Setiap hari kita melihat beraneka ragam tanaman dan pepohonan. Tapi pernahkan terbersit dalam pikiran, untuk berterimakasih kepada mereka. Lebih jauh lagi, merasa bertanggung jawab untuk menjaga kelestariannya?

Pepohonan memiliki peran penting dalam keberlangsungan kehidupan manusia. Kalimat popular yang dihafalkan sejak SD adalah ‘Hutan adalah paru-paru dunia’. Tapi pernah tidak kamu benar-benar meresapi maknanya? Membayangkan jika hutan tidak ada akan jadi apa manusia?

Jumlah hutan dunia terus berkurang setiap tahun. Menurut World Resources Institute (WRI) Indonesia menjadi urutan ke-4 negara yang kehilangan hutan primer pada tahun 2020. Hutan yang hilang tersebut berganti menjadi lahan pertanian untuk mencukupi kebutuhan pangan, perumahan, hingga berubah menjadi lahan sawit. Selain karena kesengajaan manusia, kerusakan hutan juga bisa terjadi karena faktor alam, seperti kebakaran dan serangan hama.

Top 10 negara yang Kehilangan Hutan Primer pada 2020 menurut WRI


Global Forest Watch menyebutkan, dari 2002 sampai 2021, Indonesia kehilangan 9.95Mha hutan primer basah, menyumbang 36% dari total tree cover loss dalam periode yang sama. Area total hutan primer basah di Indonesia berkurang 11% dalam periode waktu ini. Riau mengalami kehilangan tutupan pohon paling banyak sebesar 4.00Mha, disusul oleh Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah dan Sumatera Selatan.

Primary Forest Loss menurut Global Forest Watch


Berkurangnya hutan mengancam kehidupan manusia. Berbagai permasalahan lingkungan muncul dan menyebabkan krisis pangan, perubahan iklim dan bencana alam. Berikut ini adalah beberapa dampak kerusakan hutan.

1.      Perubahan Iklim

Bingung ya sekarang, kapan musim hujan dan musim kemarau? Selain itu suhu udara juga semakin panas. Penyebab perubahan ini adalah adanya efek rumah kaca. Di mana terlalu banyak CO2 di udara sehingga panas yang dipancarkan matahari terjebak di bumi. Semakin sedikit jumlah hutan, artinya semakin sedikit pohon yang bisa menyerap CO2 di udara.

2.      Kehilangan sumber pangan dan obat-obatan

Hutan merupakan sumber pangan dan bahan obat-obatan yang sangat bermanfaat bagi manusia. Berbagai macam tanaman dan hewan hidup secara harmonis di hutan. Jika luas hutan semakin berkurang, akan mengancam keanekaragaman hayati dan tentu saja berdampak pada berkurangnya sumber pangan dan obat-obatan bagi manusia.

Ilustrasi kerusakan hutan (freepik.com)


3.      Menganggu siklus air

Hutan memiliki fungsi untuk menjaga silus air, yaitu menyimpan air hujan di dalam tanah serta menghasilkan uap air yang akan Kembali menjadi hujan. Jika hutan banyak yang rusak, siklus air juga akan terganggu. Sedikitnya air yang Kembali ke tanah akan menyebabkan hilangnya sumber air dan kekeringan semakin parah.

4.      Terjadi banjir dan tanah longsor

Hutan berfungsi untuk menyerap air hujan, dengan berkurangnya hutan, maka pada saat musim hujan tanah tidak bisa menyerap dengan baik tumpahan air hujan dan mengakibatkan besarnya laju aliran air di permukaan, yang pada akhirnya akan terjadi banjir bandang. Selain itu, air hujan dapat mengangkut partikel-partikel tanah sehingga menimbulkan erosi tanah atau tanah longsor.

5.      Kerugian ekonomi

Hutan merupakan salah satu sumber penghidupan dan pemasukan negara. Hutan menghasilkan berbagai macam kayu dan menyerap banyak tenaga kerja. Banyak masyarakat yang menggantungkan hidup mereka dari hasil hutan. Jika hutan rusak, maka sumber penghasilan mereka pun jugaakan menghilang. Kerusakan hutan bisa menyebabkan tanah menjadi tandus, sehingga akan sulit dipergunakan untuk bercocok tanam.

Di tengah permasalahan penurunan jumlah hutan, #IndonesiaBikinBangga berhasil menurunkan deforestasi 75,03 % di periode tahun 2019-2020, hingga berada pada angka 115,46 ribu ha. Angka ini jauh menurun dari deforestasi tahun 2018-2019 sebesar 462,46 ribu ha. Data ini dirilis Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Ditjen PKTL KLHK). #HutanKitaSultan juga menghasilkan berbagai macam kayu dan produk hutan yang di ekspor hingga ke luar negeri. Misalnya rotan, gaharu dan cendana.

Selain pemerintah, kita semua juga wajib menjaga hutan. Nah, apa saja yang bis akita lakukan


Menanam pohon

Bagi teman-teman yang bisa dan punya kesempatan, misalnya punya pekarangan di rumah atau ada lahan yang bisa ditanami, bisa melakukan Gerakan menanam pohon. Meskipun tidak menjadi hutan, semakin banyak pohon di area perkotaan juga memiliki banyak manfaat.


Mendukung kampanye konservasi

Banyak komunitas dan Lembaga non profit yang aktif menjaga kelestarian alam dan menjaga hutan. Kamu bisa berperan aktif menjadi volunteer atau memberikan donasi.


Menyebarkan semangat menjaga hutan

Jadilah agen yang turut menyebarkan semangat menjaga hutan kepada keluarga, teman dan orang sekitar. Apalagi kalau kamu bisa membuat konten yang bagus di media sosial. Bisa banget membuat konten mengenai hutan.


Bijak menggunakan produk hasil hutan

Gunakan secara bijak produk-produk yang berasal dari hutan, misalnya tissue dan kertas.


Dengarkan lagu Dengar Alam Bernyanyi



Dengar Alam bernyanyi (Youtube laleilmanino music)

Karena semakin banyak yang mendengarkan lagu #DengarAlamBernyanyi maka akan semakin banyak juga royalti yang digunakan untuk melindungi hutan Indonesia. Dengar Alam Bernyanyi di platform musik seperti Spotify dan Apple Music.


Yuk jaga hutan demi kesejahteraan anak cucu kita! #UntukmuBumiku #TeamUpforImpact