Showing posts with label Artikel. Show all posts
Showing posts with label Artikel. Show all posts

 Lanjutan dari tulisan sebelumnya nih, Svara SOUNDOFNATURE hari kedua semakin seru. Setelah menikmati pemandangan kabut dan matahari terbit yang indah, kami menikmati sarapan pagi. Sembari mendengarkan alunan merdu lagu jawa dari Elisa Orcarus. Suka banget sama suara merdu kakak satu ini. Mana dibelakangnya berlatar pemandangan indah bukit Nngisis lagi. Sangat nyaman di telinga dan mata.

SVARA SOUNDOFNATURE

SVARA SOUNDOFNATURE


Setelah sajian musik, peserta diajak untuk yoga bersama. Cukup membuat tubuh terasa segar dan nyaman. Sarapan sudah, olahraga pagi sudah, giliran berpetualang!

SVARA SOUNDOFNATURE

Di jalan bawah bukit sudah menunggu jeep yang akan mengantarkan kami menyusuri hutan pinus. Bagiku, setelah mencoba jalur jeep ditempat yang berbeda di Jogja. Jalur jeep di Kebun Teh Nglinggo ini yang paling seru. Ekstrim banget soalnya, dan kalau hujan tambah gila lagi. Bisa gak berbentuk manusia saking banyak lumpur yang nempel. Jalur ekstrim ditambah pemandangan indah hutan pinus, yakin deh seru banget!

SVARA SOUNDOFNATURE

Setelah melewati jalur jeep dan berfoto di dalam hutan pinus, kami belajar bagaimana cara membuat gula aren dan teh. Sebelum melihat proses produksinya, kami menyusuri kebun teh dan belajar cara memetik teh dengan benar. Semua prosesnya dijelaskan oleh Pak Suko. Beliau adalah master teh yang ada di kebun teh Nglinggo. Pak Suko menjelaskan kandungan apa yang ada di dalam teh, manfaat, kapan pemetikan dan proses penanaman yang organik. Teh di Nglinggo ditanam dengan pupuk organik dan pestisida buatan sendiri.

SVARA SOUNDOFNATURE

Setelah belajar memetik teh kami melihat pembuatan gula aren. Mencicipi aren yang masih belum jadi gula. Rasanya memang manis banget. Lalu melihat bagaimana proses pembuatan teh. Setelah dipetik teh langsung disangrai selama 15 menit. Setelah itu disangrai lagi di tungku khusus yang didesain sendiri. Tunggu itu ada dua tingkat. Tingkat pertama selama 2-3 jam, tingkat kedua 1,5 jam.

SVARA SOUNDOFNATURE

Kalau sudah kering teh dikemas plastik. Ada juga yang dijual di dalam kaleng bahkan di ekspor. Ada teh khas Nglinggo namanya juga lupa, itu harganya mencapai 8 juta dan hanya di jual ke Jerman. Tempat pemrosesan teh ini sering banget dikunjungi orang untuk belajar. Bahkan sampai dari luar negeri, seperti Korea dan China.

SVARA SOUNDOFNATURE

Nambah banget pengetahuan soal teh. Di Nglinggo juga tersedia nira dan gula semut yang bisa kamu beli. Ada kopi juga khas Nglinggo.

Kegiatan ini adalah rangkaian terakhir dari acara Svara SOUNDOFNATURE. Recomended banget sih ikutan acara ini. Kalian bisa follow IG mereka di @svara.soundofnature.

Pandemi membuat kita tidak hanya harus bertahan tapi juga lebih kreatif. Terutama untuk bisa menghasilkan uang tambahan. Ketika gaji dipotong atau bahkan ada yang sampai di PHK. Bisnis menjadi salah satu pilihan alternatif. Bisnis apa yang cocok untuk dilakukan, mudah dan tidak membutuhkan banyak modal?


Tak dapat dipungkiri juga jika semakin kesini minat masyarakat untuk terjun ke dunia bisnis juga semakin tinggi, khususnya adalah para anak muda. Jadi otomatis saingan bisnis juga sudah sangat banyak.


Mengingat memang mereka melihat banyaknya keuntungan yang dapat dirasakan dengan menjalankan usaha. Bahkan tak jarang pemasukan dari bisnis ini jumlahnya bisa jauh lebih besar dibandingkan dengan bekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan. Tentunya ada banyak sekali diantara pilihan usaha yang dapat dijalankan, salah satu diantaranya adalah usaha kue.

Ilustrasi bisnis kue (thespruceeats.com)

Berikut ini diantaranya beberapa alasan mengapa bisnis kue ini paling tepat untuk dijadikan sebagai usaha sampingan, yaitu:


1. Peluangnya sangat bagus

Usaha kuliner pada dasarnya termasuk dalam usaha yang tidak akan pernah ada matinya, karena makanan termasuk salah satu kebutuhan pokok bagi manusia. Bahkan ada kecenderungan bahwa masyarakat juga senang mencoba makanan-makanan baru atau istilahnya adalah wisata kuliner. Jadi inovasinya juga semakin berkembang untuk meningkatkan penjualan usaha tersebut.


2. Tidak butuh banyak modal

Bahkan di dalam memulainya juga tak butuh modal yang terlalu besar. Untuk beli bahan kue misalkan untuk mentega Wisman dan lainnya dengan modal sekitar 1 juta rupiah sudah bisa, Kemudian dapat menerapkan sistem pre order, sehingga paling tidak calon pembeli harus pesan dan bayar DP terlebih dahulu sehingga nantinya Anda juga tak akan rugi.


3. Banyak sarana penunjang pemasaran

Agar nantinya bisa tersebut jadi lebih berkembang sekarang ini ditawarkan beragam sarana pemasaran berbasis teknologi, misalnya adalah dengan menjalin kerjasama dengan ojek online, kemudian juga menjualnya lewat market place dan juga lewat media sosial. Mengingat banyak diantaranya masyarakat yang juga memilih sarana tersebut untuk transaksi yang jauh lebih mudah. Apalagi pada saat kondisi pandemi seperti sekarang ini, bisa mengurangi interaksi secara langsung.


Jadi tak perlu ragu jika seandainya ingin terjun ke bisnis yang satu ini. Bahkan jika seandainya sekedar digunakan sebagai usaha sampingan. Untuk pembelian harga mentega Wisman yang berkualitas bisa dibeli secara mudah lewat TokoWahab. Harga yang terjangkau akan menguntungkan bisnis baru yang anda buat.


Agar bisnis bisa semakin berkembang anda juga bisa belajar secara mandiri. Misalnya belajar internet marketing, bagaimana membuat konten yang bagus untuk sosial media, membuat website dan mengikuti trend masa kini yang disukai anak muda.


Membangun bisnis memang tidak mudah dan tidak bisa instan. Tapi tidak ada salahnya untuk terus dicoba. Dengan ketekunan dan kesabaran, bisnis akan berjalan dengan lancar dan semakin berkembang.


Selamat mencoba bisnis kue!

Kata Kunci The Magician

Manifestasi, akal, kekuatan, tindakan terilhami

Terbalik: Manipulasi, perencanaan yang buruk, bakat yang belum dimanfaatkan



Kartu Magician diberi nomor Satu - permulaan dan peluang baru - dan dikaitkan dengan planet Merkurius. Dia berdiri dengan satu tangan terentang ke atas menuju Semesta, dan yang lainnya mengarah ke bumi.

Posisinya merepresentasikan hubungannya antara alam spiritual dan alam material. Penyihir menggunakan hubungan ini untuk menciptakan dan mewujudkan tujuannya di dunia fisik. Dia mengubah energi menjadi materi.

Di atas meja di depannya ada empat simbol Tarot - cangkir, pentakel, pedang, dan tongkat - masing-masing melambangkan salah satu dari empat elemen - air, tanah, udara, dan api.

Itu juga merupakan tanda bahwa dia memiliki semua alat (dan elemen) yang dia butuhkan untuk mewujudkan keinginannya. Di atas kepalanya adalah simbol tak terbatas, dan di sekitar pinggangnya ada seekor ular yang menggigit ekornya sendiri - keduanya menandakan bahwa ia memiliki akses ke potensi tak terbatas. Dan di latar depan adalah sederet dedaunan dan bunga, melambangkan mekarnya ide dan aspirasinya.


Kartu Tegak The Magician


Sebagai perwujudan ulung, Pesulap memberikan alat, sumber daya, dan energi yang kamu butuhkan untuk mewujudkan impian. Kamu memiliki sumber daya spiritual (api), fisik (bumi), mental (udara) dan emosional (air) untuk mewujudkan keinginan.

Ketika menggabungkannya dengan energi dari alam spiritual dan duniawi, kamu akan menjadi pembangkit tenaga listrik manifestasi! Kuncinya adalah menyatukan alat-alat ini secara sinergis sehingga dampak dari apa yang kamu buat lebih besar.

Sekarang adalah waktu yang tepat untuk melanjutkan ide. Benih potensi telah tumbuh, dan kamu dipanggil untuk mengambil tindakan dan mewujudkan mimpi.


Kartu Terbalik The Magician


Pada satu tingkat, Penyihir terbalik menunjukkan bahwa kamu sedang mengeksplorasi apa yang ingin kamu wujudkan, tetapi belum mengambil tindakan. Tidak yakin apakah kamu memiliki semua yang kamu butuhkan dan mungkin tidak yakin bagaimana mewujudkannya. 

Jika memperhatikan apa yang ingin kamu wujudkan, Semesta akan menentukan caranya. Tetap selaras dengan intuisi dan perhatikan peluang yang muncul.

Pesulap terbalik bisa menjadi tanda bahwa Anda sedang berjuang untuk melihat kemajuan atau kesuksesan. Beberapa faktor mungkin berperan. Mungkin kamu memiliki ide tetapi tidak tahu tindakan apa yang harus diambil untuk mewujudkannya.

Yang terburuk, Penyihir terbalik menandakan keserakahan, manipulasi, dan tipu daya. kamu mungkin ahli dalam mewujudkan, tetapi jika tidak berhubungan dengan Diri Yang Lebih Tinggi, kamu mungkin hanya melakukannya untuk keuntungan pribadi dan dengan mengorbankan orang lain.

Dalam pembacaan karir, Pesulap terbalik menunjukkan bahwa kamu memiliki banyak keterampilan, bakat, dan kemampuan, tetapi potensi yang sebenarnya tidak dimaksimalkan. 


Arti Kartu Tarot The Magician

by on August 28, 2020
Kata Kunci The Magician Manifestasi, akal, kekuatan, tindakan terilhami Terbalik: Manipulasi, perencanaan yang buruk, bakat yang belum diman...

Pada hari Selasa Wage, 7 Maret 1989 atau 29 Rajab 1921, KGPH Mangkubumi dinobatkan sebagai Raja ke-10 Keraton Kasultanan Yogyakarta dengan gelar Sri Sultan Hamengku Buwono X. Selanjutnya, tanggal 7 Maret setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Ulang Tahun Penobatan Sri Sultan Hamengku Buwono X atau Tingalan Jumenengan Dalem.

Tingalan Jumenengan Dalem 2020 ini adalah ulang tahun yang ke-32 dalam hitungan Tahun Jawa dan 31 tahun dalam hitungan Masehi. Jadi ada perbedaan dalam hal penanggalan.  Peringatan Tingalan Jumenengan Dalem tahun ini masuk dalam kategori Tumbuk Ageng. Sejak tahun lalu ada dua agenda besar yang diselenggarakan Kerato Yogyakarta.

Workshop Puthutan


Selain kegiatan Hajad Dalem mulai tahun 2019, Keraton Yogyakarta juga menggelar kegiatan Simposium Internasional dan Pameran Budaya Jawa dalam rangka Mangayubagya Tingalan Jumenengan Dalem Sri Sultan Hamengku Buwono X.  Beruntung, saya bisa menghadiri salah satu worshop yang diadakan Keraton.

Sabtu, 14 Maret 2020 Keraton Yogakarta mengadakan workshop Pututhan. Peserta workshop adalah masyarakat umum yang datang dari berbagai latar belakang. Acara ini dilaksanakan di Balebang yang masih ada di dalam kompleks Bangsal Pagelaran. Masuk ke dalam agenda Pameran Budaya yang diselenggarakan di tempat yang sama.

Pututhan adalah busana adat yang digunakan ketika acara sunatan. Baik oleh Putra Raja, keluarga Keraton maupun masyarakat umum yang ingin memakainya. Kain dan aksesoris tertentu hanya boleh dikenakan oleh Putra Sultan. Melalui worksop ini peserta tidak hanya mengulik bagaimana busana ketika acara khitan, tapi juga apa perbedaannya dengan yang boleh dikenakan masyarakat umum. Ada bedanya, tentu saja.

Busana adat pututhan atau khitan yang dipraktekkan langsung saat workshop adalah busana untuk Putra Raja. Tata cara memakai busana tersebut dan makna-maknanya dijelaskan oleh Nyai Raras dan Nyai Ndari. Pada awalnya busana pututhan ini dikenakan oleh putro dan wayah ndalem yang akan melangsungkan acara sunatan. Biasanya usianya 7-8 tahun. Tapi dalam perkembangan selanjutnya juga dikenakan oleh kerabat Sultan.

Ada beberapa rangkaian acara yang harus dilakukan ketika pututhan. Mulai dari siraman, sungkeman, gres, dan resepsi. Meskipun terkesan ribet di jaman sekarang dan banyak atribut yang harus dilaksanakan, melestarikan budaya adalah kewajiban.

“Tradisi bukan sebuah pemaksaan, tapi kewajiban sosial,” ungkap Nyai Ndari.

Setelah menjelaskan prosesi pututhan, selanjutnya dijelaskan apa saja busana dan aksesoris yang harus dikenakan. Juga bagaimana urutan pemakaiannya. Sembari dijelaskan, Nyai Ndari dan Nyai Raras mempraktekkan langsung tata caranya. Beliau juga menjelaskan kadang dalam upacara adat aka nada perbedaan corak batik dan warna kain. Hal ini tergantung pada keinginan Raja atau putra-putri raja yang sedang hajatan.

Perlengkapan busana yang harus ada adalah putut (topi), rompi, nyamping praos atau prada untuk Putra Raja dan nyamping biasa untuk umum, lonthong, boro, kamus dan timang, kalung sungsun 3, gelang binggel, rante dan karset (khusus untuk Putra Raja) dan bros. Jadi ada dua pembeda piranti busana khusus Putra Raja adalah kain nyamping dan rante karset.

Untuk kain nyamping anak Raja menggunakan kain praos atau prada. Yaitu kain batik yang dihias dengan benang perak atau emas. Jadi mirip batik songket yang ada kemilaunya begitu. Untuk motif batik, bagi masyarakat umum juga tidak boleh menggunakan motif batik larangan, misalnya Parang. Rante dan karset juga hanya boleh digunakan oleh Putra Raja. Dikenakan pada bagian depan pakaian.

Pututhan sendiri diambil dari nama topi yang digunakan. Topi yang bernama puthut itu ternyata memiliki makna filosofis yang dalam. Putut dalam dunia pewayangan digunakan oleh cantrik dan pertapa. Maknanya adalah pendekatan kepada Tuhan. Bisa juga diartikan sebagai pengembangan dari surban.

Puthutan Anak Raja

Acara puthutan bukan hanya sekadanr gerbang menuju kedewasaan bagi anak-anak. Tapi juga secara filosofis selalu mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Untuk model puthut dan rompi, juga warnanya bisa berbeda pada setiap generasi Raja. Hal ini tergantung pada kebijakan model busana oleh Raja yang Jumeneng. Makna lain adalah untuk berdoa bersama. Doa dari banyak orang diharapkan akan lebih kuat daripada hanya satu atau dua orang.

 “Upacara tradisi adalah cara untuk menghimpun doa. Semua yang datang akan turut mendoakan. Itulah salah satu maknanya,” ungkap Nyai raras.

Jadi dalam tradisi, ternyata menyimpan beragam kebijaksanaan dan kebaikan. Bukan hanya sekadar melanjutkan apa yang sudah dilakukan oleh generasi sebelumnya. Meskipun adat puthutan lengkap sudah jarang digunakan oleh masyarakat bahkan di dalam lingkungan Keraton, kita memang sebaiknya tahu. Agar bisa meneruskan tradisi.

Masyarakat boleh mengadopsi busana Puthutan ini. Tidak masalah jika memang belum bisa lengkap. Tapi paling penting adalah tidak menggunakan pakaian dan aksesoris yang hanya boleh digunakan oleh anak Raja. Memang tidak ada hukuman jika ada yang melakukan. Tapi lebih kepada sanksi sosial.



Apa sih Content writer itu? Singkatnya pekerjaan content writer adalah menulis artikel dengan tema tertentu sesuai dengan kesepakatan atau keinginan bos. Bisa juga disebut dengan Ghost Writer karena seringkali pada tulisan yang dihasilkan tidak tercantum nama penulis, bisa diganti dengan admin, redaktur atau bahkan tanpa keterangan. Prosedur atau ketentuan tulisan dan proses posting artikel akan berbeda sesuai dengan kesepakatan awal. Seorang content writer bisa menjadi pekerja freelance atau fulltime, pokoknya semua tergantung untuk siapa atau untuk tujuan apa artikel itu ditulis.

Seorang content writer menulis dengan target dan tema tertentu. Seringkali tema yang harus ditulis jauh dari background penulis. Seorang content writer dituntut untuk banyak membaca dan belajar karena tema yang harus ditulis biasanya juga sangat beragam. Beberapa kewajiban content writer adalah:

Memenuhi kebutuhan artikel
Seorang penulis artikel harus dapat menulis dengan cepat dan selalu update isu atau berita-berita yang sedang popular.

Meningkatkan kualitas SEO
Secara singkat SEO merupakan metode yang digunakan untuk membuat artikel muncul pada halaman pertama mesin pencari. Kapan-kapan dibahas sendiri soal SEO ini deh ya.

Mengelola website (jika menulis untuk website tertentu). Mengelola website contohnya adalah memonitor statistik artikel dan distribusi konten.
Seorang content writer website tertentu juga harus menguasai pengelolaan website, bukan hanya sekadar menulis saja. Tapi juga memantau apakah tulisannya dibaca banyak orang atau tidak.

Melakukan riset dan studi untuk tulisan.
Saking beragamnya tema artikel, maka harus banyak belajar dan membaca. Jika harus menulis isu terkini biasanya dilakukan dengan wawancara atau datang ke lokasi secara langsung.

Bagaimana caranya menjadi content writer? Bisa dengan mendaftar atau mengirim pada platform atau website tertentu seperti mojok.co, hipwee, detik.com dan lain sebagainya.


https://jonathanrigottier.com/pourquoi-creer-un-blog-professionnel/


Pekerjaan Content Writer

by on June 06, 2018
Apa sih Content writer itu? Singkatnya pekerjaan content writer adalah menulis artikel dengan tema tertentu sesuai dengan kesepakatan a...

Teh berasal dari negeri Cina, tepatnya di provinsi Yunnan bagian barat daya Cina. Daerah tersebut merupakan daerah beriklim tropis dan sub-tropis yang menjadikannya sangat cocok untuk menanam tanaman teh. Minuman ini menjadi bagian yang sangat penting untuk masyarakat di sana. Mereka mengonsumsi teh setiap hari, oleh karena itu teh memiliki peran penting untuk pembangunan dan kemajuan negara tersebut. Teh memiliki hubungan yang dekat dengan budaya Cina. Ada anggapan di Cina bahwa praktek budaya minum teh dapat membawa semangat dan kebijaksanaan manusia ke tingkat yang lebih tinggi. Hal ini tidak hanya mencerminkan peradaban mereka tetapi juga ideologi. Budaya teh dapat meningkatkan status sosial dan apresiasi seni.
Menurut sejarah, Teh diperkirakan ditemukan oleh seorang Kaisar Kekaisaran Cina bernama Shen Nung yang hidup sekitar tahun 2737 sebelum Masehi.  Kaisar Shen Nung tidak hanya dikenal sebagai seorang kaisar, tetapi juga sebagai The Divine Healer (Sang Penyembuh dari Ilahi). Cerita penemuan Teh oleh Kaisar sendiri berawal dari ketidaksengajaan. Suatu hari Kaisar Shen Nung sedang memasak air dalam kuali di kebun istana. Secara tidak disengaja selembar daun Teh dari tanaman Teh yang ada di kebun Kaisar Shen Nung jatuh ke dalam air panas tersebut. Ketika daun teh tersebut terseduh dengan air panas, aroma sedap langsung muncul dan tercium oleh kaisar. Ia pun tergoda untuk meminumnya. Bukan hanya aromanya yang sedap, rasa sepat dan pahit yang ditimbulkan oleh daun Teh juga sangat disukai oleh Kaisar. Ia pun kemudian melakukan penelitian terhadap minuman tersebut. Ternyata banyak faedah setelah ia meminum minuman tersebut. Kaisar merasa segar dan beberapa penyakit yang dideritanya menghilang. Kaisar kemudian menjadikan daun Teh sebagai minuman sehari-hari dan lambat laun, ia pun membaginya kepada rakyat Cina. Sejak itulah, daun Teh menjadi minuman yang paling populer di Cina.
Sementara legenda dari India menghubungkan penemuan teh dengan biarawan Bodhidharma. Setelah bertapa selama 7 tahun, beliau sangat letih. Dalam keadaan putus-asa beliau mengunyah beberapa daun yang tumbuh di sekitar tempatnya. Ternyata setelah dikunyah, dia merasa segar kembali. Pada awal abad ke-9, di Jepang seorang biarawan yang baru pulang dari pengembaraannya, bernama Dengyo Daishi membawa benih tanaman teh dari Cina. Sejak itu teh dikenali di Jepang. Pada tahun 780 masehi, seorang cendekiawan bernama Lu Yu mengumpulkan dan membukukan temuan-temuan manfaat dan kegunaan Teh kedalam sebuah literatur yang diberi judul Ch’a Cing atau The Classic of Tea.



https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/teh-untuk-menurunkan-berat-badan/

Perkembangan Teh di Indonesia
Tanaman penghasil teh (Camellia sinensis) pertama kali masuk ke Indonesia tahun 1684, berupa biji teh dari Jepang yang di bawa oleh seorang berkebangsaan Jerman bernama Andreas Cleyer, dan ditanam sebagai hiasan di Batavia. F. Valentijn, seorang rahib, juga melaporkan tahun 1694, bahwa ia melihat tanaman teh sinensis di halaman rumah gubernur jendral VOC Camphuys, di Batavia. Pada abad ke-18 muali berdiri pabrik-pabrik pengolahan (pengemasan) teh dan di dukung VOC. Setelah berakhirnya pemerintahan Inggris di Nusantara, pemerintahan Hindia Belanda mendirikan Kebun Raya Bogor sebagai kebun botani (1817). Pada tahun 1826 tanaman teh melengkapi koleksi Kebun Raya, diikuti pada tahun 1827 di Kebun 4 Percobaan Cisurupan, Garut, Jawa Barat. Dari sini dicoba penanaman teh dalam sekala luas di Wanayasa (Purwakarta) dan lereng Gunung Raung (Banyuwangi). Karena percobaan ini dianggap berhasil, mulailah dibangun perkebunan skala besar yang dipelopori oleh Jacobus Isidorus Loudewijk Levian Jacobson, seorang ahli teh, pada tahun 1828 di Jawa. Ini terjadi pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Van Den Bosch.
Teh juga menjadi salah satu tanaman yang terlibat dalam Cultuurstelsel. Teh jenis assamica mulai masuk ke Indonesia (Jawa) didatangkan dari Sri Lanka (Ceylon) pada tahun 1877, dan ditanam oleh R.E. Kerkhoven di kebun Gambung, Jawa Barat (sekarang menjadi lokasi Pusat Penelitian Teh dan Kina. Karena sangat cocok dan produksinya lebih tinggi, secara berangsur teh sinensis diganti dengan teh assamica, dan sejak itu pula perkebunan teh di Indonesia berkembang semakin luas. Pada tahun 1910 mulai dibangun perkebunan teh pertama di luar Jawa, yaitu di daerah Simalungun, Sumatera Utara. Pada perkembangan perkebunan teh di Indonesia ada dari beberapa pengusaha Belanda yang disebut sebagai "Preanger Planter". Karena merekalah Indonesia menjadi produsen teh terbesar ke-5 di dunia pada saat itu. Pada akhir 1928 awal industri teh besar-besaran dimulai dan sekitar beberapa tahun kemudian sekitar tahun 30-40an industri teh wangi dimulai sebagai usaha rumahan dan kemudian berkembang sampai saat ini.

Perkembangan The di Eropa

Teh tidak terlalu populer di Eropa hingga abad ke 17. Seorang misionaris portugis membawa teh ke Eropa namun tidak memperdagangkan secara serius. Hingga kemudian seorang pedagang Belanda secara serius mulai meperdagangkan teh tersebut pada tahun 1610. Di tahun itu juga, pengiriman teh dari jepang ke Eropa tiba dengan kapal Dutch East India Company. Teh juga kemudian mulai tersebar di Rusia dari China melalui jalan Sutera yang terkenal. Teh kemudian mencapai popularitasnya dan dengan cepat menyebar di kota-kota seperti Amsterdam, Paris dan London. Meskipun begitu konsumsi teh sangat terbatas dikalangan Bangsawan dan Kerajaan. Meskipiun begitu tidak butuh waktu lama bagi teh menjadi minuman populer di kawasan Eropa. Teh mulai dikenal di Amerika ketika ia dibawah oleh Dutch Peter Stuyvesant pada tahun 1650 yang kala itu menjabat sebagai kepala koloni penjajahan Inggris di Amerika.
Teh masuk ke Inggris pada tahun 1670 dan menjadi minuman yang sangat penting kala itu. Puncaknya pada abad ke 19, Inggris menjadi konsumen teh terbesar di Eropa. Kemudian pada tahun 1680 Marie de Rabutin-Chantal menjadi orang yang pertama mencampurkan susu dengan teh. Beberapa abad kemudian tepatnya pada tahun 1904, Richard Blechyden membuat es teh untuk pertama kali sebab kala itu para pembelinya menolak membeli teh panas di cuaca yang sangat panas. Beberapa tahun kemudian, seorang pedagang teh bernama Thomas Sullivan mengemas teh dengan kemasan sutera. Inilah awal dari ditemukannya kantong teh. Teh dalam kemasan kemudian menjadi terkenal saat Tetley yang merupakan distributor teh mulai membagikan teh dalam kemasan di Inggris.


Sejarah Teh

by on April 18, 2018
Teh berasal dari negeri Cina, tepatnya di provinsi Yunnan bagian barat daya Cina. Daerah tersebut merupakan daerah beriklim tropis dan sub...
Sabtu, 10 Maret Jogja Berkebun mengkuti kegiatan berkebun di Agradaya. Sambutan yang raman dari pemilik Agradaya, Mas Andhika Mahardika serta istrinya membuat kami lebih bersemangat untuk berkebun. Sebelum memulai kegiatan, Mas Andhika memberikan  sambutan dan penjelasan singkat mengenai apa yang akan dilakukan. Agenda berkebun kali ini ada beberapa bagian, yaitu membuat hot kompos, menyemai, membuat pathway kebun dan selai markisa. Sedikit dijelaskan mengenai cara membuat kompos. Ada tiga metode yang biasa dilakukan di Agradaya yaitu:

1. Hot Kompos, metode ini menghasilkan kompos dengan waktu yang relatif singkat. Caranya adalah dengan mencampur bahan yang mengandung banyak C (daun kering) dan N (daun segar/hijau) dengan perbandingan 70:30. Bahan-bahan tersebut dibuat layer dan ditambah dengan bahan-bahan yang busuk atau kotoran dan air secukupnya untuk membantu mempercepat proses fermentasi. Bahan yang sudah dibuat layer kemudian diungkep dengan cara ditutup menggunakan terpal dan dibiarkan selama 4 hari. Setelah 4 hari layer dibolak-balik dan 2 hari sekali dilakukan pengadukan dan penambahan air. Kompos akan jadi setelah 3 minggu.

2. Banana Circle. Metode ini diawali dengan membuat lingkaran dengan diameter 2-3 meter. Semua bahan-bahan organik yang akan digunakan dicampur di dalam lubang tersebut. Di sekitar lubang ditanami pisang agar terbentuk lingkungan mikro yang lebih sejuk.

3. Kandang Ayam, dengan cara mempekerjakan ayam untuk memilah mana yang akan menjadi kompos. Bahan makanan sisa yang tidak dimakan ayam akan menjadi pupuk.

Pathway yang dibuat menggunakan batu-batu pipih yang disusun dengan rapi. Kegiatan selanjutnya adalah membuat semaian bibit. Menanamnya tidak menggunakan polibay tapi daun pisang yang digulung. Metode sederhana ini membuat bibit yang tumbuh tidak akan rusak saat proses pemindahan untuk ditanam pada media yang lebih besar. Terakhir adalah membuat selai markisa. Membuatnya sangat mudah.

1. Siapkan bahan yang akan digunakan, yaitu : buah markisa, air, gula, agar-agar bubuk. Bisa diambah garam sesuai selera. Tidak ada komposisi yang baku, semua bahan tersebut silahkan dicampur sesuai selera masing-masing.

2. Rebus buah markisa yang sudah ditambahkan air dnegan api sedang hingga mendidih.

3. Campur gula secukupnya sesuai selera.

4. Masak dengan api kecil dan tambahkan sedikit agar-agar fungsinya untuk membuat tekstur yang cair menjadi agak padat seperti selai.

Jadi deh.... bisa disaring atau dimakan langsung sama bijinya. Bijinya juga enak kok..


Sambutan dari Agradaya


Teh Bunga Telang dicampur sereh, bunga telang tidak ada rasanya lebih sebagai warna, serehnya kerasa soft banget



Bunga Telang




Membuat Hot Kompos


Membuat Pathway Kebun

Semai bibit tanpa polybah, menggunakan daun pisang


Campuran media tanam 1:1:1 tanah:pasir:kompos

Karena pesertanya banyak kita bantuin masak pecel


Salah satu produk Agradaya



Membuat Selai Markisa


Selai yang sudah jadi


Kombucha Bunga Telang, Rosela, teh biasa








Sabtu, 24 Februari 2018 Jogja berkebun kedatangan tamu istimewa sekali. Ibu Ida, merupakan salah satu co Founder Indonesia Berkebun dan pegiat urban farming. Ibu Ida itu orang baik banget dan santai. Aku bertugas untuk menjemput dan mengantar beliau, jadi bisa ngobrol banyak. Asyik lah beliau ini orangnya. Udah ke Jogja biaya sendiri seharian ngasih materi, keren banget. i admiring her from the first time we meet. Acara ini diadakan di Caping Merapi, mau kepo silahkan search IGnya ya.. banyak anggrek di sana.



Materi pertama yang disampaikan beliau adalah menenai Indonesia berkebun itu sendiri. Bagaimana sejarah berdirinya, tujuannya, dan kegiatan-kegiatan Indonesia Berkebun saat ini. Indonesia berkebun merupakan komunitas sosial yang menyebarkan semangat berkebun. Inisiatornya dulu Kang Emil yang memanfaatkan lahan kosong di Jakarta untuk menanam bersama. Indonesia berkebun memiliki tiga landasan utama, Ekologi, Ekonomi, dan Sosial. Jadi dengan berkebun kita memahami fungsi lingkungan sekaligus merupakan kegiatan sosial yang bernilai ekonomi. Bukan hanya sekadar menanam dan memanen tanpa makna.

Menanam terlihat sederhana, menunggu tumbuh, panen dan dikonsumsi. Ya, tujuan utama menanam memang untuk kepentingan konsumsi. Selain memahami bagaimana cara menanam yang benar, kita juga harus mengetahu manfaatnya, agar selalu bersemangat untuk terus mananam. Ada beberapa poin yang disampaikan Bu Ida.

Menanam yang ada nilai gizinya. Memang dengan asal menanam saja tanaman tetap akan tumbuh dan bisa dipanen. Tapi belum tentu sayuran atau buah tersebut mengandung nilai gizi yang dibutuhkan tubuh atau mengandung nilai gizi seperti yang seharusnya. Cara menanam, media yang digunakan, penggunaan pestisida sangat berpengaruh terhadap kandungan gizi pada tanaman. Bahkan cara yang salah dapat menyebabkan tanaman terkontaminasi logam berat. menggunakan air atau tanah terkontaminasi atau menanam di dekta jalan raya yang banyak polusi timbal misalnya. Menyebabkan polusi atau racun tersebut terserap tanaman dan justru kita makan. Jadi perhatikan metode yang digunakan dan rawat tanaman dengan baik. Nutrisi yang akan kita makan berbanding lurus dengan nutrisi yang kita berikan. Ya kalau tanamannya hidup seadanya makan yang kita makan nutrisinya juga seadanya donk. Jangan berharap tanaman yang terlantar bisa dengan sendirinya memberikan zat-zat gizi seperti yang kita inginkan.

Memperhatikan media tanam. Pelajaran biologi ini. Jadi di dalam tanah, di daerah perakaran itu ada yang namanya Rhizosphere. Semacam lingkungan perakaran dengan berbagai macam mikroorganisme yang hidup di dalamnya. Jika lingkungan ini terjaga dengan baik, maka tanaman akan tumbuh subur. Karena penyerapan nutrisi juga dibantu oleh mikroorganisme tanah. Bukan hanya pupuk saja yang penting. Belum tentu pupuk yang kita berikan itu bisa terserap sempurna lo sama tanaman. Pupuk bisa diserap tanaman jika ada bantuan mikroorganisme dan pH tanah seimbang. Intinya menjaga kesuburan tanah itu sangat penting, tidak hanya memberi pupuk saja. Bagaimana cara menciptakan lingkungan perakaran yang baik ini? Pakai pupuk kandang atau kompos saat menanam. Biar tanahnya bisa recovery. Tanah yang digunakan terus-menerus tanpa recovery akan menyebabkan penurunan hasil produksi dan bahkan tidak dapat ditanami lagi.

Materi selanjutnya adalah mengenai penataan kebun. Apalagi kalau kita ingin hasil panennya bisa bernilai ekonomis. Maka penataan seperti pembuatan bedeng dan menyeseuaikan waktu panen sangat penting.

Ada banyak yang disampaikan Ibu Ida sebenarnya. Bisa menjadi topik tulisan yang berbeda-beda. Tentang filosofi menanam dan kebun Al Quran juga. Lain waktu saja ya kalau ingat aku tulis tentang dua topik itu. Hehehe... Mau ganti nulis yang lain.

Sampai Jumpa di Kegiatan Jogja Berkebun Selanjutnya...

Pada serius



Semangat Menanam yak.....

Paijo, kucing paling ganteng di Caping Merapi

Mulai bahas dari mana ya? Dari Bayu saja deh. Aku mengikuti video Bayu di Youtube sudah sejak lama. Sejak videonya yang masih kualitas biasa hingga akhirnya berkembang dan sekarang malah bisa bikin Film. Salut banget sama Bayu. Selalu ada konten yang menarik, integritas, kreativitas dan dedikasi untuk setiap karya yang dia buat. Video-video Youtubnya selalu menarik dan enak untuk dinikmati. Menurutku lo ya. Ciri khasnya menggunakan bahasa jawa juga menjadi nilai tambah karena aku sendiri juga orang jawa. Bahasa ibu itu seakan menjadi magnet yang menarik buat nonton videonya lagi dan lagi, di luar isi kontennya yang memang menarik.

Sekarang dia membuat film berbahasa jawa. Dia yang nulis, yang main, yang mempromosikan sekaligus jadi sutradara. Mulai dari membuat naskah, tidak mudah membuat naskah yang menarik dan rasional. Dalam sebuah naskah bukan hanya alur ceritanya yang harus menarik tapi juga rasional. Jangan sampai ada kejadian yang ujug-ujug. Ujug-ujug artinya gak logis, kok bisa tiba-tiba ada adegan ini? Ada adegan itu? Membuat naskah drama saja susah apalagi film.. terus dia ikut serta dalam semua proses pembuatan film. Luar biasa rek.. luar biasa.. Pakai bahasa jawa lagi, dan di film ini dia berhasil menggaet banyak artis terkenal meski ada yang munculnya hanya beberapa detik. Tapi banyak artisnya lo.

Aku nonton filmya langsung tanggal 22 hari pertama tayang. Ini pertama kalinya aku sangat anthusias dengan film Indonesia. Benar-benar kunanti. hehe... Dan ini film yang pertama kali kutonton juga setelah dua tahun di Jogja tidak menginjakkan kaki di Bioskop. Pertama karena aku sudah mengikuti kontennya Bayu sejak lama dan kedua karena bahasa Jawanya. Aku jadi merasa, sebagai orang Jawa harus turut mensupport film ini. Benar saja, hampir dua jam nonton Film ini rasanya membuatku kangen main ke Jawa Timur. Nonton film ini tuh capek, capek tertawa, yo melu misuh sithik, saking lucu lan ora genah. hehe.. Kalau orang jawa apalagi Jawa Timuran pasti bakal ngeklik banget sama guyonannya, kehidupan sehari-hari banget. 

Sekarang di TV isinya drama impor, generasi muda sukanya artis-artis impor, lalu budaya impor itu mulai masuk dan dielu-elukan. Dikagumi dan menjadi kiblat kehidupan kekinian. Terus lupa dengan budayanya, lupa dengan pondasi moral nenek moyang. Wayang, bahasa Jawa, gamelan, tari tradisional gak dilirik bahkan mungkin dianggap gak berkelas. Ojo ngono rek, meskipun gak iso tapi setidaknya tahu lah kalau kita punya itu semua. Banggalah jadi Jawa dan Indonesia. Nonton wayang itu asyik karena sudah berbalut modern, ceritanya sudah banyak yang disesuaikan dengan kehidupan masa kini. Coba o lihat bagian Punokawan yang meski tak kau pahami cerita lainnya, bagian ini selalu lucu. Gamelan juga sekarang sudah mulai modern dicampur alat musik masa kini bahkan ada yang ngerap segala. Nari jawa juga begitu gerakan dan musiknya bisa di mix and match dengan modern dance. Di mana nontonnya??? Tenang... masih banyak anak muda dan mahasiswa yang belajar itu semua. Kepoin kegiatan meraka dan nonton pertunjukkannya. Kalau di Jogja masih banyak semoga di luar Jogja juga banyak. Aku suka nonton acara-acara seperti itu, bukan karena paham dan bisa, bukan.. tapi aku pengen share, iki loh nonton wayang, tari dan gamelan itu bisa seasyik nonton anime dan drama korea. Bisa semegah orkestra Beethoven, Mozart atau Hydin.

Hari ini Jogja Berkebun mendapat tugas untuk membantu menanam di Desa Bimomartani, Yogyakarta. Kegiatan menanam ini di gagas oleh Ibu Wulan. Penanaman pertama dilakukan di rumah kepala Dusun. Tidak ada koordinasi sebelumnya mengenai apa yang harus kita lakukan di desa tersebut, bayangan kita ya hanya membantu menanam biasa saja di kebun yang telah tersedia. Ternyata kita hanya menanam di pekarangan rumah yang kecil dan sama sekali belum dipersiapkan untuk dibuat kebun. 

Akhirnya, selain berkebun kita juga bertukang untuk membuat rak kayu. Diawali dengan browsing gambar rak dan bahkan metode membuat rak, kita mulai merancang dan menyiapkan bahan. Jadilah tukang dadakan dengan perlengkapan dan bahan yang seadanya. Ada yang baru pertama kali menggergaji padahal cowok, ada yang sudah cukup berpengalaman. Di tengah kebingungan yang melanda dan tidak tahu kayu itu harus dirangkai macam apa, datanglah seorang teman kami yang jurusannya arsitek. Entahlah,, pokoknya bagian rancang merancang kita serahkan padanya. Ternyata tidak salah kita pilih dia jadi ketua pembuatan rak. Terlihat lebih profesional. Ketika bapak-bapak membuat rak dan mencangkul tanah untuk digunakan menanam, ibu-ibu menyiapkan media untuk menanam. Ada beberapa tanaman yang kita tanam, ada cabe, terong, kangkung, kunyit dan kencur.

Membuat vertikultur sederhana

Proses pembuatan rak dari kayu bekas



Tanahnya masih di kebun, nyangkul dulu

Menanam di polybag




Akhirnya rak sederhana dari para amatiran ini jadi dan menghasilkan beberapa polibag dan botol. Dari yang awalnya tidak tahu harus bagaimana akhirnya ada hasilnya juga. Mana ibu yang punya rumah ramah banget dan repot-repot masak makanan buat kami. Senang bisa melakukan sesuatu yang sangat sederhana bagi masyarakat. Semoga kegiatan ini berkembang ke rumah-rumah selanjutnya.

Rak minimalis nan sederhana akhirnya jadi, semoga bisa bertahan
Ketika terjun ke masyarakat, akan ada berbagai macam sambutan. Kebanyakan kita akan disambut dengan hangat dan sangat ramah. Tapi tidak jarang juga ada beberapa yang cuek dan tidak antusias. Tidak masalah, yang penting sesederhana apapun itu kita bisa bermanfaat untuk orang lain. 

Hari yang menyenangkan


1.      Pranata Mangsa
Merupakan metode penanggalan jawa untuk kepentingan pertanian, agar waktu tanam petani pas dan tidak mengalami kerugian. Selain waktu menanam juga disertakan deskripsi fenologi dan gejala alam. Hal ini dapat digunakan masyarakat untuk menentukan jenis tanaman apa yang akan ditanam dan menentukan adanya bencana kekeringan atau banjir jika tanda-tanda alam tidak sesuai dengan penanggalan. Sepert musim kemarau yang lebih panjang.
Pranata mangsa diwariskan secara oral, bersifat lokal dan temporal. Petani, umpamanya, menggunakan pedoman pranata mangsa untuk menentukan awal masa tanam. Setahun menurut penanggalan ini dibagi menjadi empat musim (mangsa) utama, yaitu musim kemarau atau ketigå (88 hari), musim pancaroba menjelang hujan atau labuh (95 hari), musim hujan atau dalam bahasa Jawa disebut rendheng (95 hari) , dan pancaroba akhir musim hujan atau marèng (86 hari) .
Musim dapat dikaitkan pula dengan perilaku hewan, perkembangan tumbuhan, situasi alam sekitar, dan dalam praktik amat berkaitan dengan kultur agraris. Dalam pembagian yang lebih rinci, setahun dibagi menjadi 12 musim (mangsa) yang rentang waktunya lebih singkat namun dengan jangka waktu bervariasi. Tabel berikut ini menunjukkan pembagian formal menurut versi Kasunanan. Perlu diingat bahwa tuntunan ini berlaku di saat penanaman padi sawah hanya dimungkinkan sekali dalam setahun, diikuti oleh palawija atau padi gogo, dan kemudian lahan bera (tidak ditanam)

2.      Gamelan
Gamelan adalah produk budaya untuk memenuhi kebutuhan manusia akan kesenian. Pada jaman dahulu masyarakat jawa dapat membuat instrumen musik dan menciptakan berbagai macam nada dan irama menggunakan gamelan. Istilah “karawitan” yang digunakan untuk merujuk pada kesenian gamelan banyak dipakai oleh kalangan masyarakat Jawa. Istilah tersebut mengalami perkembangan penggunaan maupun pemaknaannya.  Berdasarkan data-data pada relief dan kitab-kitab kesusastraan diperoleh petunjuk bahwa paling tidak ada pengaruh India terhadap keberadaan beberapa jenis gamelan Jawa.
Musik merupakan salah satu unsur penting dalam upacara keagamaan. Di dalam beberapa kitab-kitab kesastraan India seperti kitab Natya Sastra seni musik dan seni tari berfungsi untuk aktivitas upacara. Secara keseluruhan kelompok musik di India disebut 'vaditra' yang dikelompokkan menjadi 5 kelas, yakni: tata (instrumen musik gesek), begat (instrumen musik petik), sushira (instrumen musik tiup), dhola (kendang), ghana (instrumen musik pukul).
Pengelompokan yang lain adalah:
a.         Avanaddha vadya, bunyi yang dihasilkan oleh getaran selaput kulit karena dipukul.
b.         Ghana vadya, bunyi dihasilkan oleh getaran alat musik itu sendiri.
c.         Sushira vadya, bunyi dihasilkan oleh getaran udara dengan ditiup.
d.        Tata vadya, bunyi dihasilkan oleh getaran dawai yang dipetik atau digesek.

Klasifikasi tersebut dapat disamakan dengan membranofon (Avanaddha vadya), ideofon (Ghana vadya), aerofon (sushira vadya), kordofon (tata vadya). Irama musik di India disebut “laya” dibakukan dengan menggunakan pola 'tala' yang dilakukan dengan kendang. Irama tersebut dikelompokkan menjadi: druta (cepat), madhya (sedang), dan vilambita (lamban). Kesenian Gamelan ini dapat menjadi salah satu bukti bahwa masyarakat jaman dahulu sudah mengenal seni dan dapat menciptakan gubahan lagu dan menciptakan instrumen sendiri. Gamelan terus mengalami perubahan dan dapat bersanding dengan musik modern saat ini.
3.      Pengetahuan Tentang Angin Nelayan Biak
Secara tradisional nelayan Biak mengenal lima musim angin, dan memiliki nama sesuai dengan karakter sifat angina yang bertiup. Kelima musim ini disebut dalam bahasa Byak sejak nenek moyang karena berdasarkan pengalaman mereka selama melaut. Musim ini bertiup secara bergantian menurut kalender musiman orang kampong. Tiupan angin sangat mempengaruhi dalam kehidupan mereka saat melaut dan jika angin bertiup sangat kencang, maka rencana melaut dibatalkan.
Masyarakat Byak mengenal lima musim, menurut Enos Rumansara dan kawan-kawan dalam buku berjudul, Tradisi Wor di Kabupaten Biak Numfor antara lain :
a.         Angin Wambarek, angin ini bertiup dari arah barat ke arah timur pulau Biak.
b.         Angin Wamurem, angin yang bertiup dari arah timur ke barat pulau Biak.
c.         Angin Wambrauw, angin yang bertiup dari arah selatan ke arah utara Pulau Biak.
d.        Angin Wambrur, angin yang bertiup dari arah utara ke awah selatan Pulau Biak.
e.         Angin Wamires, angina yang bertiup dari arah tenggara ke arah barat laut Pulau Biak.
Ke lima macam jenis angina ini sangat mempengaruhi kehidupan para nelayan jika melaut sebab peran kalender musiman dan kebiasaan lama sangat menentukan jumlah tangkapan dan keamanan mereka di laut
4.      Teknik Pengolahan Logam
Sejak jaman kerajaan masyarakat sudah dapat menghasilkan berbagai macam peralatan dan kerajinan dari bahan logam. Dalam masa kemahiran teknik atau perundagian adalah suatu masa dimana manusia mengenal logam pertama kali. Masa perundagian ini diduga berlangsung sejak beberapa abad sebelum masehi atau sekitar 300 tahun yang lalu. Teknologi pembuatan alat pada masa ini jauh lebih tinggi tingkatnya dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya. Hal ini dimungkinkan, seiring dengan telah tersusunnya golongan-golongan dalam masyarakat yang dibebani pekerjaan-pekerjaan tertentu. Kegiatannya diawali dengan penemuan-penemuan baru, berupa beberapa teknik dalam pengolahan logam. Teknik-teknik tersebut antara lain; teknik peleburan, pencampuran, penempaan, dan pencetakan jenis-jenis logam. Sebelum tingkat-tingkat teknik ini dikenal, rupa-rupanya telah dikenal adanya tembaga dan emas.
Kemahiran teknik atau perundagian di Indonesia dibagi menjadi 2 tradisi berdasarkan hasil utama teknologi alat-alatnya, yaitu:
a.Tradisi seni-tuang perunggu; dengan hasil utama berupa alat-alat seperti nekara, kapak kapak corong, kapak-kapak upacara,bejana-bejana upacara dan boneka-boneka.
b.Tradisi penuangan besi; dengan hasil utamanya adalah alat-alat kerja dan senjata tajam. Di antaranya pisau (belati), sekop (pacul), parang, dan lain sebagainya.
Logam campuran (alloy) dan logam mulia yang lebih langka dan tinggi nilainya lebih dikhususkan untuk pembuatan benda-benda yang dapat difungsikan sebagai alat regalia atau simbol bagi elit penguasa. Contoh alat regalia tersebut di antaranya keris, yang merupakan puncak dari teknologi tempa di tanah air.
5.      Arsitektur Jawa
Arsitektur jawa kuno adalah salah satu contoh karya arsitektur nusantara yang tradisional. Perlu dipahami, Arsitektur Jawa Kuno yang dimaksud bukanlah arsitektur Jawa baru seperti bangunan joglo, akan tetapi arsitektur dari kerajaan Hindu-Budha yang ada di abad 8 sampai dengan abad 15. Telaah masa waktu yang terdekat adalah pada peninggalan masa Majapahit dan Singhasari, yaitu dari abad ke 11 sampai abad ke 15. Peninggalan-peninggalan masa kerajaan tersebut tersebar pada beragam situs percandian di Jawa Timur dan artefak-artefak kuno di museum-museum. Arsitektur Jawa Kuno yang masih tersisa berupa percandian dibuat dengan bahan batu andesit dan batu bata. Untuk candi dengan bahan batu andesit ditengarai terletak di daerah yang banyak batu kalinya juga, sedangkan untuk bahan yang berbahan batu bata ditengarai terletak di dataran yang banyak sawah dan lempung.
Di masa lalu teknologi pengergajian kayu tidak semaju sekarang, se-hingga untuk menghasilkan konstruksi usuk/kasau dan rengdiduga menggunakan bambu. Teknologi KonstruksiPenggunaan bahan batu bata telah dijabarkan sebelumnya, batu bata yang digunakan disusun menjadi dinding dengan pola yang khas danterbukti bisa bertahan sampai ratusan tahun, sehingga sekarang inipun masih dapat kita saksikan. Pola pemasangan batu bata pada candi berbeda dengan pola pemasangan batu bata yang dipelajari di sekolah-sekolah arsitektur. Pola pemasangan batu bata di candi sudah lebih dahulu terpakai ratusan tahun yang lalu, sedangkan pola pemasangan batu bata di sekolah arsitektur baru diterapkan puluhan tahun yang lalu dan berasal dari ilmu konstruksi penjajah Belanda.
Pola pemasangan batu bata pada ilmu konstruksi warisan penjajah Belanda cenderung mengajar-kan kerapian, siar tegaknya berselang seling seperti papan catur, rapi dari atas ke bawah. Berbeda dengan pola pemasangan batu bata pada candi kuno yang acak, dan bahkan ada beberapa siar yang tidak berselingan tapi lurus. Pola pemasangan batu bata dari ilmu warisan Belanda yang rapi tersebut seakan terlihat membuat kekuatan karena selang-selingnya, tetapi kerapiannya itu secara luas membuat kelemahan garis miring dari pola keretakan jika terjadi gempa. Berbeda dengan pola pemasangan batu bata yang acak, hampir tidak ada garis lurus yang miring dari atas ke bawah sehingga pola keretakannya akan membuat garis yang putus-putus. Garis yang putus-putus ini menyebabkan dinding lebih kuat menahan goncangan gempa.Pemasangan batu bata dari ilmu warisan Belanda menggunakan bahan perekat semen, sehigga dinding menjadi terikat masif. Hal ini memperbesar kemungkinan keretakan di satu lokasi untuk mengikutsertakan lokasi lain sehingga retaknya semakin melebar.
Berbeda dengan pola pemasangan batu bata di candi yang dilakukan tanpa semen. Sambungannya dilakukan dengan sistem kosot, yaitu menggesek batu bata di atas dan di bawah dengan perekat serbuk bata yang dicampur air. Sambungan dengan sistem kosot seperti ini masih lestari di bali. Sistem ini membuat sambungan antar bata seperti engsel, sehingga jika terjadi gempa, maka hanya bagian tertentu yang lemah saja yang terguncang dan retak. Keretakan itu tidak ikut serta mengaitkan sambungan batu bata lain, tetapi hanya copot di satu lokasi saja. Perbedaan teknologi konstruksi dari ilmu warisan Belanda dengan ilmu lokal juga terdapat pada konstruksi atap. Penggunaan atap dengan bahan bambu pada konstruksi lokal tidak membutuhkan kuda-kuda, karena usuk dan reng yang berbahan bambu demikian rapat sehingga membentuk bidang yang kuat. Atap limasan kontruksi lokal adalah sebuah struktur folded plate dari bahan bambu, sedangkan atap limasan dari ilmu warisan Belanda merupakan struktur tenda yang didukung oleh kuda-kuda.
Dari penjelasan di atas, membuktikan bahwa sejak jaman dahulu pada masyarakat kita sudah mengenal bagaimana membuat konstruksi yang baik jauh sebelum masuknya peradaban Belanda dan ilmu-ilmu modern. Metode konstruksi ini merupakan salah satu kearifan lokal yang membuktikan kepandaian dan kebijaksanaan masyarakat jaman dulu dalam memanfaatkan dan hidup berdampingan dengan alam.
https://abdimukhlis.files.wordpress.com/2012/08/kumpulan-ilmu-pengetahuan.jpeg