Dauroh Pertama dan Teman-Teman Bercadarku

Minggu ini adalah pertama kalinya kau ikut yang namanya dauroh. Sebelum menuliskannya menjadi bagian dari kalimat judul aku tanya dulu nih sama temen apa bedanya dauroh sama kajian biasa. Biar gak salah sebut. Kata dia, dauroh itu waktunya lebih lama dan lebih intensif. Memang dauroh ini berjalan selama satu minggu dari jam 08.00-14.30 membahas Kitabut Tauhid. Lama juga kan? Tapi aku juga gak full datangnya, karena ada kegiatan keduniaan yang lain,, ^^

Yang namanya First Time,, selalu ada hal-hal unik dan berkesan. Cerita ini adalah pengalaman dan pendapat pribadi belaka, tidak aku sebut secara detail. Kalau bermanfaat ya Alhamdulillah,,, kalau menyesal setelah membacanya ya sudahlah.. ^^

Lanjut,,,
Hari pertama, 1 Agustus 2016. Udah niat banget dengan hati riang gembira, mandi pagi dan dandan cantik mau pergi kajian… (ciyeeeh…). Pergi ke Masjid menggunakan Google Map. Iyes,, pakai Map karena aku buta daerah Jogja. Maklum,, penduduk baru. Selalu saja acara pertama kali datang ke suatu tempat pakai map diwarnai dengan aksi tersesat dan happy ending dengan bertanya pada penduduk sekitar.  Dua hari sebelumnya, tersesat juga karena hp mati ditengah jalan, tersesat parah di Jogja. Lain kali kalau gak males mungkin bias buat update blog di lain tulisan.
Nha,, akhirnya sampai kan ke Masjid yang dituju, hari pertama ini aku sama satu temen, hari-hari berikutnya dia udah gak datang. Sampai masjid pelan-pelan parkir motor karena acaranya udah mulai. Ku buka pintu geser dengan kaca berwarna gelap. Sreeeeet,,,, dan begitu pintu terbuka.. aku kaget.. sepersekian detik terbesit pikiran mau pulang. Okeh,,,akhirnya aku melangkah masuk…
Kenapa kaget? Katanya ini kajian buat umum, gambaran di otakku yang polos ini akan ada bermacam tipe orang. Ternyata,, tidak,, hanya satu macam. Semua memakai cadar. Sedangkan aku,, meski sudah memakai baju tidak mencolok diantara koleksi baju yang aku miliki, tetap saja mencolok sekali buanget banget cetar membahana…baju bunga-bunga shabby chic warna hijau muda.
Setiap harinya ada tiga sesi, dengan jeda istirahat 15 menit dan istirahat sholat. Hari pertama sesi pertama, sama sekali aku gak fokus dengan apa yang disampaikan Ustadz. Aku sibuk dengan pikiranku sendiri, dengan duniaku, dengan penampilanku yang sangat berbeda dan sepersekian detik berfikir untuk tidak kembali lagi… sesi kedua aku sudah mulai tenang, menyingkirkan pikiran yang tidak perlu dan menemukan kembali tujuan awalku, buat belajar (dan mengisi waktu luang di jogja, ^^). Sudah, aku hentikan pikiran bergemuruh di sesi pertama dan mencoba fokus mendengarkan. Fokus sih sudah.. tapi.. susah nangkep. Banyak kosa kata bahasa arab yang sama sekali asing buatku, macam semester pertama aku belajar biologi, rumit dengan kosa kata ilmiahnya.. ini juga rumit dengan kosa kata bahasa arabnya. Sekali lagi aku berfikir,, tak apalah,, namanya juga belajar,, lanjutkan nak!
Di akhir sesi aku pikir, aku harus punya bukunya as soon as possible, biar keesokan harinya aku tidak datang dengan otak kosong, harus belajar dulu biar lebih banyak pahamnya dari pada ngalamunnya. Oya,, di akhir sesi sebelum pulang kan salaman dulu tuh, trus aku ikut disalami, aku bahagia. Mereka welcome banget dengan aku yang apalah entahlah ini.. dasarnya memang mereka baik ya cuma pikiranku saja yang bergemuruh tiba-tiba dengan perbedaan yang mencolok. Aku merasa minder sebenernya,, karena aku tahu aku yang paling g a k t a h u diantara mereka.
Hari ke dua. Mulai cari kenalan. Salaman sambil tanya nama.. senengnya dapat teman baru. Bahkan salah satu dari mereka mau mengantarku beli bukunya langsung pas istirahat sholat, gak perlu nanti-nanti dan besok-besok,, tambah semangat kan,, mereka sungguh baik.. aku juga dimasukin grup yang isinya info kajian. Alhamdulillah.. kalau niat belajar InsyaAllah dimudahkan ya… dan aku juga didoakan semoga dipermudah belajarnya,, bahagia ganda..^^
Hari ke tiga, aku main ke kos teman baruku itu. Kos muslimah khusus untuk belajar agama. Mereka semua bercadar dan mereka semua ramah baik hati. Sebentar saja di sana aku banyak belajar. Bukan hanya itu, aku dapat guru ngaji. Sebelumnya aku mau les ngaji untuk memperbaiki bacaan Al Quran, tapi di sini aku bisa belajar gratis.. ye he he….. tak cuma itu, bahkan belajar bahasa arab dan banyak lagi. Dari niat kajian jadi pintu untuk belajar lebih.. senangnya…

Hari ke empat dan seterusnya aku sudah terbiasa dengan kegiatan baru dan teman-teman baru. Semoga tetap istiqomah jika perkuliahan sudah dimulai.. indah di awal belum tentu tengahnya apalagi akhirnya.. ^^

Ada beberapa hal unik yang membuatku speechleeeess se les les nya… (lebay ya,,)

1. Waktu hari pertama mereka bawa buku kecil isinya bahasa arab semua, aku kira sambil hafalan gitu. Ternyata itu kitab yang berbahasa arab. Waktu ditanya, mau beli yang asli apa terjemahan? Tanpa ragu secepat kilat aku jawab, terjemahan saja, aku sama sekali gak paham kalau bahasa arab, cover depannya saja aku gak paham (jujur sekali). Jadi ingat waktu aku download beberapa kitab dari sebuah web dengan riang gembira lalu pas aku buka isinya arab gundul semua.. buru-buru aku tutup dan gak buka lagi sampai sekarang dan waktu yang tidak ditentukan.

2. Ada percakapan diantara dua temanku, A dan B. Membahas salah satu tempat belajar agama sebut saja C.
A: Kamu santri di tempat C?
B: Gak, ana mau pengenalan dulu, ikut kajiannya. Mungkin tahun depan. Bahasa arab ana belum baik.
Aku.. dalam hati.. “Apaaah?? Dia bilang tahun depan saja karena bahasa arabnya belum baik? Mau pengenalan dulu?? Padahal dibandingkan dengan aku yang apalah entahlah ini pasti ilmu agamanya lebih baik. Dan awalnya aku mau daftar di tempat C, gak jadi karena pendaftarannya udah tutup. Bayangin kalau udah daftar, bagaimana aku harus memulai?? Diam-diam bersyukur gak jadi daftar. Mungkin aku bakal susah mengikuti. Allah selalu tahu yang terbaik. Belajar pelan-pelan..

3. Pertama kali ngeboncengin temenku yang bercadar. Entah kenapa aku seneng banget. Berasa kudu hati-hati karena ngeboncengin orang yang berharga.. (asli lebay, tapi beneran seneng). Selama ini aku gak tahu bagaimana mengawali percakapan dengan mereka yang bercadar. Canggung rikuh gimana gitu.. mikir.. mereka mikir apa ya dengan orang sepertiku dan pikiran gak mutu lainnya (hayooo ada yang pernah mikir aneh-aneh kalau lihat muslimah bercadar atau pria berjenggot dengan celana di atas mata kaki? Kagak? Oh,, baguslah kalau begitu…^^). Tapi sekarang aku berteman dengan mereka. Aku merasa telah memasuki dunia baru. Menyenangkan!

4. Mungkin karena belum terlalu kenal, aku gak bisa bedain ini siapa kalau lagi pakai cadar. Sempat ditanya pas akhir sesi dauroh, nanti mampir kos lagi tidak Ukh? Aku jawab “gak.. mau servise motor”. Dalam hati,, heee ini tadi siapa?? Yang mana??

Yapz… begitulah.. teman-teman baruku yang baik dan ramah..
Kita sesama muslim semuanya bersaudara, meski ada perbedaan baik pikiran maupun penampilan harus disikapi dengan toleransi. Toleransi dan keramahan membuat kehidupan menjadi lebih damai dan baik. Islam mengajarkan kita untuk saling menyayangi dan memperbanyak amalan baik.


5 comments:

  1. alhamdulillaah...

    "Allahumma arinal haqqa haqqa warzuqnat tiba’ah, wa arinal bathila bathila warzuqnaj tinabah.

    Ya Allah, tunjukkanlah kepada kami bahwa yang benar itu benar dan berilah kami kekuatan untuk mengikutinya, dan tunjukkanlah kepada kami bahwa yang salah itu salah dan berilah kami kekuatan untuk menjauhinya."

    kamu sekarang pakai cadar, Dha?

    ReplyDelete
  2. Tidak tidak,,, itu teman2..

    Heru masih di ITS kah?

    ReplyDelete
    Replies
    1. masih Dha ☺
      masih berusaha menyelesaikan.
      mohon do'anya ya...

      Delete
    2. masih Dha ☺
      masih berusaha menyelesaikan.
      mohon do'anya ya...

      Delete
    3. Jaaan... ndang dirampungna.. keburu tua,,
      semoga diberikan kelancaran dan semangat tinggi untuk menyelesaikan ya..

      Delete