Bahagia Rasa yang Bisa Dilogika


Membahas tentang bahagia, jadi ingat pertanyaan seorang sahabat bertahun lalu. Menurutmu bahagia itu apa? Entahlah apa jawabanku waktu itu, yang masih ku ingat adalah alasan kenapa dia bertanya seperti itu. Katanya dengan menjawab pertanyaan itu secara otomatis aku akan mengkondisikan diriku untuk merasa bahagia dan meramu jawabannya. Akhir-akhir ini sering juga di medsos berseliweran kata-kata bijak, yang intinya sering kali ketika bertemu dengan orang pertanyaan yang dilontarkan adalah bagaimana pekerjaanmu? Sekolah? Keluarga? Perusahaan? dll.. jarang ada yang bertanya, apakah kamu bahagia saat ini? Bukan berarti pertanyaan sebelumnya itu tidak penting, hanya saja bahagia tidak selalu hadir ketika seseorang memiliki semua itu. Ada juga quotes “Jangan lupa bahagia”. Aku suka quotes ini. Singkat, padat, jelas dan sangat aplicapble. Sadar tidak sih? Kalau kita memang suka lupa bahagia. Bagaimana? Kamu baru ingat juga untuk bahagia hari ini? Mari kita bahagia bersama ya..

Katanya juga bahagia itu pilihan. Manusia punya kehendak bebas untuk memilih. Tapi apakah benar memilih untuk bahagia semudah memilih untuk sarapan apa pagi ini? Perasaan bisa susah dikendalikan. Apalagi kalau lagi cinta-cintanya atau rindu-rindunya. Bukan… bukan curhat kok.. serius.

Biar ada aroma ilmiahnya, mari kita bahas dulu kenapa manusia bisa merasa bahagia. Bahagia adalah perasaan sekaligus bisa dilogika dan dikondisikan. Para peneliti dari Kyoto University menunjukkan pusat rasa bahagia pada struktur saraf di salah satu bagian otak bernama precuneus. Lebih jauh peneliti juga menjelaskan rasa bahagia yang dirasakan orang dan terbaca di otak melalui MRI itu adalah yang disebabkan oleh emosi dan kepuasan dalam hidup. Ketika dua hal ini muncul secara bersamaan di precuneus,  hal itulah yang disebut sebagai perasaan kebahagiaan. Recuneus ditemukan di bagian tengah parietal lobe otak manusia, tepatnya di bagian atas agak kebelakang kepala manusia. Bagian ini berkaitan pula dengan memori episodik, refleksi diri dan beberapa akses akan kesadaran.  Sayangnya para dokter masih belum jelas tentang mekanisme neural dibalik kemunculan rasa bahagia ini.

Ada beberapa kata yang perlu penekanan. Bahagia disebabkan oleh emosi dan kepuasan dalam kehidupan. Tolak ukur setiap individu untuk merasa bahagia berbeda-beda. Jika seseorang menyukai uang, makan dia akan puas dan bahagia ketika menjadi kaya. Jika seseorang mengejar pengakuan maka ia akan puas dan bahagia ketika mendapat pujian. Trus kenapa uang dan pujian tidak selalu menjanjikan kebahagian setiap waktu? Bisa jadi karena ‘puas’nya manusia tidak ada batasnya. Makanya banyak yang bilang faktor-faktor keduniaan tersebut tidak berhasil membawa kebahagiaan pada semua orang. Lalu bagaimana? Bersyukurlah. Puas dengan segala yang diberikan Tuhan. Agar kebahagiaan dan ketenangan hadir bagaimanapun keadaan diri.
Bahagia juga berhubungan dengan beberapa hormon, yaitu:
Endorfin 
Hormon ini merupakan obat penghilang rasa sakit alami tubuh yang mampu memblokir rasa sakit. 
Serotonin
Serotonin mengatur suasana hati, mencegah depresi pada diri 
Dopamin
Dopamin adalah hormon kesenangan yang dilepaskan ketika berusaha menuju tujuan. Hormon ini memotivasi untuk bekerja keras mencapai tujuan tersebut. Inilah hormon yang membuat Anda waspada dan fokus akan suatu hal.
Oksitosin
Oksitosin adalah hormon cinta yang dilepaskan terkait hubungan percintaan dan melahirkan. Hormon ini juga meningkatkan perasaan cinta dan kepercayaan terhadap seseorang.

Hormon-hormon diatas bisa diproduksi oleh tubuh dengan mengkonsumsi makanan tertentu dan beraktivitas di luar. Olahraga dan terkena sinar matahari juga bisa memicu tubuh untuk mengeluarkan hormon bahagia. Jadi disinilah maksud dari bahagia bukan hanya perasaan yang hanya ditunggu secara pasif untuk datang. Dia bukan jalangkung yang datang tak diundang dan pulang tak diantar loh,,, tapi harus dipahami dan diusahakan dengan pola hidup sehat dan pikiran yang positif.

Boleh tidak pura-pura bahagia? Barusan aku posting di instagram, tidak apa pura-pura. Tapi jangan lama-lama. Temukan bahagia yang sebenarnya. Lalu bagaimana caranya agar hidup banyak bahagiaya? Iya banyak bahagianya karena kesedihan adalah sebuah keniscayaan. Tidak mungkin tidak sedih. Sedih itu juga penting, banget. Kapan-kapan dibahas lah ya soal kesedihan. Bagiku kehidupan bisa lebih ramah bersama kesedihan. Balik lagi tentang cara bahagia. Setiap orang bisa punya rumus masing-masing. Untukku sediri, bahagia bukan berasal dari luar sana. Bukan dari benda-benda dan dunia. Bahagia berasal dari dalam diri. Caranya dengan lebih memahami dan menysukuri kehidupan. Memang menjalani proses untuk memahami ini tidak singkat dan semudah memutuskan untuk masak apa besok pagi. Terus menambah ilmu dan menghaluskan jiwa. Ada satu hal lain yang tidak kalah dari bahagia, damai. Ya.. kedamaian.






No comments:

Post a Comment