Saat yang indah untuk jiwa adalah
Mendengar degup jantung kekasih
Saat memejamkan mata didekapannya
Degup jantung kehidupan
Yang mengalirkan gejolak cinta
Melalui pembuluh darah ke seluruh tubuh
Degup jantung
Yang seperti symphoni menyambut musim semi
Yang dinantikan bunga-bunga yang siap bermekaran
Bunga cinta yang mekar di hati
Semerbak wanginya membumbung ke angkasa
Bersama impian kisah yang indah

Nice Moment

by on May 31, 2014
Saat yang indah untuk jiwa adalah Mendengar degup jantung kekasih Saat memejamkan mata didekapannya Degup jantung kehidupan Yang mengali...
Aku letakkan altar cinta
Pada taman bunga di hatiku
Agar ketika kau mengunjunginya
Untuk sejenak bersamaku
Kau dapat meraup wangi kuntum bunga
Kau bisa datang setiap saat
Untuk memejamkan mata
Atau sekedar menikmati indahnya
Bunga-bunga abadi
Yang aku persembahkan
Untukmu lelakiku

Altar Cinta

by on May 26, 2014
Aku letakkan altar cinta Pada taman bunga di hatiku Agar ketika kau mengunjunginya Untuk sejenak bersamaku Kau dapat meraup wangi kuntum...
Anime, tayangan yang setia aku tonton sejak kecil. Dulu sewaktu masih kecil (mungkin dari TK). Hari Minggu adalah surganya anime. Sejak jam 6 pagi aku sudah duduk manis di depan televisi sampai sekitar jam 12 siang. Menikmati beberapa anime yang ditayangkan di televisi. Sailor Moon, Conan, Doraemon, Dragon Ball, Digimon, Pokemon, Chibi Maruko Chan.. dan masih banyak lagi. Tapi semakin lama anime hari Minggu semakin sedikit.

Ketika SMP anime mulai pindah jam tanyang jadi sore hari, misalnya Tsubasa. Kemudian semakin lama jadi semakin sore. Sekitar jam 18 sampai jam 19. Ada Ghost at School, Rave, Hunter x Hunter, Slam Dunk, Hikaru no Go, hingga Avatar dan Naruto yang gak kelar di TV.

Sekarang anime sudah semakin jarang ditayangkan di TV. Kalau mau nonton tinggal mengikuti update nya di internet. Meskipun update anime tergolong lama, tapi penggemarnya tetap setia menunggu. Update anime rata-rata satu kali seminggu, sdangkan antar seson harus sabar menunggu hinga berbilang tahun. Seperti Kuroko yang selang antar seson hampir dua tahun, dan Fairy Tail yang saat ini seson duanya beru berjalan lagi.

Anime memiliki segi negatif. Anime bisa membawa penggemarnya masuk ke dalam dunia khayal dan fantasi, atau menjadi contoh yang negatif bagi anak-anak. Tapi, bagiku ada juga segi positifnya. Anime Jepang banyak yang menunjukkan kebudayaan dan kehidupan Jepang. Seperti Hikaru no Go dan Chihaya Furu yang mengangkat permainan tradisional jepang dan anime tentang kepercayaan tentang makhluk halus seperti Nuraryhyon. Yang aku suka dari anime adalah karakter tokoh yang menunjukkan semangat tinggi untuk meraih impian, pantang menyerah, memiliki semangat juang tinggi, juga setia kawan. Seperti perjuangan Naruto menjadi Hokage, Gon menjadi Hunter, Nura menjadi Sandaime, Kuroko dan timnya untuk menjadi juara dan masih banyak lagi. Dua hal itu yang paling aku suka dari anime. Pantang menyerah dan peduli pada kawan. Ini adalah pendapat pribadi sebagai penggemar. Tidak menolak juga kalau anime juga memiliki dampak negatif.

Meskipun begitu, saat ini anime sangat mudah di tonton oleh berbagai kalangan dan usia. Untuk anak-anak perlu dijauhkan dari anime yang mengandung cerita untuk kalangan remaja dan dewasa. Agar tidak menjadi contoh yang negatif.

Anime

by on May 18, 2014
Anime, tayangan yang setia aku tonton sejak kecil. Dulu sewaktu masih kecil (mungkin dari TK). Hari Minggu adalah surganya anime. Sejak jam...
Entah sejak kapan aku tertarik (menyukai) dan kini benar-benar tertarik (berkecimpung) di dunia tumbuhan. Mungkin karena sejak kecil aku tinggal di pedesaan. Menghabiskan masa kanak-kanak di tengah hijaunya alam kaki lawu. Terbiasa menikmati sejuknya semilir angin, hangatnya matahari pagi, dinginnya malam, dan hijaunya pepohonan, juga sulitnya akses fasilitas modern ala perkotaan.

Begitu masuk universitas dan belajar biologi, aku mengenal berbagai macam makhluk hidup lain. Dari yang makroskopis hingga mikroskopis. Tapi tetap saja, aku masih menggandrungi tumbuhan. Bagiku, mereka cantik, pendiam, tapi sangat kuat. Mereka memiliki bentuk, warna, dan bunga yang sangat beragam dan cantik. Mereka tidak macam-macam dan memiliki kemampuan adaptasi yang luar biasa karena mereka tidak bisa berpindah dengan segera. Memang setiap makhluk hidup itu memiliki keunggulan tersendiri. Tapi bagiku, tumbuhan merupakan favorit. ^^

Plant

by on May 10, 2014
Entah sejak kapan aku tertarik (menyukai) dan kini benar-benar tertarik (berkecimpung) di dunia tumbuhan. Mungkin karena sejak kecil aku tin...
Waktu lihat praktikan ngerjain soal pretest dengan serius, tiba-tiba aku teringat masa lalu. Ketika aku duduk dengan keseriusan dan harapan yang sama seperti mereka. Mendengarkan dengan seksama pertanyaan asisten dan berharap apa yang sudah dihafal keluar di soal yang dibacakan. Setelah pretest praktikum adalah acara yang menyenangkan dan melelahkan. Praktikum seperti hiburan di tengah materi kuliah kelas yang monoton dan kadang membosankan. Tapi tidak jarang sesi materi juga merupakan sesi yang menyenangkan. Setelah praktikum, sesi mengerjakan laporan adalah kewajiban yang dilakukan dengan serius dari sore hari sepulang kuliah tapi mulai dikerjakan dengan setengah sadar dan tulisan mulai acak-acakan jika sudah lewat jam 12 malam. Apalagi jika masih ada laporan lain yang menunggu, data yang belum selesai direkap dan dibahas, lampiran dan jurnal yang belum lengkap,,, pokok e jadi. Lalu keesokan harinya siklus berulang. Belajar pretest di depan lab dan merampungkan laporan yang masih sedikit compang-camping. Hiruk-pikuk menanti praktikum. Ada yang masih cari-cari jurnal, cari foto, menulis sitasi, menulis daftar pustaka, melengkapi pembahasan, menghafal materi bersama dengan suara lantang, atau hanya mengobrol dengan teman. Praktikum sangat menyenagkan di awal semester, tapi jika sudah akhir semester ditambah banyak tugas dan ujian, banyak praktikan seperti mayat hidup. Tidak terlalu antusias lagi. Menjalani praktikum dengan perasaan datar karena kewajiban. Sudah terlalu jenuh dan lelah dengan semua itu. Berharap libur segera tiba dan bisa pulang ke tempat ayah ibu.

Sensasi mencari preparat juga moment yang memiliki keunikan sendiri. Berkelana dari satu tempat ke tempat lain, menggunakan metode halal dengan meminta baik-baik atau langsung ambil jika dalam keadaan darurat dan memungkinkan. hehehe... dari kota hingga desa, dari pinggir jalan hingga taman, apapun dilakukan demi mendapatkan apa yang dicari. Kemarahan asisten jika tidak membawa apa yang dibutuhkan lebih menakutkan dari dimarahi orang di jalan bahkan lebih baik menanggung malu dilihat aneh oleh orang lain, yang penting dapat.

Well,, thats sweet moment to remember. ^^

Praktikum

by on May 08, 2014
Waktu lihat praktikan ngerjain soal pretest dengan serius, tiba-tiba aku teringat masa lalu. Ketika aku duduk dengan keseriusan dan harapa...
            Museum ini terletak di kawasan kota tua yang dapat ditempuh dengan berjalan kaki sekitar 10-15 menit dari stasiun kereta api kota (Beos) maupun terminal busway Jakarta Kota. Museum yang diresmikan pada tahun 1870 ini awalnya dipergunakan sebagai Lembaga Peradilan Tinggi Belanda atau Raad van Justitie, kemudian pada masa pendudukan Jepang dan perjuangan kemerdekaan Indonesia dijadikan sebagai asrama militer. Pada tahun 1968 hingga 1975 bangunan ini dipergunakan sebagai kantor Dinas Museum dan Sejarah DKI Jakarta, kemudian pada tahun 1976 diresmikan menjadi Balai Seni Rupa oleh Presiden Suharto. Pada sayap kiri bangunan digunakan sebagai Museum Keramik yang diresmikan oleh Ali Sadikin pada 7 Juni 1997. Pada tahun 1990 Balai Seni Rupa dan Keramik digabung menjadi Museum Seni Rupa dan Keramik.
Sesuai dengan namanya museum ini memiliki 2 jenis koleksi berupa koleksi seni rupa dan koleksi keramik. Koleksi seni rupa terdiri dari lukisan, sketsa, patung, dan totem kayu. Diantara koleksi-koleksi tersebut ada beberapa koleksi unggulan yang sangat penting bagi sejarah perkembangan seni rupa Indonesia, seperti lukisan Pengantin Revolusi karya Hendra Gunawan, Bupati Cianjur karya R. Saleh, Menyusui karya Dullah, dan Potret diri karya Affandi. Sementara koleksi keramik sekitar 8000 buah yang terdiri dari keramik lokal dan keramik asing.
Biaya masuk Museum ini relatif murah, cukup membayar 2000 untuk orang dewasa, 1000 untuk mahasiswa dan 600 untuk anak-anak (harga tahun 2011). Jika datang bersama roambongan maka akan lebih murah lagi. Museum ini buka pada hari Selasa hingga Sabtu dan tutup pada hari Senin dan hari besar.
Selain pameran karya seni, Museum Seni Rupa dan Keramik ini juga mempunya fasilitas perpustakaan yang berisi buku-buku yang relevan, toko cindera mata, studio gerabah dan sanggar melukis sebagai sarana edukasi berupa pelatihan pembuatan gerabah dan melukis yang terbuka untuk pelajar dan masyarakat umum.

Alamat Museum: Jl. Pos Kota No. 02 Jakarta Barat 11110
Telpn. +62 22-6907062
Fax +62 22-6926091


Museum Seni Rupa dan Keramik

by on May 06, 2014
            Museum ini terletak di kawasan kota tua yang dapat ditempuh dengan berjalan kaki sekitar 10-15 menit dari stasiun kereta api ko...