Tahu Fujii Kaze bakalan konser di Jakarta, wah langsung niat banget mau nonton. Kalau terwujud rasanya  gonna be the best thing this year i got! Nyatanya, gak bisa nonton karena tiketnya cepet banget ludes. Kukira Fujii Kaze masih belum banyak yang tahu, kok ya ternyata harus war. Sedih sekali hidup ini tiba-tiba. Langsung lah aku makan siang di Mcd untuk menghibur diri. Ya tetep gak terhibur sih. Hehe… Baru ikhlas ketika ternyata uangnya dipakai buat yang lain, ada keperluan keluarga. Ya udah deh, semoga bisa nonton lain kali ya Tuhan.

Aku langsung ngefans sama Fujii Kaze semenjak lagu pertama. Tiba-tiba, salah satu lagunya  Matsuri muncul diberanda Youtube. Begitu di dengerin, kok bagus, pas lihat arti liriknya, kok bagus. Jadilah aku berkelana dengerin lagu-lagunya. Sampai ketemu sama Grace dan Kaerou. Lagu yang pastinya dibuat sama orang yang sudah mengalami banyak hal, memahami hidup dan tercerahkan. Kalau kamu udah baca buku soal makna hidup, Ketuhanan, pencarian, tasawuf atau apalah yang sejenis, kayak udah terangkum dengan kalimat super pas di dua lagu ini. Hebat banget lah pokoknya.

Tangkapan Layar Youtube Fuzii Kaze


Lagu Graze memotret dengan apik momen pas kamu mencari jati diri atau mencari Tuhan dalam hidup. Jadi ingat Kidung Wahyu Kolosebo yang dibuat sama Sri Narendra Kalaseba yang ditulis sebagai bentuk perjalanan spiritual. Mirip juga sama lagu-lagunya Maher Zein yang Islam banget. Ada lirik ‘Anata wa watashi, watashi wa anata (Kau adalah aku dan aku adalah kamu) yang mirip sama Manunggaling Kawula Gusti. Menarik kan?

Kaerou jadi lagu yang pengen aku putar pas aku meninggal nanti. Pengambaran kematian di lirik dan MVnya juga pas banget. Fujii Kaze mengingatkan kalau kematian adalah jalan untuk kembali pulang. Pulang dengan berbagai keadaan tanpa membawa apapun. “Aa subete wasurete kaerou (Mari kita lupakan semua dan pulang)”. Rasanya jadi inget lagi kalau gak ada yang bisa dibawa mati, kecuali apa yang sudah dipahami jiwa dan yang Tuhan janjikan, hasil perbuatan baik. Pulang bersama angin sepoi-sepoi, bersama rintik hujan, bagaimanapun keadaannya. Pulang dengan damai, tanpa dibebani dunia. Pastinya, supaya bisa pulang dengan damai, laku hidupnya juga harus baik. Sangat menarik lah lagu ini. Juga banyak lagu-lagu Fujii Kaze lainnya.

Di usia yang masih muda, bisa paham banyak hal tentang hidup, dan lagi bisa mengekspresikannya menjadi sesuatu yang bisa dinikmati banyak orang. Gak rumit-rumit, dengan lagu yang liriknya padat dan MVnya pas banget. Setiap sesi dalam hidupku pasti ada temennya. Buku-bukunya Buya Hamka, lagu-lagunya Alan dan sekarang lagu-lagunya Fujii Kaze. Berbagai hal terjadi, senang rasanya masih diberikan kesempatan untuk mengingat Tuhan. Terimakasih Tuhan…