Acara naik gunung Andong ini sudah lama sebenarnya, sudah bertahun lalu bareng anak-anak Solo Science Centre. Pertama banget acara ke gunung bersama kawan. Kita tidak membawa banyak perlengkapan.

Ke Gunung Andong kita berangkat sore dari Solo. Sampai basecamp malam hari lanjut naik sekitar jam 2 pagi. Jalan yang dilewati tergolong mudah bahkan untuk malam hari. Sampai di puncak sebelum subuh. Ada penjual makanan dan minuman di puncak. Jadi sembari menunggu matahari terbit bisa ngopi, makan gorengan atau makan pecel. Pemandangan matahari terbitnya bagus.. perlahan langit berubah warna dari gelap, menjadi tembaga, kuning, dan semesta menjadi terang benderang. Selain itu terlihat beberapa puncak gunung yang hits, ada Merapi, Sindoro, Sumbing dan Telomoyo. Lama-lama panas juga. Naik gunung Andong lebih enak malam hari menurutku. Ada tiga pos yang bisa digunakan untuk istirahat.







Waktu yang dibutuhkan untuk turun sangat singkat, sekitar satu jam saja. Setelah sampai basecamp kita sarapan. Banyak yang menjual makanan.

Naik Andong ini simple banget. Tidak perlu membawa banyak bekal dan peralatan kalau langsung turun tanpa camping.



Gejog Lesung

Ini kali pertama aku berkunjung ke Pasar Kaki langit yang menjadi salah satu Destinasi Digital unggulan GenPi Jogja. Menuju ke daerah mangunan menggunakan map lewat Berbah karena salah jalan. Harusnya lewat Ring Road bisa kalau dari Jogja. Dari Berbah perjalanan menjadi lebih lama dan aku awalnya mau cari jalan pintas. Ternyata justru tambah sesat. Tips memakai Google Maps, ketika melewati jalanan sepi pegunungan atau desa tidak perlu memilih jalan yang tidak direkomendasikan google, yang warnanya abu-abu. Nanti bisa lebih sesat.

Ini jalan udah nanjak, berbatu, lalu di atas sana bebatuan semua. Ngeri. 

Setelah kembali ke jalan yang benar aku melanjutkan perjalanan menuju Pasar Kaki Langit. Jalanan pegunungan dengan banyak pohon di kiri kanan adalah salah satu tipe jalan favorit. Meski jalannya berliku dan cukup menanjak, tetap menyenangkan. Tanggal 31 Juli Lalu sekaligus ada acara Jagongan Digital yang dihadiri oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya. Ada juga artis cantik Yuki Kato, langsung banyak yang minta foto bareng deh.




Flashmob menyambut tamu dan menteri

Jagongan Digital

Acara ini digelar bekerja sama dengan GenPi Jogja. Selain GenPi juga diundang koko-cici dan para duta daerah se DIY. Menggunakan seragam merah merona kami menyambut kedatangan tamu dan Pak Arief dengan flashmob diiringi lagu Asian Games.

Kesan pertama datang ke Pasar Kaki Langit, aku suka dengan metode jual beli yang menggunakan mata uang khusus. Terbuat dari kayu dengan pecahan 3, 5, dan 10. Koin 3 itu nilainya setara dengan 3000. Penjual di sana tidak menerima rupiah, jadi wajib banget tukar rupiah kamu dengan koin di gubuk lurah dekat dengan pintu masuk.

Pouch wadah koin

Mata Uang Kaki Langit

 Banyak banget makanan tradisional dengan harga murah. Aku langsung beli tiwul goreng yang jarang banget di temui di kota. Juga minum wedang seruni, wedang ronde dan tidak lupa ngopi sore sembari mendengarkan ibu-ibu main gejog lesung. Ada juga alunan musik keroncong dengan lagu-lagu hits jawa yang membuat suasana semakin nyamleng. Apa ya istilah bahasa indonesianya? Berasa teduh gitu. Asyik deh pokoknya. Pasar Kaki Langit buka setiap hari Sabtu dan Minggu. Ajak teman-teman kamu ke sini foto yang cantik lalu share ke medsos. Aksi sederhana kamu ini sudah turut mendukung keberlangsungan pasar Kaki Langit dan membahagiakan masyarakat di sana loh..^^