kehidupan berjalan. Pokoknya ya harus selalu melakukan sesuatu, bergerak dan bekerja sama. Sembari menikmati semua yang terjadi. Sangat tidak masalah untuk tidak bahagia. Mana mungkin kan hidup akan selalu bahagia dan baik-baik saja? Semua manusia punya masalah!

Tapikan kita bisa saja memutuskan untuk memilih untuk selalu memaafkan, bersyukur dan menikmati hidup apa adanya. Hingga apapun yang terjadi di luar diri tidak terlalu berpengaruh dan tidak punya kuasa atas hidupmu.

Mengambil kesempatan di tengah kesempitan terdengar negatif? Ah, tidak juga. Aku sangat oportunis kok. Mumpung bisa ini lakukan ini, mumpung bisa itu lakukan itu. Kenapa tidak jika memang ada kesempatan?

Di penghujung tahun ini aku merasa, 2020 sama sekali tidak buruk. Aku memilih untuk memandangnya dari sudut yang baik-baik saja. Justru tahun ini adalah waktunya manusia dipaksa untuk belajar dan sadar. Dipaksa untuk kembali ke dalam diri dan melakukan evaluasi.

Mari kita berdoa untuk 2021 yang lebih baik. Berdoa untuk mereka yang meninggal karena wabah, yang masih sakit, dan yang kehilangan pekerjaan. Juga semoga kita senantiasa menjadi manusia yang diberikan kesempatan untuk menjadi penyalur kebaikan Tuhan.

Aamiin...

 Lanjutan dari tulisan sebelumnya nih, Svara SOUNDOFNATURE hari kedua semakin seru. Setelah menikmati pemandangan kabut dan matahari terbit yang indah, kami menikmati sarapan pagi. Sembari mendengarkan alunan merdu lagu jawa dari Elisa Orcarus. Suka banget sama suara merdu kakak satu ini. Mana dibelakangnya berlatar pemandangan indah bukit Nngisis lagi. Sangat nyaman di telinga dan mata.

SVARA SOUNDOFNATURE

SVARA SOUNDOFNATURE


Setelah sajian musik, peserta diajak untuk yoga bersama. Cukup membuat tubuh terasa segar dan nyaman. Sarapan sudah, olahraga pagi sudah, giliran berpetualang!

SVARA SOUNDOFNATURE

Di jalan bawah bukit sudah menunggu jeep yang akan mengantarkan kami menyusuri hutan pinus. Bagiku, setelah mencoba jalur jeep ditempat yang berbeda di Jogja. Jalur jeep di Kebun Teh Nglinggo ini yang paling seru. Ekstrim banget soalnya, dan kalau hujan tambah gila lagi. Bisa gak berbentuk manusia saking banyak lumpur yang nempel. Jalur ekstrim ditambah pemandangan indah hutan pinus, yakin deh seru banget!

SVARA SOUNDOFNATURE

Setelah melewati jalur jeep dan berfoto di dalam hutan pinus, kami belajar bagaimana cara membuat gula aren dan teh. Sebelum melihat proses produksinya, kami menyusuri kebun teh dan belajar cara memetik teh dengan benar. Semua prosesnya dijelaskan oleh Pak Suko. Beliau adalah master teh yang ada di kebun teh Nglinggo. Pak Suko menjelaskan kandungan apa yang ada di dalam teh, manfaat, kapan pemetikan dan proses penanaman yang organik. Teh di Nglinggo ditanam dengan pupuk organik dan pestisida buatan sendiri.

SVARA SOUNDOFNATURE

Setelah belajar memetik teh kami melihat pembuatan gula aren. Mencicipi aren yang masih belum jadi gula. Rasanya memang manis banget. Lalu melihat bagaimana proses pembuatan teh. Setelah dipetik teh langsung disangrai selama 15 menit. Setelah itu disangrai lagi di tungku khusus yang didesain sendiri. Tunggu itu ada dua tingkat. Tingkat pertama selama 2-3 jam, tingkat kedua 1,5 jam.

SVARA SOUNDOFNATURE

Kalau sudah kering teh dikemas plastik. Ada juga yang dijual di dalam kaleng bahkan di ekspor. Ada teh khas Nglinggo namanya juga lupa, itu harganya mencapai 8 juta dan hanya di jual ke Jerman. Tempat pemrosesan teh ini sering banget dikunjungi orang untuk belajar. Bahkan sampai dari luar negeri, seperti Korea dan China.

SVARA SOUNDOFNATURE

Nambah banget pengetahuan soal teh. Di Nglinggo juga tersedia nira dan gula semut yang bisa kamu beli. Ada kopi juga khas Nglinggo.

Kegiatan ini adalah rangkaian terakhir dari acara Svara SOUNDOFNATURE. Recomended banget sih ikutan acara ini. Kalian bisa follow IG mereka di @svara.soundofnature.

Setelah pandemi bulan Maret lalu, banyak kegiatan mandeg, terutama pariwisata. Sektor yang sangat bertolak belakang dengan protokol COVID-19 #dirumahaja dan jaga jarak. Kegiatan wisata lekat dengan keluar rumah dan bergerombol. Jadi sektor ini menjadi salah satu yang mandeg total.


Beberapa bulan berlalu, corona memang masih ada di udara. Tapi tidak dipungkiri juga bahwa pelaku wisata tidak bisa diam selamanya. Banyak yang butuh kerja untuk menghidupi anak istri. Untuk itu, pariwisata dan pertunjukkan harus menyesuaikan diri sebaik mungkin.


Svara Soundofnature
Rapid Test

Salah satu acara yang sudah terselenggara dengan sangat apik adalah Svara SOUNDOFNATURE. Aku merasa sangat beruntung untuk mengikuti acara ini. Terimakasih genpijogja.com yang sudah memberikan tiket gratis!


Hari pertama, beberapa peserta berangkat menggunakan bus besar. Meski berkali-kali ke Kulonprogo, tapi baru kali ini menggunakan bus besar. Kerasa banget jalanan yang ekstrim hingga akhirnya bus kami harus dikawal. Sesuai protokol, kami duduk satu-satu di dalam bus.


Svara Soundofnature
Naik odong-odong

Sampai di Nglinggo, kami langsung rapid test. Wah, tidak menyangka sih kalau bakalan dapat rapid test. Alhamdulillah kami semua sehat dan langsung menuju venue acara menggunakan odong-odong. Tetap ya, jaga jarak selalu diberlakukan sampai acara selesai.


Setiap peserta mendapatkan goodiebag yang isinya peralatan makan pribadi, perlengkapan mandi, masker dan handsanitizer. Sangat lengkap dan menjaga keamanan pribadi dari sharing barang-barang.


Svara Soundofnature
Goodie Bag

Aku dan temanku memilih menginap di tenda. Surprise banget dengan venue tendanya yang luar biasa apik! Serius banget, sangat love suka sekali. Setiap tenda eksklusif karena punya batasan tempat, lampu dan aliran listrik sendiri. Bahkan ada yang punya balkon sendiri. Kami yang menginap di tenda bisa leluasa melihat pemandangan indah bukit ngisis. Serasa suku indian loh, yang tinggal di lereng-lereng gunung. Gak akan terlupakan sensasi pemandangan sore dan menikmati kopi di belakang tenda sembari melihat kelip lampu kota Magelang di bawah bukit Ngisis.


Svara Soundofnature
Flying Camp


Hari pertama ini penuh dengan sajian musik mulai dari yang modern sampai lagu dengan bahasa jawa. Penampil pertama adalah suara merdu Adinda Vidya. Dan wow, kualitas soundnya bukan kaleng-kaleng. Memang beneran acara musik dengan suara sound yang indah ditelinga. Mengahbiskan sore dengan pemandangan bukit Ngisis yang indah dan alunan merdu rasanya sangat menyenangkan.


Svara Soundofnature
Suasana sore

Ada tarian doa untuk semesta juga yang magis rasanya. Karena ditengah udara dingin, sepasang manusia menari dengan diiringi langgam Jawa. Ditambah aroma dupa menyeruak menyatu dengan alunan lagu. Bagus banget deh!


Dilanjutkan dengan lagu-lagu nostalgia dari YudhyDoni di tengah dinginnya malam dan ditutup dengan penampilan Prince Husein. Jujur aku baru tahu penyanyi satu ini. Ternyata suaranya emang merdu dan bagus banget. Auto jadi suka sama lagu-lagunya.

Svara Soundofnature
Tari Doa Untuk Semesta

Selama acara hari pertama ini kami mendapatkan sajian camilan dan makanan tradisonal dan khas Kulonprogo. Makan dan minum diambilin, perlengkapan makan dicuci sendiri dan tempat cuci tangan ada banyak. Malamnya tidur dengan nyaman di tenda yang udah dilengkapi dengan kasur empuk, bantal dan sleepingbag yang hangat.


Senangnya.... Asli kangen banget aku sama suasana kayak gini.


Kelas ke-13 PIM materi lagi, tentang kolektivisme. Setelah diselingi kelas praktek seduh V60, Aeropress dan bikin Latte. Kelas materi disebut dengan kelas metafisika. Sedangkan kelas praktek adalah kelas fisika. Tapi bagiku, kelas praktek justru membuatku harus belajar banyak tentang faktor-faktor yang gak kelihatan. Menumbuhkan rasa sayang dan peka kepada kopi dan alat-alatnya. Menemukan rasa manis dan notes-notes selain pahit. Bagiku yang tidak suka minum kopi karena pahit, ini adalah sebuah perubahan besar.

Pertama kali menyeduh kopi dengan teori yang benar. Membuatku tersenyum bangga di jalan ketika pulang. Hehe … seru ternyata. Teman-teman satu angkatan juga semua semangat belajar. Benar-benar iklim yang bagus.

Kelas Praktek Seduh. Pertama kali rek ... Maaf Receh


Memang, kelas-kelas PIM ini mengaduk-aduk pola pikir. Awalnya saya juga kurang minat belajar isme-isme. Karena … rumit dan yah … males. Mending baca buku soal bunga-bunga atau tanaman herbal. Tapi setelah kelas, saya jadi tertarik belajar.

Oke balik lagi ke kelas kolektivitas. Flashback sebentar karena kelas praktek tidak ada tugas menulis.

Di awal kelas kami membahas mengenai teori evolusi Darwin. Apa hubungannya dengan kolektivitas? Saya saja sampai detik ini masih yang … hem … Apa? Gimana? Hehehe … Kami juga banyak membisu di sesi ini. Biasanya asyik berdiskusi dan melontarkan pendapat. Yang aku ingat, di era sekarang ini tidak lagi relevan kalau ingin bertahan dengan cara individualis. Memenangkan kompetisi dengan menjadi lebih unggul. Menjadi raja rimba yang mendominasi semua penghuni hutan.

Era kolektivitas, tidak ada yang lebih unggul. Setiap individu itu setara. Dalam ruang kolektif tidak ada hirarki. Dia yang lebih kuat menjadi pemimpin dan lebih unggul. Struktur yang digunakan adalah holakrasi. Semua setara dengan tugas masing-masing yang harus dihargai.

Struktur holakrasi menempatkan manusia dalam status sosial yang horizontal. Tidak vertical mulai dari pemimpin tertinggi hingga dia yang paling lemah tak punya suara. Setiap individu berhak bersuara. Seperti koperasi yang benar, one man one vote.

Memang, butuh waktu yang tidak sebentar untuk bisa memiliki sistem kehidupan yang semacam ini. Jalan panjang menuju kesetaraan dan kesejahteraan bersama. Butuh menanamkan pola pikir yang sama kepada banyak orang. Tapi, tidak masalah. Mari kita mulai dari lingkungan sendiri, bersama. Ya … bersama-sama … kita akan semakin kuat melawan.

Mereka yang menggunakan kekuasaan untuk menindas dan memperlakukan bentuk kehidupan lain dengan tidak adil. Bukan hanya manusia, hewan dan tumbuhan juga.
Setelah materi sebentar tapi berat ini, kami main games. Senangnya … dari beberapa games yang dimainkan, ada banyak hal yang bisa diambil hikmahnya. Hehe …

Games saling bercerita, helikopter, kucing dan tikus, sambung kata, lalu berbicara dengan bahasa yang tidak ada di dunia. Ada lagi satu menunjuk orang yang lupa juga namanya. Mengingatkan kita untuk mendengar, memahami orang lain, mengambil resiko, inisiatif, belajar mengungkapkan pikiran, kreatif, bekerjasama, dan jangan lupa bahagia.

Iya … jangan lupa bahagia. Di dalam perjuangan panjang ini, bisa jadi sering lelah dan jenuh. Maka, jangan lupa tertawa bersama … Juga menjadi kuat dan lebih hebat bersama.


Catatan Refleksi Kelas Ke-8 Logika Seduh dan Alat Seduh

            Semakin banyak yang saya pelajari di dunia kopi. Saya yang awalnya melabeli diri sebagai ‘bukan peminum kopi’ pada akhirnya menyadari bahwa kopi itu menarik. Kenapa awalnya tidak tertarik, karena pengetahuan saya tentang kopi hanya Robusta itu pahit dan Arabica itu manis. Yah … begitulah. Setelah belajar lebih banyak, ternyata kopi itu sangat berwarna. Untuk itu, karena saya sudah bergabung di PIM yang salah satu komoditasnya kopi, mau tidak mau ya harus mencintai kopi. Memperdalam dan memperbanyak pengetahuan tentangnya. Kan kurang kenal maka kurang sayang. Ini adalah refleksi penting bagi saya di kelas 8 ini. Babak baru memasuki dunia kopi. Halah …

Kelas Logika Seduh dan Alat Seduh

            Logika seduh dan alat seduh memiliki banyak kata dan definisi baru yang masih susah saya hafalkan dan pahami. Alat seduh kopi saja saya tidak tahu bagaimana cara membedakan dengan baik, apalagi menggunakan. Penjelasan di awal kelas adalah ajang imajinasi. Misalnya, aeropress alatnya yang mana dan bagaimana cara menggunakannya saja saya tidak paham.

            Hal-hal penting dari pembahasan kelas Logika Seduh ini adalah 4 variabel:

Variabel
Keterangan
Suhu
Panas > 80

Hangat 50-79

Dingin < 50
Grind Size
Fine

Medium

Coarse
Waktu Ekstraksi
Lebih dari 1.5 menit

1 menit

< 1 menit
Alat Seduh
Immersi (rendam) - French Press

Boil/Stepped (rebus) – Mokapot

Pour Over (tuang) – V60

Pressure (tekanan) - Aeropress

Selain variable di atas air juga bisa berpengaruh pada hasil seduhan kopi. Air berbeda mengandung mineral yang beda pula. Hal ini akan mempengaruhi cita rasa hasil seduhan. Selain air, bahan dari alat yang digunakan, misalnya plastik atau kaca hasilnya juga akan berbeda.

            Semua variable di atas harus dipahami dalam menyeduh kopi. Selain biji kopi itu sendiri. Untuk mendapatkan cita rasa kopi yang diinginkan atau yang baik maka pertama harus paham biji kopinya. Rasanya seperti apa. Maka harus cupping terlebih dahulu untuk mengetahui bagaimana kualitas dan rasa kopi. Setelah itu membuat metode penyeduhan sesuai dengan rasa apa yang diinginkan.

            Misalnya nih, menggunakan biji kopi Arabika yang dominan pahit. Untuk menghasilkan kopi yang tidak terlalu pahit dan masih ada manisnya harus menggunakan suhu yang rendah agar ektraksinya tidak terlalu banyak. Atau menggunakan suhu tinggi dengan grind size yang kasar. Menggunakan waktu yang cepat. Makanya agar lebih fleksible harus menhetahui logika seduh dan alatnya.

            Ketika sudah menjadi barista, tidak ada banyak waktu untuk berfikir dan menyeduh kopi. Apalagi kalau lagi ramai sekali. Jadi semua pekerjaan harus efektif dan efisien. Kalau konsumen mau kopi yang bold dan pahit ya biar cepat gunakan saja air panas dan grind size fine atau bagaimana caranya agar tidak banyak memakan waktu.

            Hari ini adalah pertama kalinya saya menyeduh kopi menggunakan V60 dan mengoperasikan grinder. Receh ya ... Hehe … Rasanya menyenangkan.