Tampilkan postingan dengan label dolan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label dolan. Tampilkan semua postingan


Indonesian Scooter Festival (ISF) kembali digelar pada 21-22 September 2019 di Jogja Expo Centre JEC). ISF adalah acara tahunan yang ditunggu-tunggu pecinta otomotif dan Skuter di seluruh Indonesia. Sejak pertama kali didakan ahun 2017 lalu, jumlah pesertanya selalu meningkat. Mengusung tema “Scooter for Life”, ISF menjadi “Lebarannya Skuteris”.







Skuteris dari berbagai daerah bahkan manca negara berkumpul di Yogyakarta. Selain Indonesia, ada juga skuteris dar Malaysia, Singapura, Amerika dan Italy. Baru pembukaan saja suda banyak skuteris yang hadir memenuhi JEC. Ratusan Skuter terparkir rapi di JEC dari pagi.

“Scooter for Life bsa diartikan Skuter untuk kehidupan, Skuter  seumur hidup atau Skuter  untuk hidup, “ ujar Dwi Yudha Danu, Founder Indonesian Scooter Festival. Katanya acara ini dulu digagas berdasarkan diskusi dan kumpul-kumpul para skuteris. Harapannya, ISF naik kelas menjadi acara yang berskala Asia dan Dunia.

ISF 2019

“Antusias masyarakat terhadap ISF 2019 sungguh sangat besar sekali. Bayak hal yang telah mereklakukan untuk menyambut festifal ini. Sebagai contoh nyatanya seperti banyak video-video menarik dari masyarakat, khususnya oleh para komunitas skuter di Indonesia untuk menyambut ISF dan megambarkan bahwa mereka akan terlibat penuh di sini. Belum lagi banyak juga dar teman-teman komunitas skuter di Indonesia yang telah berdatangan ke Yogyakarta sebelum festval in digelar, bahkan ada yang datang satu bulan sebelumnya,” ungkap Yudha.

Hal unik dari pecinta skuter adalah kekeluargaan yang erat. Semua yang datang menjadi satu hati sebagai pecinta skuter. Selain itu cara menikmati skuter juga berbeda dari otomotif lain, Moge misaln. Skuter memiliki sejarah tersendiri bagipemiliknya, punya cerita sendiri bersama kawan atau komuitasnya.


ISF 2019


ISF 2019

ISF adalah festival dengan jumlah peserta dan kelas kontes terbanyak. Ada berbagai macam acara dan perlombaan yang diadakan. Setelain pameran Skuter dari yang lawas hingga terbaru, juga ada beberapa mobil klasik yang dipamerkan. ISF kali ini juga menghadirkan banyak stand yang menjual aneka pernak-pernik Skuter . Di bagian luar JEC ada panggung musik dan stand makanan. Selain itu juga ada stand UKM lokal. Bagi yang datang dengan anak-anak, juga disediakan arena bermain anak-anak.

ISF 2019 menghadirkan banyak sekali konten yang bisa dinikmati. Seperti panggung pertunjukan musik, Scooter Museum yang menghadirkan beberapa skuter keluaran Itali, Amerika dan Jerman, ScooterMart (Lapak Klithikan), Rolling Thunder, Japan Scooter Contest, Classic Scooter Classic, Dyno Test, Talkshow, Pedal Car and Vintage Bicycle Contest, Break Dance Competition, Free Style Scooter, Painting Helmet, Kuliner dan Foodtruck, Hot Wheels Competition, dan Lucky Draw berupa 1 unit Vespa Darling 90s.

Acara ini tidak hanya meriah, juga terasa hangat dan akrab. Pertemuan antar komunitas, kawan lama, sesama skuteris, pasti menghadirkan certa baru. ISF 2019 akan selalu menjadi acara yang dinanti, menjadi event yang akan melekat di memori dan tertinggal di hati.




Sebuah keberuntungan bersama teman-teman Generasi Pesona Indonesia (GenPi) Jogja bisa mencicipi menonton di dalam dome dengan layar full setengah lingkaran. Ini pertama kalinya buatku dan kebanyakan juga baru pertama, baru tahu juga malah. Dome 360 theatre ini terletak di komplek Pyramid Jalan Parangtritis, dekat dengan Institut Seni Jogjakarta. Kalau mau ke Dome dari pintu masuk langsung saja parkir di bagian belakang. Bayar parkir 2000 dan bawa motor masuk. Letak Dome ada di bagian belakang.




Dome besar berwarna putih ini mempunyai kompleks sendiri. Mulai dari pintu masuk dan loket tiket, cafe yang menyajikan beragam makanan, tempat duduk dan kolam, lalu dome besar berwarna putih. Mirip sekali dengan rumah Teletubies hanya beda warna. Sebelum masuk ke dalam Dome kamu bisa berfoto di area taman dan kolam yang tertata dengan apik dan ciamik.

Untuk durasi menonton sekitar 30 menit harga yang harus dibayar hanya 25.000 (masa promo). Ada beragam film yang disajikan, mulai dari film dokumenter, adukasi hingga animasi lucu. Judul atau jenis film yang akan diputar berbeda setiap sesinya. Jadi untuk informasi film tanya langsung saja dengan petugasnya. Ada beberapa sesi pemutaran film dalam satu hari, mulai dari pukul 14.00 hingga 21.00. Dome dengan kapasitas 400 orang ini juga tetap melayani pengunjung meski hanya dua orang. Kamu bisa ajak satu desa atau ajak gebetan biar romantis berdua pas gak ada pengunjung lain.

Pas masuk dome kamu bakal dikasih bag khusus, bukan.. bukan buat oleh-oleh, tapi tempat sepatu. Tidak diperkenankan memakai sepatu ketika masuk ke dalam Dome. Hamparan karpet menyerupai rumput terhampar menutupi permukaan lantai. Memang enaknya sambil tiduran sih, capek kalau nontonnya sambil duduk. Harus selalu mendongak ke atas, kan pegel. Santai aja lah rebahan sambil foto, bikin video, update status “Lagi nonton di Dome Theatre 360 nih, seru gais.”


Daripada animasi aku lebih suka film tentang proses pembentukan bumi dan ruang angkasa. Layar 360 derajat  dengan warna warni antariksa benar-benar cantik. Apalagi dengan efek 3D meskipun bukan film 3D, mempermudah otak untuk mengimajikan melayang di angkasa. Sangat menyenangkan. Gak memperhatikan lagi orangnya lagi ngomong apa, sudah berimajinasi sendiri. Didukung dengan sound layaknya bioskop membuat sesi nonton semakin menyenangkan.

Setelah menonton, kami berbuka bersama di area food court. Beragam makanan disajikan, semuanya enak. Ada nugget pisang dengan taburan keju, kebab, bakso, bakmi, seblak dan masih banyak menu yang bisa dipilih. Makan malam di area Dome terasa nyaman dan menyenagkan. Ditemani suara gemiricik air kolam dan cahaya temaram yang menerpa kios dan furniture kayu.




Jogja Halal Food Expo telah digelar di Jogja Expo Centre (JEC). Acara meriah hasil kerjasama antara Dinas Koperasi UKM DI Yogyakarta dengan PLUT-KUMKM DI Yogyakarta ini berlangsung dari tanggal 20-24 Februari 2019. Memasuki ruangan Hall A JEC, kamu akan disambut dengan ratusan stand makanan halal. Beragam menu disajikan, mulai dari sajian nusantara hingga produk-produk UMKM lokal dari seluruh kabupaten di Jogja. Koordinator Panitia Jogja Halal Food Expo, Nuning Nurhayati mengutarakan, kegiatan ini sekaligus untuk mensukseskan Jogja Heboh 2019. Pihaknya menyediakan 120 stand berbagai produk pelaku Usaha Kecil dan Menengah kuliner, restoran hingga perhotelan. Joga Halal Food Expo menjadi miniatur surga kuliner halal Jogja.




Pameran makanan halal ini melibatkan Dinas Koperasi dan UKM (KUKM) DIY, Disperindag Kabupaten Gunungkidul, UMKM binaan BI, Dewan Kerajinan Nasional Daerah, Pesona Hotel Malioboro, PT Telekomunikasi Indonesia dan Pesona Hotel  Tugu Yogyakarta. Selain UMKM  masih banyak tenan atau stand makanan yang lain. Siapkan saja perut kosong untuk menampung beragam sajian kuliner lezat dan bawa tas belanja dari rumah untuk wadah oleh-oleh, agar hemat kantong plastik. 

Tidak hanya stand makanan, panggung utama menyajikan beragam acara menarik. Ada demo masak, ceramah, lomba, musik dan fashion show dari desainer-desainer Jogja. Di bagian tengah hall A juga tersedia banyak meja dan kursi yang bisa digunakan pengunjung untuk makan sembari mengobrol dengan teman dan keluarga.


Area Makan Joga Halal Food Expo

Pengunjung Jogja Halal Food Expo sekaligus bisa menginstal aplikasi Jogja Access. Pengunjung bisa datang ke stand Jogja Acces yang terletak di sebelah kiri pintu masuk dan mendapatkan saldo 10.000 setelah instal dan melengkapi data. Saldo tersebut bisa digunakan untuk membayar makanan atau produk yang dibeli di stand Jogja Halal Food Expo. Selain bisa digunakan untuk bertransaksi, aplikasi asli Jogja ini juga bisa digunakan untuk melihat setiap promo dan diskon dari event Jogja Heboh. Ke depannya aplikasi ini akan dikembangkan menjadi marketplace digital untuk produk UMKM Jogja. Kamu warga Jogja? Instal aplikasi ini sebagai bentuk dukungan kepada UMKM dan event-event di Jogja.

Jogja Acces

Stand pertama di dekat panggung yang cukup mencolok adalah peserta binaan dari Bank Indonesia (BI). Pak Jipong, salah satu pesera expo binaan BI mengatakan, acara ini membantu pelaku UMKM untuk mempromosikan produk-produknya. Pelaku UMKM binaan juga mendapatkan beragam pelatihan mengenai dunia bisnis dan pemasaran. Beragam produk makanan ringan khas setiap kabupaten, produk kecantikan dan kesehatan, hingga bahan makanan turut dipamerkan. Beberapa produk tersebut diantaranya Rosaline Bolu Tiwul yang rasanya enak banget, tepung Mocaf, keripik pisang rasa coklat yang gak kalah dengan kripik pisang coklat khas Lampung, sale untir coklat, gula kelapa aneka rasa, kopi, coklat batang dan minuman coklat, susu kambing etawa, dan beragam camilan enak lainnya.

Stand UMKM binaan BI

Pak Jipong salah satu peserta binaan BI

Di sebelah kanan ada Stand Disperindag Kab. Gunungkidul adalah surganya camilan halal dan menggoda selera. Bagi kamu yang cinta banget sama camilan wajib berkunjung ke stand ini. Ada madu asli, peyek ndeso dan beragam keripik aneka rasa berjejer rapi siap dibeli. Berdekatan dengan stand Disperindag ada stand Kopi Merapi yang hits di kalangan warga Jogja. Kopi Merapi ini memiliki produk unggulan kopi Hanibrew yang dipetik dari kebun kopi di Desa Hargobinangun Kaliurang. Kopi Arabica memiliki citarasa frutty dan gurih khas kopi dataran tinggi pegunungan vulkanik, sedangkan kopi Robusta memiliki rasa pahit yang tidak bold berpadu dengan sensasi coklat. Penasarn bagaimana nikmatnya seduhan kopi Merapi? Segera datang ke Jogja Halal Food Expo. Pas banget nih minum kopi sembari makan camilan hasil olahan UMKM binaan Disperindag Kab. Gunungkidul.

Stand Diperindag Kab. Gunungkidul

Kopi Merapi

Selanjutnya mampir ke Stand binaan PT Telekomunikasi Indonesia. Ada stand Orange Food yang menyajikan fresh frozen. Kamu bisa membeli aneka frozen food halal untuk disantap bersama keluarga di rumah. Deretan stand binaan PT Telekmunikasi juga menyajikan aneka makanan dan minuman ringan Ada pula stand Long Potato, makanan berbahan kentang yang enak dan gurih di lidah. Ada juga bakpia Obong yang sangat berbeda dengan bakpia lainnya. Jika biasanya bakpia Jogja memiliki kulit berwarna putih, bakpia Obong berbentuk seperti bolu dengan tekstur yang lembut.

Stand UMKM binaan PT Telekomunikasi

Di sebelahnya ada Dinas Koperasi UKM DI Yogyakarta menyediakan 10 stand. Ada Wingko Hayu Getuk Goreng khas oleh-oleh Jogja. Panitia kegiatan Jogja Heboh 2019, Mirwan Syamsudin Syukur, sekaligus merupakan representative dari KADIN DIY mengatakan bahwa Jogja Halal Food Expo ini digelar untuk mengangkat produk-produk lokal dengan berbahan lokal untuk lebih dikenal dan digemari oleh masyarakat. Jogja merupakan surganya kuliner halal. Ratusan UMKM lokal dengan kreativitas mengolah aneka makanan tradisional menjadi makanan kekinian dengan citarasa yang enak dan tampilan lebih menarik. Omami, aneka camilan khas Jogja juga turut dalam event Jogja Halal Food Expo 2019. Tidak ketinggalan salah satu makanan icon Jogja, gudeg bisa dinikmai di sini.

Stand Koperasi dan UMKM DIY

Beberapa makanan lain yang ada adalah Bakso ndeso dan mendoan ndeso yang bersebelahan. Bakso ndeso adalah bakso yang menggunakan tahu, sawi dan bakso goreng sebagai pelengkap bakso. Kalau kamu suka makanan pedas bisa mampir ke Kedai Moro Seneng aneka makanan pedas dan Gosambih dengan sego sambel aneka lauknya. Ayam geprek sambal hitam dari BEMA Bebek Madura juga recomended. Ayam dan bebek geprek ini diberi sambal hitam khas dari Madura yang yummy banget. Kalau masih lapar bisa mencoba bubur Manado di Kylas Kitchen.

BEMA Jogja Halal Expo

Pengen yang seger bisa mampir ke Arlecchino Gelato yang menyediakan berbagai macam rasa tradisional. Beragam rasa khas tradisional yang bisa dicoba adalah Gelato Susu Jahe, Gelato Bakpia, Gelato Kunir Asem, dan Gelato Beras Kencur. Ada juga beragam minuman dingin seperti Thai Tea dan jajanan lain seperti sosis bakar, sempol, hotang, takoyaki, hingga makanan manis era 90an gulali rambut nenek. Banyak sekali menu yang disajikan di Jogja Halal Food Expo. Penasaran dengan menu dan keseruan kegiatannya? Segera meluncur ke Jogja Expo Centre. Acara diselenggerakan hingga 24 Februari 2019. Biar seru ajak teman yang banyak ya.





Acara naik gunung Andong ini sudah lama sebenarnya, sudah bertahun lalu bareng anak-anak Solo Science Centre. Pertama banget acara ke gunung bersama kawan. Kita tidak membawa banyak perlengkapan.

Ke Gunung Andong kita berangkat sore dari Solo. Sampai basecamp malam hari lanjut naik sekitar jam 2 pagi. Jalan yang dilewati tergolong mudah bahkan untuk malam hari. Sampai di puncak sebelum subuh. Ada penjual makanan dan minuman di puncak. Jadi sembari menunggu matahari terbit bisa ngopi, makan gorengan atau makan pecel. Pemandangan matahari terbitnya bagus.. perlahan langit berubah warna dari gelap, menjadi tembaga, kuning, dan semesta menjadi terang benderang. Selain itu terlihat beberapa puncak gunung yang hits, ada Merapi, Sindoro, Sumbing dan Telomoyo. Lama-lama panas juga. Naik gunung Andong lebih enak malam hari menurutku. Ada tiga pos yang bisa digunakan untuk istirahat.







Waktu yang dibutuhkan untuk turun sangat singkat, sekitar satu jam saja. Setelah sampai basecamp kita sarapan. Banyak yang menjual makanan.

Naik Andong ini simple banget. Tidak perlu membawa banyak bekal dan peralatan kalau langsung turun tanpa camping.



Gejog Lesung

Ini kali pertama aku berkunjung ke Pasar Kaki langit yang menjadi salah satu Destinasi Digital unggulan GenPi Jogja. Menuju ke daerah mangunan menggunakan map lewat Berbah karena salah jalan. Harusnya lewat Ring Road bisa kalau dari Jogja. Dari Berbah perjalanan menjadi lebih lama dan aku awalnya mau cari jalan pintas. Ternyata justru tambah sesat. Tips memakai Google Maps, ketika melewati jalanan sepi pegunungan atau desa tidak perlu memilih jalan yang tidak direkomendasikan google, yang warnanya abu-abu. Nanti bisa lebih sesat.

Ini jalan udah nanjak, berbatu, lalu di atas sana bebatuan semua. Ngeri. 

Setelah kembali ke jalan yang benar aku melanjutkan perjalanan menuju Pasar Kaki Langit. Jalanan pegunungan dengan banyak pohon di kiri kanan adalah salah satu tipe jalan favorit. Meski jalannya berliku dan cukup menanjak, tetap menyenangkan. Tanggal 31 Juli Lalu sekaligus ada acara Jagongan Digital yang dihadiri oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya. Ada juga artis cantik Yuki Kato, langsung banyak yang minta foto bareng deh.




Flashmob menyambut tamu dan menteri

Jagongan Digital

Acara ini digelar bekerja sama dengan GenPi Jogja. Selain GenPi juga diundang koko-cici dan para duta daerah se DIY. Menggunakan seragam merah merona kami menyambut kedatangan tamu dan Pak Arief dengan flashmob diiringi lagu Asian Games.

Kesan pertama datang ke Pasar Kaki Langit, aku suka dengan metode jual beli yang menggunakan mata uang khusus. Terbuat dari kayu dengan pecahan 3, 5, dan 10. Koin 3 itu nilainya setara dengan 3000. Penjual di sana tidak menerima rupiah, jadi wajib banget tukar rupiah kamu dengan koin di gubuk lurah dekat dengan pintu masuk.

Pouch wadah koin

Mata Uang Kaki Langit

 Banyak banget makanan tradisional dengan harga murah. Aku langsung beli tiwul goreng yang jarang banget di temui di kota. Juga minum wedang seruni, wedang ronde dan tidak lupa ngopi sore sembari mendengarkan ibu-ibu main gejog lesung. Ada juga alunan musik keroncong dengan lagu-lagu hits jawa yang membuat suasana semakin nyamleng. Apa ya istilah bahasa indonesianya? Berasa teduh gitu. Asyik deh pokoknya. Pasar Kaki Langit buka setiap hari Sabtu dan Minggu. Ajak teman-teman kamu ke sini foto yang cantik lalu share ke medsos. Aksi sederhana kamu ini sudah turut mendukung keberlangsungan pasar Kaki Langit dan membahagiakan masyarakat di sana loh..^^




Memasuki kawasan Orchid Forest ini, kamu  tidak hanya akan merasakan suasana asri yang menyegarkan tapi juga pemandangan yang memanjakan mata dengan warna warni bunga dan banyak tempat yang cantik. Sama sekali tidak akan rugi membayar Rp 30.000 untuk menjelajah kawasan ini.  Orchid Forest Cikole merupakan wisata taman anggrek terbesar di indonesia dengan luas mencapai 12 hektare. Jumlah anggrek yang di budidayakan lebih dari 157 jenis bunga anggrek dengan berragam spesies. Memang untuk jumlah angrek masih sedikit, kurang banyak untuk disebut orchid forest. Karena tempat ini memang masih tergolong baru.

Setelah membeli tiket masuk di pintu utama kamu bisa membawa kendaraan ke parkir atas. Ada dua tempat parkir, baguan bawah untuk bus dan parkir atas untuk kendaraan pribadi. Kalau menggunakan bus dan parkir di bawah kamu dan rombongan bisa naik kendaraan berupa angkot yang sudah disediakan pengelola tanpa biaya tambahan. Anggkot tersebut juga bisa kamu gunakan setelah berkeliling kawasan hutan. Kalau tidak mau berjalan kaki ke tempat parkir sudah tersedia angkutan untuk kembali ke tempat parkir. Lumayan jauh juga soalnya. Fasilitasnya oke deh di sini. Juga dengan karyawan yang ramah-ramah didominasi anak-anak muda.

Di area depan, dekat tempat parkir ada mushola. Di dalam juga tersedia mushola yang sangat nyaman. Terpisah antara laki-laki dan perempuan. Di Floating Market juga ada model mushola terpisah. Membuatmu lebih nyaman dan leluasa kalau tidak terlalu suka yang campur. Kadangkan ada tempat wisata yang wudhunya juga campur tuh, kan repot ya. Di area depan ini juga ada tempat makan, harganya lebih murah dan beberapa di antaranya ada yang punya lantai dua yang lebih privat untuk makan. Aku lebih suka makan di sini.

Setelah tempat parkir ada loket pemeriksaan tiket. Di depannya ada mini garden yang isinya tanaman paku yang lebat dengan pohon-pohon berhias anggrek. Pengen ku masukin tas aja tuh anggrek.. hehe.. Aggrek-anggreknya masih kelihatan banget baru ditempel. Di kawasan ini lebih sering turun hujan dan beruntung banget waktu aku ke sana pas turun hujan setelah selesai berkeliling. Bahagianya bertemu hujan di akhir penjejelajah hutan. Meskipun tanah bakal basah karena hujan, kamu tidak perlu khawatir kotor. Ada jalur pejalan kaki yang rapi di semua tempat. Kamu bisa menikmati setiap suasana dengan damai dan nyaman. Banyak sekali spot bagus di sini, mulai dari tempat untuk bersantai, foto, atau camping. Di sini bisa camping juga dengan biaya sesuai dengan kapasitas tenda.


Loket Tiket 

Pohon dengan anggrek-angrek yang unch pengen bawa pulang
 Di bagian depan ini juga ada yang menjual souvenir seperti topi dan berbagai aksesoris. Topinya bagus-bagus bisa buat aksesoris foto. Juga ada tenda-tenda yang bisa digunakan untuk glamping. Glamorous Camping buat kaum kekinian yang tidak mau repot mendirikan tenda. Juga ada kawasan dengan panggung dan banyak kursi. Bagus banget buat acara nikahan nih. Di alam terbuka dengan suasana super romantis. Mau coba? hehe...


Selanjutnya kamu akan dituntun (karena ada treknya satu arah) menuju rumah kaca yang isinya aneka anggrek yang sedang berbunga cantik-cantiknya. Ada petugas khusus di sini yang selalu siap sedia membantumu mengambil foto. Kalau pergi sendiri pun tidak perlu khawatir deh.

One Way Menuju Greenhouse



Sepasang Paphio

Di bagian belakang greenhouse bisa main catur raksasa ini
  Keluar dari rumah kaca utama ini, masih ada satu lagi rumah kaca yang isinya banyak jenis Paphio. Jenis Paphio mungkin jarang dilihat, semoga pas kamu kemari sedang berbunga ya. Paphio ini setelah berbunga sekali dia bakal mati dan diganti dengan tunas baru yang tumbuh. Di pintu keluar area rumah kaca ada tenda yang berisi anggrek cantik. Bisa kamu beli di bawa pulang. Tapi harganya lebih mahal dari harga normal. Sewa tempatnya juga mahal pasti ya, jadi harga anggrek di sini ikutan mahal.




Hiasan Payung Warna Warni Sepanjang Jalan Kenangan


Kalau capek bisa duduk manis dulu. Banyak tempat buat santai.



Ada rumah kelinci dan bunga Raflesia 

Ada tempat makan di dekat jembatan. Harganya mulai Rp 35.000/porsi
Di dekat area makan ini ada loket untuk melewati jembatan. Sama kayak di Pinisi, lewat jembatan tuh bayar. Harganya Rp 20.000 plus Flying Fox untuk kembali ke jalur semula. Setelah menyeberang jembatan kan jalur keluarnya ada di pintu masuk jembatan.

Yang paling hits

Entah kenapa tulisannya menguji kesetiaan, bukan keberanian. Mungkin karena setia adalah tindakan yang lebih berani dari sekadar keberanian (apa sih)
Kalau takut atau tidak berminat dengan flying fox kamu bisa juga kok balik lewat track ini. Seperti ular naga panjangnya bukan kepalang ya? hehe... Kalau membawa anak kecil dan tidak berani naik flying fox juga lewat sini. Tapi anak-anak bisa dan aman juga naik flying fox. Untuk yang masih kecil sekitar di bawah dua tahun begitu bisa bareng orang tua.





Selain jembatan tali pramuka ada juga jembatan kayu. Gratis ini. Menjelang malam lampunya nyala. Romantis.

Pas banget turun hujan setelah kita selesai jalan-jalan. Menunggu reda sembari makan. Recomended banget deh tempat ini. Suka...