Showing posts with label Opini. Show all posts
Showing posts with label Opini. Show all posts
Tidak pernah bosan membaca buku-buku Dan Brown. Alur serta deskripsi yang sangat menarik membuatku ingin segera menyelesaikan bukunya. Banyak pengetahuan baru yang bisa diperoleh, sesuatu yang dibicarakan orang-orang tertentu yang memahami dan tertarik dengan sejarah dan berbagai macam simbol. Dari buku The Lost Symbol, salah satu yang menginspirasi adalah banyak hal yang belum diketahui manusia di dunia ini dan juga banyak hal yang tidak diketahui oleh banyak orang. Ilmu pengetahuan terus berkembang dengan pesat untuk menunjang kehidupan manusia. Membantu manusia memahami ke dalam dan keluar dirinya dan bahkan memungkinkan manusia melakukan hal-hal luar biasa dengan teknologi canggih yang tidak terpikirkan sebelumnya.

Ketika aku menghabiskan dua jam untuk bersantai, mungkin orang-orang cerdas dan hebat di luar sana sedang menciptakan alat baru, memahami ilmu baru yang luar biasa, mengembangkan sistem baru, mengabdikan hidup untuk ilmu pengetahuan. Aku merasa tidak tahu apa-apa, itu membuatku menjadi bersemangat untuk belajar.Meskipun bukan termasuk jajaran orang dengan IQ tinggi atau orang yang mampu menggunakan otaknya dengan lebih baik, aku ingin tetap belajar dan tahu lebih banyak. Belajar satu hal baru yang sederhana lebih baik daripada terus bertahan dalam kebodohan. Aku belum tahu apakah ingatan dan pengetahuan ini akan tetap dibawa ketika mati, apakah aku akan mengingat semua kehidupan di dunia, yang aku tahu, salah satu tugas di dunia ini adalah belajar.
Beberapa kali berinteraksi dengan masyarakat di Pedaringan, aku menemukan hal baru, perbedaan jelas dari karakter setiap orang. Sebelumnya aku memang sudah tahu, teorinya setiap orang itu berbeda. Tapi kehidupan nyaman di kampus membuatku tidak terlalu jelas merasakan perbedaan itu, sedangkan di Pedaringan mengenal 8 orang baru membuatku lebih menyadari perbedaan karakter manusia. Yang terlihat baik tidak sepenuhnya baik dan yang terlihat buruk tidak sepenuhnya buruk. Aku harus berhati-hati agar tidak ikut arus kehidupan dan kebiasaan sekelompok orang. Di manapun aku berada, pada akhirnya aku sendiri harus harus kuat, tahu apa tujuanku dan bagaimana mewujudkannya, supaya tidak mudah terpengaruh atau menjadi orang yang tidak punya pendirian alih-alih ingin menjadi orang baik. Selanjutnya aku akan bertemu dengan lebih banyak karakter. Life is so wonderfull, right? ^^

Perbedaan Antar Manusia

by on February 09, 2015
Beberapa kali berinteraksi dengan masyarakat di Pedaringan, aku menemukan hal baru, perbedaan jelas dari karakter setiap orang. Sebelumnya ...
Akhir-akhir ini aku berfikir tentang tentang bagaimana manusia menjalani kehidupannya, bukan sesuatu yang rumit, sederhana, tentang berbagai macam rasa kehidupan yang dialami oleh setiap orang. Berjuta-juta umat manusia yang hidup di permukaan bumi, pada dasarnya merasakan hal yang sama. Bahagia, sakit, sedih, sepi, hampa, dan berbagai macam rasa yang lain. Setiap orang pernah merasakan apa yang aku rasakan dengan kadar yang lebih ringan atau lebih banyak. Apakah orang kaya/miskin, pandai/bodoh, normal/cacat fisik, berkeluarga/sendiri, semua orang pernah mencicipi berbagai rasa dalam kehidupan yang akan terus berubah hingga mati. 
Ketika aku bahagia dan dalam keadaan baik tidak perlu sombong, dalam waktu yang sama banyak orang yang juga bahagia dan lebih baik. Ketika aku sedih tidak perlu putus asa dan merasa menjadi orang yang bernasib malang, dalam waktu yang sama banyak orang yang bahkan lebih sedih dan lebih menderita. Aku hanya satu individu kecil di dunia yang luas dan beragam ini. Apa yang aku alami juga dialami orang lain. Banyak yang lebih sukses, lebih hebat, lebih sedih, lebih bosan, merasakan lebih dari apa yang aku rasakan. Kebahagian, masalah, kesedihan, kehilangan dll adalah hal biasa yang dialami setiap manusia yang hidup, yang berbeda adalah bagaimana aku menjalani dan belajar dari apa yang terjadi dalam kehihidupan ini.

Intinya adalah, apa yang kita rasakan juga dirasakan oleh puluhan juta umat manusia di bumi bahkan banyak yang lebih berat, yang berbeda adalah sikap dan apa yang dipelajari. Apapun yang terjadi dalam hidup semuanya baik. Dasarnya semua manusia sama, makhluk kecil dihadapan Tuhan dengan waktu hidup yang terbatas. Tidak ada yang patut disombongkan, tidak layak menjadikan kesedihan sebagai alasan.
Anime, tayangan yang setia aku tonton sejak kecil. Dulu sewaktu masih kecil (mungkin dari TK). Hari Minggu adalah surganya anime. Sejak jam 6 pagi aku sudah duduk manis di depan televisi sampai sekitar jam 12 siang. Menikmati beberapa anime yang ditayangkan di televisi. Sailor Moon, Conan, Doraemon, Dragon Ball, Digimon, Pokemon, Chibi Maruko Chan.. dan masih banyak lagi. Tapi semakin lama anime hari Minggu semakin sedikit.

Ketika SMP anime mulai pindah jam tanyang jadi sore hari, misalnya Tsubasa. Kemudian semakin lama jadi semakin sore. Sekitar jam 18 sampai jam 19. Ada Ghost at School, Rave, Hunter x Hunter, Slam Dunk, Hikaru no Go, hingga Avatar dan Naruto yang gak kelar di TV.

Sekarang anime sudah semakin jarang ditayangkan di TV. Kalau mau nonton tinggal mengikuti update nya di internet. Meskipun update anime tergolong lama, tapi penggemarnya tetap setia menunggu. Update anime rata-rata satu kali seminggu, sdangkan antar seson harus sabar menunggu hinga berbilang tahun. Seperti Kuroko yang selang antar seson hampir dua tahun, dan Fairy Tail yang saat ini seson duanya beru berjalan lagi.

Anime memiliki segi negatif. Anime bisa membawa penggemarnya masuk ke dalam dunia khayal dan fantasi, atau menjadi contoh yang negatif bagi anak-anak. Tapi, bagiku ada juga segi positifnya. Anime Jepang banyak yang menunjukkan kebudayaan dan kehidupan Jepang. Seperti Hikaru no Go dan Chihaya Furu yang mengangkat permainan tradisional jepang dan anime tentang kepercayaan tentang makhluk halus seperti Nuraryhyon. Yang aku suka dari anime adalah karakter tokoh yang menunjukkan semangat tinggi untuk meraih impian, pantang menyerah, memiliki semangat juang tinggi, juga setia kawan. Seperti perjuangan Naruto menjadi Hokage, Gon menjadi Hunter, Nura menjadi Sandaime, Kuroko dan timnya untuk menjadi juara dan masih banyak lagi. Dua hal itu yang paling aku suka dari anime. Pantang menyerah dan peduli pada kawan. Ini adalah pendapat pribadi sebagai penggemar. Tidak menolak juga kalau anime juga memiliki dampak negatif.

Meskipun begitu, saat ini anime sangat mudah di tonton oleh berbagai kalangan dan usia. Untuk anak-anak perlu dijauhkan dari anime yang mengandung cerita untuk kalangan remaja dan dewasa. Agar tidak menjadi contoh yang negatif.

Anime

by on May 18, 2014
Anime, tayangan yang setia aku tonton sejak kecil. Dulu sewaktu masih kecil (mungkin dari TK). Hari Minggu adalah surganya anime. Sejak jam...
Opini,

Laki-laki itu ingin jadi yang utama dan suka berpetualang. Mereka jiwa yang bebas dan simple. Ditakdirkan untuk menjadi petarung yang hebat. Secara naluri mereka akan mengikuti insting alami tersebut. Di dalam keluarga, masyarakat, kelompok dan di mana saja. Mereka ditakdirkan untuk memimpin, tidak suka menjadi pecundang. Normalnya seperti itu.. Karena tentu saja ada pengecualian, untuk laki-laki lemah dan pecundang.

Laki-laki bisa bisa terlihat kuat, pekerja keras, pemimpin, tegas, tapi juga bisa kekanak-kanakan. Mereka mudah luluh dan tidak berdaya dihadapan wanita yang lembut, menghormati, serta menjaga dan memelihara apa yang dimilikinya. Dan tentu saja yang dicintainya. So, buat para wanita, jadilah pemuja, tunjukkan dia yang terhebat dan perlakukan pasangan dengan baik.

Laki - Laki Itu..

by on November 22, 2013
Opini, Laki-laki itu ingin jadi yang utama dan suka berpetualang. Mereka jiwa yang bebas dan simple. Ditakdirkan untuk menjadi petarun...