Menikmati senja yang indah dari ketinggian Tebing Breksi. Lampu-lampu kota berkelip di kejauhan. Tapi suasana Warung Raga Batu tetap tenang dengan semilir angin sore yang lembut. Menikmati senja ditemani teh kayu manis yang hangat.

Sungguh… damai rasanya. Sejenak diam saja.

Warung Raga Batu ini letaknya persis di bagian atas Tebing Breksi. Kalau kamu main ke Tebing Breksi tinggal lihat ke atas aja. Nanti bakal ketemu sama bangunan bambu di atas bukit. Nah, itulah Raga Batu.

Salah satu acara spesial yang diadakan rutin sama Raga Batu adalah Upacara Senja. Apa sih Upacara Senja ini?

Raga Batu Warung Artisan

Jadi, kamu bakal diajak bersama-sama hening sejenak menikmati pergantian senja yang meredup dan bergati malam. Setelah menikmati pemandangan indah area Tebing Breksi, bersama-sama di raga Batu diam sejenak. Menikmati sandyakala dengan damai, melupakan keriuhan hidup. Gak cuma senja sih, pemandangan sore jua bagus banget. Eksotis gitu lihat tebing-tebing batuan kapur.
Kalau malam sudah tiba, kamu dan pengunjung lain bisa menikmati makan malam romantis dengan menu-menu spesial Raga Batu.

Raga Batu Memakai Bambu untuk Bahan Bangunan

Pas aku ke ikut upacara senja, bulan Oktober lalu ada menu Tomyam Seafood, Ayam Gila, Urap Ramban. Terus minumnya ada limuntea, sparkling mojito, dan tropical wine. Paling suka sama urap rambannya. Ada kerupuk singkong sama sambelnya enak. Mas Janu, pemilik Raga Batu juga bikin Tepace pakai bahan rempah. Ini suka juga, rasanya enak sih.

Selain suasana senja, yang spesial dari Raga Batu adalah bangunan yang 100% dari bambu dan furniture kayu. Peralatan makan yang digunakan juga banyak yang menggunakan gerabah. Terasa banget deh suasana alami dan tradisonalnya. Menunya juga banyak yang masakan tradisonal. Lengkap banget deh pokoknya. Pilihan menu minuman hangatnya juga banyak kalau pas dingin di Breksi.

Suasana Sore Tebing Breksi

Mas Janu sebenarnya adalah lulusan jurusan arsitek, jadi Raga Batu dia sendiri yang bikin rancangannya. Bahkan Mas Janu juga berperan meracik menu dan memasak. Dulu pertama kenal sama Mas Janu pas acara tentang minuman fermentasi. Kalau masalah minuman fermentasi, dia udah jago deh. Orangnya juga ramah dan baik banget. Jadi seru tiap main ke Raga Batu.
Suka banget sama konsep Upacara Senja ini. Meskipun jauh dari kota, tapi selalu pulang dengan pikiran lebih lega dan tenang. Bisa tidur nyenyak setelah menikmati damainya sadyakala di Raga Batu. Lidah juga termanjakan dengan menu yang yummy.

Selain Upacara Senja, Warung Artisan Raga Batu biasanya juga bikin acara meditasi dan yoga bareng. Yah, yang bikin spesial itu ya suasana senja yang romantic abis deh. Warung Raga Batu buka dari sore hingga malam hari. Kalau ke sana sekalian jalan-jalan di Breksi terus makan malam di Raga Batu.


Suasana Senja Raga Batu



 Film karya Joko Anwar ini memang terbilang bagus. Tidak seperti film horror yang banyak dihiasi dengan adegan kemunculan hantu, film ini menyuguhkan ketegangan psikologis. Justru yang lebih horror di film ini adalah penduduk desa yang jadi kejam setelah mengalami kutukan yang mengerikan. Selama dua puluh tahun setiap bayi yang lahir harus dibunuh dan tidak bisa dibiarkan hidup. Setiap kehamilan berakhir dengan kesedihan dan kengerian.

Tara Basro memerankan Maya dengan baik, begitu pula dengan tokoh-tokoh yang lain. Marissa Anita yang menjadi Dini,  Christine Hakim sebagai Nyi Misni dan Ario Bayu sebagai Ki Saptadi dan Asmara Abigail yang membantu Maya menghilangkan kutukan di desa. Peran Abigail sebagai Ratih justru sangat mencolok dan mencurigakan. Dia benar-benar bermain dengan sangat apik. Tidak tertebak apakah dia tokoh protagonist atau antagonis.

Perempuan Tanah Jahanam (cultura.id)


Suasana desa dan tempat yang digunakan untuk membuat film tampak benar-benar asri. Ditambah dengan adanya sumber air yang jernih. Background yang asri bisa menyegarkan mata di tengah adegan yang menengangkan dan mengerikan. Selain itu masih ada percakapan-percakapan lucu di sela-sela adegan horor. Penonton bisa sejenak bernafas lega dan tertawa dengan selingan percakapan lucu.

Pengambilan gambar dalam film ini juga bagus. Benar-benar bisa menikmati suasana seram sekaligus asri khas pedesaan. Selain itu penonton juga akan merasakan penderitaan Maya yang digambarkan sebagai anak yang terlunta-lunta hidupnya. Dar kecil hingga dewasa Maya berjuang hidup sendiri.
Konflik yang disajikan tidak terduga. Dari awal film dugaan siapa yang bersalah dan menjadi tokoh antagonis bisa berubah-ubah. Konflik dalam film ini terbilang kompleks. Tapi semuanya disusun dengan rapid an enak untuk diikuti. Meski ada beberapa hal yang terasa janggal dan kurang logis. Misalnya, rumah Maya yang bergaya Belanda. Satu-satunya rumah besar dan bergaya Belanda di desa itu yang semua penduduknya menggunakan rumah kayu. Keluarga Maya adalah keturunan dalang dan pembuat wayang, jadi rasanya agak janggal kalau justru menggunakan rumah gaya Belanda. Biasanya keturunan dalang dan pembuat wayang menggunakan rumah atau minimal banyak pernak-pernik khas Jawa.

Lalu pembuatan wayang yang bisa jadi secara instan dalam satu malam juga terasa aneh. Karena membuat wayang butuh waktu lama.

Secara kesuluruhan, alur cerita film Perempuan Tanah Jahanam tetap bagus. Ya, karena ending yang tidak terduga. Kali ini Joko Anwar berhasil membuat film horror yang tetap menegangkan meski tidak banyak hantu yang muncul. Justru lebih banyak ilmu klenik jawa yang justru bikin ngeri dan takut. Film ini menunjukkan bahwa kejahatan manusia lebih mengerikan daripada setan itu sendiri. Karena di film Perempuan Tanah Jahanam ini manusialan yang menjadi pembunuh berdarah dingin. Banyak adegan pembunuhan dengan sadis.



Maleficent, tidak hanya sekadar dongeng, tapi juga memberikan pesan moral betapa manusia itu bisa menjadi devil atau setan. Ratu Ingrith menjadi contoh nyata bahwa manusia bisa lebih kejam dan serakah. Dia rela mencelakai Raja yang menolongnya dan membunuh bangsa peri untuk menguasai Moors. Kalau mau adu jahat, bukankah dia jadi lebih jahat daripada Maleficent sendiri? Sosok manusia yang bisa lebih jahat dari devil itu sendiri.



Menonton Maleficent: Mistress of Evil, justru membuatku memikirkan tentang sisi kelam dari manusia. Egois, tamak, kejam, seenaknya sendiri, merasa paling benar dan manipulative.
Kehidupan di Moors berjalan dengan damai dan menyenangkan. Terlebih lagi ada Aurora sebagai Ratu yang adil dan Maleficent yang sangat kuat. Tidak ada yang berani menginjakkan kaki dan mengusik kehidupan di Moors. Alam di Moors digambarkan sangat indah dan subur. Tentu saja ini juga berkat makhluk penghuni Moors yang selalu menjaga keseimbangan alam dengan baik.
Di sisi lain ada kerajaan-kerajaan manusia yang takut pada Moors. Tipikal manusia-manusia yang takut pada apapun yang tidak mereka ketahui. Hanya asumsi bahwa makhluk Moors adalah bentuk kehidupan yang tidak biasa. Kemudian yang tidak biasa itu mendapat label jahat atau berbahaya. Tanpa mau lebih memahami dan mengerti.

Begitupula dengan Maleficent yang menjadi jahat dan dingin. Bukankah dia dulunya adalah makhluk yang baik sebelum dikhianati pada film yang pertama? Daripada Joker, justru Maleficent ini yang “Orang jahat lahir dari orang baik yang tersakiti”. Meski begitu, orang baik tetaplah orang baik. Pada akhirnya Maleficent tetaplah berlaku baik dan adil. Eh, dia bukan orang deng.

Selain Maleficent, film kedua ini menjukkan masih ada bangsa Fey yang tersisa di dunia. Daripada digambarkan sebagai makhluk yang berkuasa dan kejam, justru kelompk terakhir dari bangsa Fey ini hidup bersembunyi. Mereka bertahan agar tidak dibunuh oleh manusia. Padahal mereka gak jahat aslinya. Cuma ya gitu, manusia dengan ketakutannya, menganggap yang berbeda itu jahat dan layak dimusnahkan.

Kamu yang lelah dengan kejahatan manusia, tenang, gak semua manusia begitu kok. Masih ada Raja dan Pangeran Philip yang punya sifat baik. Mereka percaya bahwa kehidupan damai bisa terjadi antara bangsa manusia dan makhluk Moors.

Layaknya dongeng pada umumnya, kebaikan selalu akan menang. Kehidupan yang bahagia antara dua bangsa akhirnya terwujud. Kisah cinta Aurora dan Pangeran Philip berakhir bahagia. Semua bahagia di akhir film. Termasuk dengan Maleficent sendiri.

Selain terpukau dengan beragam bentuk makhluk Moors yang digambarkan dengan sangat cantik, aku suka banget tokoh Maleficent. Sosok ini menjadi begitu nyata dan hidup diperankan oleh Angeline Jolie. Ekspresi, tingkah laku, gerak tubuh, semuanya begitu kuat dan memikat. Salut banget sama mbak Angelina yang totalitas dan cocok banget jadi Maleficent.

Salah satu film yang pengen kutonton lagi dan lagi. Menikmati cerita dan animasi yang cantik menggemaskan.




Indonesian Scooter Festival (ISF) kembali digelar pada 21-22 September 2019 di Jogja Expo Centre JEC). ISF adalah acara tahunan yang ditunggu-tunggu pecinta otomotif dan Skuter di seluruh Indonesia. Sejak pertama kali didakan ahun 2017 lalu, jumlah pesertanya selalu meningkat. Mengusung tema “Scooter for Life”, ISF menjadi “Lebarannya Skuteris”.







Skuteris dari berbagai daerah bahkan manca negara berkumpul di Yogyakarta. Selain Indonesia, ada juga skuteris dar Malaysia, Singapura, Amerika dan Italy. Baru pembukaan saja suda banyak skuteris yang hadir memenuhi JEC. Ratusan Skuter terparkir rapi di JEC dari pagi.

“Scooter for Life bsa diartikan Skuter untuk kehidupan, Skuter  seumur hidup atau Skuter  untuk hidup, “ ujar Dwi Yudha Danu, Founder Indonesian Scooter Festival. Katanya acara ini dulu digagas berdasarkan diskusi dan kumpul-kumpul para skuteris. Harapannya, ISF naik kelas menjadi acara yang berskala Asia dan Dunia.

ISF 2019

“Antusias masyarakat terhadap ISF 2019 sungguh sangat besar sekali. Bayak hal yang telah mereklakukan untuk menyambut festifal ini. Sebagai contoh nyatanya seperti banyak video-video menarik dari masyarakat, khususnya oleh para komunitas skuter di Indonesia untuk menyambut ISF dan megambarkan bahwa mereka akan terlibat penuh di sini. Belum lagi banyak juga dar teman-teman komunitas skuter di Indonesia yang telah berdatangan ke Yogyakarta sebelum festval in digelar, bahkan ada yang datang satu bulan sebelumnya,” ungkap Yudha.

Hal unik dari pecinta skuter adalah kekeluargaan yang erat. Semua yang datang menjadi satu hati sebagai pecinta skuter. Selain itu cara menikmati skuter juga berbeda dari otomotif lain, Moge misaln. Skuter memiliki sejarah tersendiri bagipemiliknya, punya cerita sendiri bersama kawan atau komuitasnya.


ISF 2019


ISF 2019

ISF adalah festival dengan jumlah peserta dan kelas kontes terbanyak. Ada berbagai macam acara dan perlombaan yang diadakan. Setelain pameran Skuter dari yang lawas hingga terbaru, juga ada beberapa mobil klasik yang dipamerkan. ISF kali ini juga menghadirkan banyak stand yang menjual aneka pernak-pernik Skuter . Di bagian luar JEC ada panggung musik dan stand makanan. Selain itu juga ada stand UKM lokal. Bagi yang datang dengan anak-anak, juga disediakan arena bermain anak-anak.

ISF 2019 menghadirkan banyak sekali konten yang bisa dinikmati. Seperti panggung pertunjukan musik, Scooter Museum yang menghadirkan beberapa skuter keluaran Itali, Amerika dan Jerman, ScooterMart (Lapak Klithikan), Rolling Thunder, Japan Scooter Contest, Classic Scooter Classic, Dyno Test, Talkshow, Pedal Car and Vintage Bicycle Contest, Break Dance Competition, Free Style Scooter, Painting Helmet, Kuliner dan Foodtruck, Hot Wheels Competition, dan Lucky Draw berupa 1 unit Vespa Darling 90s.

Acara ini tidak hanya meriah, juga terasa hangat dan akrab. Pertemuan antar komunitas, kawan lama, sesama skuteris, pasti menghadirkan certa baru. ISF 2019 akan selalu menjadi acara yang dinanti, menjadi event yang akan melekat di memori dan tertinggal di hati.




Pernah sekali nonton konser Didi Kempot. Lagu pertama Cidro mendapat sambutan yang teramat meriah. Halaman FIB UGM menjadi penuh sesak dengan sobat ambyar. Gak Cuma mahasiswa, entah orang-orang itu berduyun-duyun datang dari mana.

Konser Lord Didi tak penah sepi.

Sobat ambyar jumlahnya terus bertambah pesat di Indonesia bisa jadi juga luar negeri. Mungkin kedepannya bisa jadi komunitas pernah patah hati official. Khusus menampung insan muda yang galau dan merana karena tak kunjung mendapat pujaan hati. Saling menguatkan dan memotivasi. Oke kan?

Balik lagi ke lagu pertama dengan judul Cidro. Seorang pemuda di belakangku yang kudugem masih mahasiswa dengan semangat penuh menggelora ikut menyanyi. Aku jadi mikir, semangat mana dia, antara nyanyi lagu Cidro dengan bikin skripsi. Lebih tahan mana dia, dari lelahnya bimbingan atau dicuekin gebetan?

Sebelas dua belas mungkin ya?

Gak main-main loh ini, jagat media sosial menganugerahkan gelar Godfather of Broken Heart pada Didi Kempot. Meski dia terhitung penyanyi kawakan yang, yah, kalau dari tampang jelas kalah sama boy band Korea. Jelas bukan hanya modal tampang. Pengalamannya patah hati dan malang melintang di dunia musik Indonesia berbuah sangat manis.

From IG didikempot_official)


Beda banget ya sama kisah cintamu? Ulu..ulu… yang sabar..

Berbahagialah kalau kamu pernah patah hati, berarti kamu termasuk sosok ambyar yang punya banyak sobat senasib. Yak, sobat ambyar nasional.

Lagu-lagu Didi Kempot yang viral bukan hanya karena memang lagunya yang mumpuni, tapi juga berkat netizen yang turut membagikannya melalui media sosial. Lagu lawas itu akhirnya kembali mengudara dan menyentuh hati para nestapa cinta.

Hati yang gundah itu bagai menemukan oase segar, dihibur lagu-lagu yang bikin baper dari Didi Kempot.

Dikutip dari Kompas.com, Laelatus Syifa, seorang psikolog dari Universitas Sebelas Maret Solo menuturkan, fenomena kembalinya Lord Didi tak lepas dari peran sosial media. "Menurut saya, ini efek dari media sosial yang bisa memviralkan keasikan lagu Didi Kempot yang berbeda dengan lagu-lagu sekarang. Lagu Didi Kempot punya ciri khas tersendiri daripada musik saat ini," ungkap Syifa.
Jika berbicara lagu Didi Kempot yang sarat patah hati dan kesendirian, Syifa menduga lagu-lagu pedih ini mampu menjadi perwakilan perasaan insan muda.

Mewakili perasaanmu yang sulit diungkapkan. Apalah daya kalau cuma bisa nangis sendiri di malam sunyi.




Loyalitas sobat ambyar juga tidak perlu diragukan. Di manapun Lord konser selalu banyak yang datang. Foto dan videonya langsung viral dan memenuhi jagat dunia maya. Di upload dengan penuh suka cita sebagai perayaan patah hati bersama.

Bagi kamu yang pernah dan sedang patah hati, tetaplah bersabar. Setidaknya kamu sudah berjuang.




Dua bulan ini menjadi semacam bulan buku di Jogjakarta. Setelah perhelatan buku musik yang menyedot ribuan pengunjung di MocoSik, minggu ini ada Kampung Buku Jogja (KBJ).Acara ini digelar di Gedung Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjosumantri (PKKH) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta pada 2-5 September 2019.

KBJ telah memasuki tahun ke-5 kali ini mengusung tema Menelisik Bilik-bilik Indonesia yang dimaksudkan untuk mengajak publik memahami keragaman Indonesia, mulai dari aspek sosial, budaya, ras, hingga pilihan politik.

Sebelum masuk gedung PKKH kamu bakal disambut oleh quotes-quotes satire tentang buku. Seperti “Repot ngurus Ibukota baru lupa ngurus buku” dan “Indonesia mabuk karena anti literasi.” Sempatkan juga berfoto di area pintu masuk di depan photoboth yang terbuat dari susunan kardus. Kardus menjadi bahan utama hiasan di KBJ.




Masuk ke dalam ruang pameran, ribuan buku siap untuk kamu bawa pulang. Banyak buku dari penerbit indie yang tidak dijual di toko buku mayor. KBJ tahun ini menghadirkan penerbit indie sebanyak 38 penerbit, 20 penerbit mayor, dan 15 toko buku. Mereka tak hanya dari Yogyakarta, melainkan juga dari Malang, Surabaya, Bandung, Jakarta, juga Semarang.

Tidak hanya buku baru, kamu juga bisa hunting buku-buku lawas dan bekas. Bagi pengepul buku lawas cocok banget mampir ke KBJ. Ada buku lawas berbahasa jawa, inggris hingga bahasa latin. Buku-buku ini dijual mulai harga 20.000, untuk buku langka bisa mencapai ratusan ribu.

Selain membeli buku kamu juga bisa mengikuti banyak acara menarik di KBJ. Ada beragam workshop, pertunjukkan sastra, dan talkshow. Info lengkapnya bisa kamu lihat di media sosial dan website KBJ.

Gak perlu takut lapar dan haus juga kalau berlama-lama d KBJ. Tersedia banyak stand makanan dan minuman di sana. Minimal kau bisa baca buku atau ikut talkshow sambil ngopi lah ya.

Salah satu talkshow yang berangsung di hari pertama adalah “Ngisruh Sejak dalam Pikiran”. Pada talkshow kali ini dibahas mengenai pentingnya literasi dan keadaan literasi era media sosial. Sekarang banyak hoax berseliweran dan dipercaya karena waganet enggan membaca dan menelusuri kebenaran sebuah berita. Apa saja yang diposting oleh para influencer mudah dipercaya dan menjadi viral.


Salah satu pengisi talkshow tersebut adalah mas Sabrang. Beliau mengungkapkan pentingnya menulis da membaca. Menulis adalah proses untuk mengabadikan ide dan gagasan hingga dapat sampai kepada generasi selanjutnya. Sedangkan membaca sebenarnya tidak melulu untukmenghafal isi buku, tapi untuk melatih proses berfikir. Melalui aktivitas membaca, kita bisa melatih otak untuk berfikir lebih komprehensif dan sistematis.

Kemapuan berfikir kritis ini nantinya akan membuat kita tidak muda terkan berita hoax yang beredar di media sosial, juga mampu untuk menyaring informasi di tengah banyaknya informasi yang kita terima setiap harinya.




Akupun tipe yang tidak mudah menceritakan permasalahan pribadi kepada orang lain. Ya kalau bisa diselesaikan sendiri, udah kerjain sendiri aja. Tapi kalau kulihat, ada pola berulang dalam lingkaran pertemananku. Selalu akan ada satu orang yang paling dekat, sudah berganti beberapa kali, seiring dengan perubahan dalam hidupku.  Tapi selalu ada satu orang yang akan aku tuju ketika aku gak ngerti lagi, atau aku butuh mengekspresikan sesuatu pada orang lain.

Ya.. kita sama tahu lah, pendamping paling bisa diandalkan adalah Tuhan. Wong kita belum ngomong aja sebenarnya Beliau sudah sangat paham. Beliau juga Maha Mendengar, mau berkeluh kesah apa saja bisa, pakai bahasa apa saja paham. Tapi tidak dipungkiri, tetap membutuhkan seseorang yang bisa langsung dilihat dan didengar, diajak makan dan jalan. Apalagi kalau pas lemah iman, gak bisa peka dengan jawaban Tuhan yang halus dan lembut. Gak peka sama kode Beliau.

Salah satu tempat yang bisa kamu tuju adalah keluarga, orang tua, terutama ibu yang bisa tahu keadaan kita meski belum ngomong apa-apa. Keluarga adalah tempat kembali yang menerima kita apa adanya. Apapun masalahnya. Mungkin kamu gak terbiasa, tapi cobalah. Ketika merasa sendirian, pulang atau menceritakannya pada keluarga.

Memang tidak semua orang punya keluarga yang dekat dan hangat. Ada yang tidak terbiasa terbuka dengan keluarganya, ada yang gayanya cuek aja, ada pula yang justru keluarga adalah sumber masalah. Banyak juga yang tidak punya rumah yang nyaman, rumah menjelma menjadi neraka yang menyesakkan.

Coba ingat-ingat, kamu masih punya teman. Seseorang yang bisa dipercaya. Bagi mereka yang ekstrovert bisa lebih mudah menceritakan apa saja sama temannya. Hanya, jangan sembarang bercerita pada random person. Pastika dia adalah orang yang bisa dipercaya. Nah, kalau tipe introvert yang memang sejak DNA susah ngomong sama orang gimana dong? Satu orang saja cukup, satu orang yang membuatmu nyaman dan menerimamu sebagaimana kamu.

Bagaimana kalau kamu gak nemu siapa-siapa dan gak tahu lagi, gak ada teman, benar-benar sendirian??
Balik ke Tuhan, mintalah seorang teman. Kalau belum ada? Tetaplah yakin dan bersabar. Yakinlah kamu akan menemukan orang-orang yang tepat. Mereka yang baik dan mengerti, tanpa ingin timbal balik. Udah sebulan, tiga bulan kok masih ngerasa sendirian?
Oke, jadikan Tuhan yang utama dan pertama. Selalu seperti itu, hingga kalau kamu sudah punya teman manusia, gak lupa padaNya.



Aku juga pernah merasa sendirian, tapi karena aku aja yang gak peka dengan orang-orang baik disekitarku. Aku aja yang keras kepala terlalu egois untuk menunjukkan bahwa aku lemah. Aku aja yang penakut untuk memulai. Lalu serta merta merasa bahwa “Gak ada yang mengerti.” . Halah… drama banget. hehe…

Setelah mengakui bahwa aku membutuhkan orang lain, banyak orang yang datang. Mereka yang bisa mengerti dengan mudah situasiku. Aku menyebut mereka keluarga jiwa. Para angel baik hati yang mencerahkan hdupku. Sekarang aku tahu, siapa yang akan kuhubungi kalau mimpi buruk, kalau lagi galau, kalau lagi takut, menceritakan hal-hal yang aneh dan absurd sekalipun. Ketika kamu percaya kamu gak sendirian, maka itu akan benar-benar terjadi.

Terimakasih untuk orang-orang baik tanpa pamrih dalam hidupku.

NB.

Sefruit ucapan, biar kau senang hari ini Jo. Teman menghadapi kegelapan dan aneka kesulitan.

Hei, Jo semoga kau tidak bosan menerima deretan voice note dariku. Aku juga suka dengan curhatan panjang lebar macam novel yang kau kirim. Kau tahu, sudah sejak lama caramu menghadapi hidup itu menguatkanku. Aku merasa kita mengalami hal yang mirip, tapi kalau kau itu ekspresif, lebih jujur dengan pikiran dan perasaanmu. Bisa mengkomunikasikannya dengan baik. Bagiku yang sebaliknya, kemampuanmu itu impresif. Lalu kau bilang, apa yang aku lakukan juga membuatmu bersemangat dan terinspirasi. Alhamdulillah ya Jo, kita sama-sama berguna. hehe…

Terimakasih untuk mulai berbicara denganku, meski kau sempat marah waktu itu. ahaha… bukankah kita belajar benyak tentang tata cara berkomunikasi sekarang? Yah.. aku sih.. belajar banyak darimu.

Tahu tidak, nama Paijo itu pertama kali kuberikan pada kucing di salah satu kebun besar Jogja. Kucingnya macho Jo, kayaknya suka olahraga. Macam kau itu, tapi kalau kau tetap tipe-tipe anak manis. hehe…  Oh.. kamu akan tampak maskulin dihadapanku kalau beliin aku es krim atau balon sabun. Nah, itu momen di mana aku melihat sisi maskulinmu. Ahahaha….

Oh, iya satu lagi, juga pas kau mampu menceritakan satu isi buku.
Kau boleh panggil aku apa deh, Jon/Bude/bi Surti.. asal pas kau panggil aku Dha ga salah. Harus pakai H Jo, Wardha pakai H!



Sudah mencoba damai.. tapi sedih lagi

Seorang kawan dua bulan lalu bertanya padaku, “Bagaimana ya melepas masa lalu yang kelam?”
Ternyata dia punya masalah yang beruntun dan itu berat. Masalah demi masalah bertubi-tubi sempat membuatnya semakin terpuruk dan hilang arah.

Sekarang dia jauh lebih baik, tapi masih memendam rasa sakit.

Lalu beberapa waktu lalu kawan lain bertanya, “Kenapa sih aku sedih lagi? Down lagi? Begini lagi?” Padahal sudah berusaha damai dan beberapa ini berhasil damai.

Hmmm… rumit ya.. mungkin sekarang kamu juga punya masalah yang gak kelar-kelar, bikin capek, atau memendam perasaan negatif. Kecewa, marah, sedih, takut dan sebagainya.

Aku sendiri tidak pernah lepas dari masalah kok. Siapa sih yang gak punya masalah kan ya?

Mari kita membahas beberapa pertanyaan yang sering muncul.



1. Kapan semua ini akan berakhir?


Hanya Tuhan yang tahu. (Ngeselin ya? hehe). Sulit untuk memprediksi kapan masalah akan selesai. Apalagi masalah besar yang kompleks nan rumit. Broken home, kisah cinta yang ditentang orang tua, terlilit hutang karena bangkrut dan sebagainya.

Masalah adalah ujian. Ujian apa yang akan kita terima hak prerogatif Tuhan. Beliau yang tahu ujian apa yang cocok. Toh dikasihnya juga sesuai kapasitas kok. Tuhan yang Maha Tahu dan Maha Baik tidak akan iseng memberikan masalah hanya untuk menyusahkan hambanya.

Kalau lagi capek, mengeluh “Kenapa sih begini?” “Kapan sih selesainya?” “Apa sih maksudnya??” Ya tak apa.. manusia. Istirahat dulu..

Terus ganti fokus, daripada mikir kayak pertanyaan di atas mending mikir aja pelajaran apa yang dapat dipetik, hikmahnya apa dari moment ini.  Karena ujian ada agar kita bisa menemukan jawaban mengambil hikmah dan lulus.

Kalau dirasa oleh Tuhan,, oh… dia sudah banyak belajar. Bisa saja besok tiba-tiba selesai. Gak Cuma sama dosen, sama Tuhan juga rajin bimbingan biar sampai pada bab kesimpulan.

Terus ganti lagi… hehe…

2.       Bagaimana caranya melepaskan?

Iya.. sabar dan ikhlas itu belajarnya seumur hidup. Banyak levelnya… semakin banyak lulus ujian levelnya juga naik.

Sebagai manusia, ego menginginkan banyak hal. Aku pun begitu. Banyak maunya,, banyak yang mau digenggam. Padahal Cuma punya dua tangan.

Dari awal kita juga harus sadar, bahwa diri ini tidak punya apa-apa. Jadi juga tidak perlu mengikat materi sebagai hak milik. Semakin terikat semakin susah melepaskan.

Mudahkan yang begitu? Aww.. syusaaaaah sekaleeeeee…… hehe..

Sabar… berusaha terus.


3. Kenapa dia tidak begitu? Kenapa dia tidak paham? Tidak berubah?


Karena dia adalah jiwa lain yang tidak mungkin kamu tentukan jalannya dan kontrol perbuatannya. Setiap orang ada proses yang harus ia jalani, kamu juga.

Yang bisa kamu kendalikan adalah prosesmu sendiri. Ya sudah… fokuslah untuk menguatkan diri sendiri. Hingga kalau sudah kuat kamu bisa membantu orang lain. Tentu saja itu juga atas ijinNya, melaluimu dia berubah, dia paham, dia lebih baik.

Sekarang gak usah maksa-maksa,, nanti sakit sendiri.. gak enak. hehe


4. Aku ini payah ya?


Kalau kamu tidak menghargai dirimu sendiri, lalu siapa lagi? Kasihan loh dirimu. Udah berjuang, berdarah-darah, eh dibilang payah.

Dimaafkan, bilang terimakasih sudah menjalani semua hingga saat ini. Diajak jalan-jalan kek, dibelikan es krim, makan enak atau apalah yang dia suka.
Biar lebih kuat, biar besok semangat lagi.



Udah… gitu dulu aja biar gak berat..

Aku sempat bingung sama judulnya, mau bikin yang serius tapi gak ramah SEO, bikin judul receh kok malu sendiri,, ya udah lah ya.. semoga bermanfaat. hahahaha….

see you….



Dibuka dengan sambutan langsung dari Wakil Gubernur Jogjakarta dan ditutup dengan lantunan tembang lintas jaman dari Didi Kempot. Penyambutan mahasiswa baru belum pernah seistimewa ini.

“JOGJA MENYAPA” Ngaruhke, Ngarahke - Tepung, Dunung, Srawung, sukses digelar pada 20 Agustus 2019 di Fakultas Ilmu Budaya UGM. Acara spektakular untuk menyambut mahasiswa baru ini terlaksana berkat dukungan dari Paniradya Kaistimewan, Bank Pembangunan Daerah DIY, dan Fakultas Ilmu Budaya UGM.

Beberapa rangkaian kegiatan antara lain, guyonan, gojekan, plesetan, dialog budaya, tarian tradisional dari beberapa daerah Indonesia (Rampoe UGM, Tarian Sumba, Tarian Halmahera), penampilan Beksan Wanara dari Kraton Jogja, Keroncong Plesiran, Trio A Selososelo, serta Didi Kempot.


Dari rangkaian acara tersebut terlihat Jogja ingin menyapa serta mengucapkan selamat datang dengan cara milenial namun tidak meninggalkan ciri khas Jogja sebagai daerah yang masih menjaga tradisi dan budaya. Beragam tarian disajikan juga sebagai bukti bahwa Jogja Istimewa menerima siapa saja dari latar budaya yang berbeda.
Guyonan dan plesetan menggambarkan keramahan warga Jogja dengan siapa saja. Orang Jogja yang dikenal sopan dan santun juga memiliki selera humor yang mumpuni. Siapa saja yang datang ke Jogja Istimewa dapat belajar serta menikmati kehidupan damai dan bahagia diiringi oleh beragam acara, wisata, dan kuliner Jogja.
Paniradya Kaistimewan sendiri merupakan Perangkat Daerah yang dibentuk berdasarkan Perdais No. 1 Tahun 2019 tentang Kelembagaan Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta. Lembaga ini berfungsi membantu Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta dalam penyusunan kebijakan urusan keistimewaan dan pengoordinasian administratif urusan keistimewaan.

Tema Ngaruhke, Ngarahke - Tepung, Dunung, Srawung, mungkin terdengar cukup rumit bagi mahaswa bru yang berasal dari luar jawa. Bahkan yang asli jawa juga belum tentu memahami apa maknanya.

Ngaruhke maksudnya menerima, menyambut, atau sapaan selamat datang. Sementara, Ngarahke maksudnya mengarahkan atau menunjukkan berbagai hal tentang DIY, sehingga antara warga baru dan tuan rumah dapat saling mengenal dan memahami.
Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta mengucapkan selamat datang sekaligus memberan pesan kepada mahasiswa baru untuk belajar serta turut menjaga ketertiban dan kenyamanan Jogja Istimewa. Tidak perlu meninggalkan identitas asli untuk hidup dengan bahagia di Jogja. Justru sebaliknya, bangga dengan budayadaerah masing-masing lalu hidup saling menghormati.




Untuk hidup rukun bersama makan mahasiswa baru harus saling mengenal dengan teman-teman baru dan Jogja sendiri. Dengan saling mengenal dan memahami, harapannya para warga baru, dalam hal ini para mahasiswa baru, bisa Tepung (paham dan mengerti), Dunung (mengenal lebih dekat), dan Srawung (menjalin hubungan lebih dekat dan akrab).
“Terapkanlah ilmu hidup tepa salira, menempatkan segala sesuatu dengan mengukur diri kita sendiri. Jangan menyakiti apabila tak ingin disakiti, hormatilah orang lain apabila ingin dihormati. Bersikaplah toleran, karena toleransi sudah menjadi budaya di Yogyakarta. Berbaurlah dengan warga masyarakat DIY, karena pelajaran berharga tak hanya diperoleh dari bangku perkuliahan, namun ilmu sejatinya hidup dapat Anda dapatkan dengan pergaulan positif dan penuh persaudaaan dimanapun Anda berada,” pesan Wakil Gubernur Yogyakarta.


Acara ini ditutup dengan sangat meriah oleh penampilan Lord of Broken Heart Didi Kempot. Pelataran Soegondo Fakultas Ilmu Budaya UGM menjadi penuh sesak oleh penggemar Didi Kempot. Bukan hanya mahasiswa baru, mahasiswa lama bahkan masyarakat umum sangat antusias untuk mendengarkan lantunan tembang patah hati.

Kerumuman yang penuh sesak itu dengan lantang ikut menyanyikan lagu-lagu Didi Kempot. Tidak ada lagi wajah sedih meninggalkan kampung halaman, tidak ada lagi hati gundah karena harus menempuh pendidikan jauh dari keluarga. Malam itu semua bersuka cita di Jogja Istimewa.





 Kali pertama berkesampatan untuk mengikuti acara ASUS, ternyata memang produk ASUS keren dan inovatif. Habis gathering malah jadi tambah suka dengan ASUS, terutama VivoBook yang minimalis tapi spesifikasinya tidak main-main.

Tanggal 15 Agustus 2019 – Di usianya yang ke-30 tahun, ASUS mengadakan acara 30th Anniversary Gathering di Royal Ambarrukmo Jogja. Setelah sukses digelar di kota Bandung, acara serupa akan terus digelar hingga sekitar 70 kota se Indonesia. Nonstop selama satu tahun memperkenalkan produk ASUS.






Beberapa produk baru tidak hanya diperkenalkan tapi juga sekalgus dihadirkan untuk dicoba langsung oleh para blogger Jogja. “Di usia ke-30 tahun kali ini, ASUS mempersembahkan rangkaian laptop terbaru dengan inovasi terdepan, mulai dari lini laptop mainstream, premium, hingga laptop gaming,” tambah Jimmy menjelaskan.

Berbagai lini produk laptop terbaru ASUS dihadirkan dalam acara ASUS 30th Anniversary Gathering kali ini, seperti jajaran laptop VivoBook dan ZenBook, serta jajaran laptop gaming TUF Gaming dan ROG. Tidak ketinggalan juga rangkaian laptop komersial yaitu ASUSPRO yang turut dihadirkan di acara 30th Anniversary Gathering di Yogyakarta.

Satu-persatu produk ASUS dijelaskan langsung oleh Muhammad Firman, Head of PR ASUS Indonesia. Sebagai orang awam tentang teknologi dan spesifikasi lapto, saya secara pribadi menjadi banyak bertambah pengetahuan. Biasanya hanya memilih laptop sesuai dengan kemampuan kantong, tidak terlalu memikirkan spesifikasi. Hingga meskipun bukan gamer, saya ikut terpikat dengan jajaran laptop ROG dengan tampilan elegan.



Beberapa produk ASUS yang diperkenalkan saat sesi gathering diantaranya adalah:

ASUS VivoBook untuk Milenial


Dilengkapi desain khusus bernuansa muda serta dinamis VivoBook merupakan jajaran laptop untuk pelajar dan profesional muda.

VivoBook S S430 didesain dengan konsep penuh warna yang melambangkan target pengunanya yaitu para profesional muda yang kreatif serta penuh energi. Salah satu fitur premium yang hadir di VivoBook S S430 adalah NanoEdge Display yang memungkinkan layar pada VivoBook S S430 tampil dengan bezel yang sangat tipis.

Selain VivoBook S S430, ASUS juga menghadirkan VivoBook S S330 yang mengusung layar lebih kecil yaitu 13 inci, serta memiliki bodi stylish, ringkas, dan ringan sehingga cocok untuk dibawa bepergian.

Ada juga jajaran VivoBook Ultra, yaitu VivoBook Ultra A412 dan K430. VivoBook Ultra A412 merupakan ultrabook 14 inci paling colorful dan paling ringkas di dunia dengan pilihan empat warna menarik. Selain memiliki bodi yang sangat ringkas dan ringan serta dilengkapi dengan fitur premium seperti ErgoLift Design dan NanoEdge Display, VivoBook Ultra A412 juga hadir dengan performa yang powerful berkat kombinasi prosesor 8th Gen Intel Core, GPU NVIDIA GeForce, dan M.2 NVMe PCIe SSD.

Seri lainnya VivoBook Ultra K403 merupakan ultrabook yang dirancang khusus untuk mereka yang gemar bepergian atau beraktivitas di luar. Ultrabook ini memiliki kapasitas baterai yang mampu bertahan hingga 24 jam. Selain itu, ultrabook ini juga sangat ringkas dan ringan serta telah mengantongi sertifikasi ketahanan berstandar militer. Cocok banget buat blogger yang suka traveling. Tidak perlu repot selalu mencari colokan ketika sedang berada di luar.

ASUS ZenBook Simple dan Ringkas

ASUS ZenBook hadir dengan fitur unggulan, desain eksklusif, serta performa terbaik di kelasnya. Kali ini ASUS menghadirkan inovasi yang belum pernah dihadirkan sebelumnya, yaitu ukuran bodi lebih ringkas. Jajaran ZenBook terbaru dinobatkan sebagai laptop terkecil di dunia dibandingkan dengan laptop manapun.  Varian 13 inci-nya bahkan tampil lebih kecil dari kertas A4.

Seri ZenBook terbaru menggunakan teknologi NanoEdge Display sehingga bezel layarnya sangat tipis. Layar seri ZenBook terbaru memiliki screen-to-body ratio hingga 92 persen, lebih tinggi dari laptop sekelasnya Sangat ringkas bagi kamu yang suka gaya minimalis dan ogah membawa-bawa laptop yang besar dan berat.

Seri ZenBook terbaru hadir dalam tiga varian, yaitu ZenBook 13 UX333 13 inci, ZenBook 14 UX433 14 inci, serta ZenBook 15 UX533 15 inci. Ketiganya memiliki desain dan spesifikasi yang serupa, termasuk fitur NumberPad yang mengkombinasikan touchpad dengan numpad. Minimalis tapi fiturnya tidak minimalis.

Khusus untuk para profesional kreatif ASUS menghadirkan ZenBook Pro 14 UX480. Laptop ultra-ringkas yang hadir dengan fitur yang dapat menunjang kebutuhan para profesional kreatif. Di laptop ini ASUS menghadirkan sebuah fitur yang tidak ada di laptop sekelasnya, yaitu ScreenPad dengan fitur khusus yang juga dapat berfungsi sebagai touchpad.

ZenBook Pro ditenagai oleh prosesor Intel Core i7-8565U (Whisky Lake) yang hadir dengan konfigurasi 4 core dan 8 thread, yang tidak hanya cocok untuk multitasking tetapi juga powerful ketika menjalankan aplikasi standar industri kreatif. Prosesor ini juga memiliki kecepatan pemrosesan hingga 4,6GHz dan ditemani oleh chip grafis kelas gaming dari NVIDIA.

Itulah beberapa produk yang cocok buat kamu milenial muda yang ingin laptop dengan tampilan trendi tapi spesifikasi tinggi. Juga bagi para profesional muda yang ingin tampil trendi dan minimalis.

Di akhir acara, ASUS mengadakan instagram competition untuk semua peserta. Tidak main-main, hadiah utamanya adalah leptop ASUS. Peserta mengupload foto dengan produk ASUS dengan gaya bebas. Ada hadiah berupa powerbank untuk 10 pemenang, voucher belanja 300 ribu untuk tiga pemenang, dan sebuah leptop ASUS. Semua peserta mengikuti kompetisi ini dengan sangat antusias.




Sumber IG Falcon Picture


Bumi Manusia, salah satu buku dari Tetralogi Plau Buru merupakan karya Pram yang menjadi legenda hingga manca negara. Diterbitkan dalam 34 bahasa, Tetralogi Pulau Buru menjadi karya sastra yang merekam sejarah kelam perjuangan.

Sastrawan Eka Kurniawan yang menulis buku tentang Pram mencatat, Tetralogi Buru merupakan upaya Pramoedya Ananta Toer untuk menjawab: apa itu menjadi Indonesia.

Sempat ragu dengan kemampuan Iqbaal memerankan Minke. Sosok Dilan dengan gambaran anak milenial yang jago merayu masih melekat pada dirinya. Rasanya kontras sekali dengan sosok Minke sebagai pribumi yang lebih dewasa dan elegan sebagai keturunan jawa, juga cerdas sebagai seseorang terpelajar.

Setelah menikmati adegan demi adegan, keraguan itupun sirna. Iqbaal mampu menghidupkan Minke menjadi tokoh yang bisa dinikmati oleh kaum milenial hingga penggemar karya-karya Pram. Iqbaal mampu menjadi Minke dengan karakter yang kuat sebagai tokoh utama dalam film.

Bumi manusia adalah karya sastra yang terbilang cukup lama beredar. Meskipun termasuk karya fenomenal tapi bukan buku yang hits kekinian bagi anak milenial. Film Bumi Manusia menjadi film adaptasi karya sastra yang enak untuk ditonton anak muda, bahkan bagi mereka yang belum membaca bukunya.

Studio Gamplong, tempat sebagian besar film Bumi Manusia dibuat turut menjadi destinasi wisata yang hits di Jogja. Hanung tidak hanya memasarkan filmnya dengan iklan, tapi juga mengangkat film Bumi Manusia dengan memperkenalkan tempat film tersebut dibuat sebagai tempat wisata. Jauh sebelum film itu beredar di masyarakat.

Tone warna kuning oranye yang dipilih menjadi warna film menghadirkan gambaran masa lalu tapi segar untuk dilihat. Pemakaian tiga bahasa sekaligus, Indonesia, Jawa dan Belanda juga menjadi daya tarik bagi pemburu quotes. Kamu bisa mencatat atau mengingat beberapa kalimat bahasa Jawa dan Belanda untuk membuat status. Kalau sulit banyak quotes terkenal Pram yang dihadirkan dalam film. Seperti memang disajikan bagi milenial demi kebutuhan media sosial.

Pemilihan Iqbaal sebagai pemeran Minke juga salah satu cara untuk menarik minat penonton milenial. Anak sekarang yang katanya mulai malas membaca buku, apalagi karya sastra yang berat sekelas Pram, dibuat tertarik menonton karena ada Iqbaal.

Kisah cinta Annelies Mellemma dan Minke diawali dengan adegan-adegan yang membuat penonton terbuai dengan rayuan dan frame-frame lucu. Scene ketika Minke tiba-tiba mencium Annelies menjadi bagian yang membuat penonton tersenyum berpadu dengan perasaan ikut kesengsem. Sungguh awal yang bahagia.

Menit demi menit berlalu, film dengan durasi panjang sekitar 3 jam ini benar-benar menguras emosi. Adegan demi adegan yang menggambarkan perjuangan dan kesedihan membuat banyak penonton, termasuk saya berderai air mata. Bukan hanya kisah cinta yang kandas tapi gambaran kehidupan pribumi pada masa kolonial menyayat hati dan memuakkan.

Memuakkan bagi mereka yang mengejar kekuasaan dengan berbagai cara bahkan mengorbankan kaum sendiri. Salah satunya adalah awal mula kisah Bumi Manusia. Sanikem, nama asli Nyai Ontosoroh dijual bapaknya demi mendapat jabatan. Kecewa dan dendam menjadi kayu bakar Nyai Ontosoroh untuk belajar dan menjadi sosok manusia yang beradab. Nyai Ontosoroh menjadi wanita pribumi yang cerdas dan berani. Cerdas mengelola perusahaan dan berani melawan ketidak adilan. Pada umumnya saat itu wanita pribumi hanyalah keberadaan yang rendah dan tidak dipandang.

Minke dan Nyai adalah sosok sentral yang memberikan teladan keberanian, kebebasan dan perjuangan. "Saya hanya ingin jadi manusia bebas, Bu. Tidak diperintah dan juga tidak memerintah, Bu," demikian ucapan Minke kepada ibunya. Sosok wanita jawa yang lebih kalem, anggun namun juga kuat. Dalam film ini penonton bisa melihat dua sosok wanita hebat dengan karakter yang berbeda. Nyai dan Ibu Minke adalah bukti betapa seorang Ibu begitu menyayangi anaknya.

Film Bumi Manusia, bagi saya sudah mampu menghadirkan babak-babak penting dalam novel karya Pram. Bukan hanya bagi para penggemar sastra tapi juga menjadi sajian menarik bagi milenial. Benar-benar tiga jam yang tidak sia-sia. Menembus lorong waktu peradaban membaca sejarah bangsa melalui wahana layar lebar.