Memahami Pengetahuan dan Bagaimana Cara Mengelolanya


         Catatan Pasca Kelas Ke-3 PIM Knowledge Manajemen

  Sebelum memulai kelas, kami melakukan refleksi mengenai koperasi. Sedikit kilas balik tentang kisah Bung Karno yang mengatakan kalau kapitalisme menjauhkan rakyat dari alat produksi. Demokratisasi, misalnya petani kopi harus tahu nilai produknya. Punya pengetahuan mengenai fungsi dan jadi apa produk yang dihasilkan. Sehingga bisa tahu berapa harganya dan bagaimana meningkatkan kualitasnya.

Pembagian produk pertanian ada: pangan, hortikultur dan industri. Semuanya harus dikelola dengan baik oleh pemerintah. Di bawah lembaga yang benar dan mampu.

Kembali lagi membahas Knowledge Based Economy, ada tiga tingkatan era yang berubah dan berkembang dari dulu.




Setelah memahami jenis-jenis asset, kita juga harus paham apa itu pengetahuan. Ada piramida pengetahuan. 


Data adalah sesuatu yang belum ada gunanya. Ada banyak dan membanjiri kita setiap hari. Terutama di era informasi. Untuk itu kita harus bisa memili data mana yang akan digunakan. Data yang dipadukan dengan konteks akan menjadi sebuah informasi yang berguna. Kumpulan informasi yang lebih banyak membentuk pengetahuan yang lebih kompleks. Informasi menjadi pengetahuan ketika telah melalui tahap pendidikan, pengalaman, dan refleksi. Tingkatan tertinggi adalah wisdom. Ketika seseorang memiliki banyak pengetahuan maka dia akan memiliki wisdom sendiri. Menjadi lebih wise. Tapi untuk menjadi wise ya butuh banyak pengetahuan.


Bagiku, orang dengan banyak pengetahuan tapi tidak sampai pada titik wisdom, tidak bijaksana. Akhirnya dia hanya akan menggunakan pengetahuannya untuk eksploitasi alam, memanfaatkan manusia, manipulasi, menipu dan hal-hal negatif lainnya. Pentingnya wisdom bagi saya adalah menggunakan pengetahuan dengan cara yang baik. Semakin banyak pengetahuan maka seseorang akan semakin mudah menghubungkannya dengan pengetahuan yang lain.

Pengetahuan sendiri punya dua bentuk. Tacit yang belum memiliki bentuk dan explicit yang sudah berbentuk nyata berupa aturan, cara kerja, buku dan lainnya. Ketika sudah bisa membedakan bentuk pengetahuan, kita memahami apa itu metode spiral. Salah satu knowledge manajement sistem. Ada banyak tapi setidaknya metode ini yang digunakan saat ini. Termasuk di universitas.


Biasanya perusahaan hanya bisa menjalankan salah satunya. Jalan tengahnya adalah dengan menggunakan knowledge manajemen.

Setelah belajar knowledge manajemen ini saya jadi lebih paham, kalau pengetahuan yang tidak dikelola, hasilnya bisa tidak maksimal dan bahkan negatif. Karena salah pikir dan tidak menemukan wisdom. Bahkan informasi yang tidak dikelola hanya akan memenuhi otak dan membuang energi dengan percuma. Karena di era informasi ini kita tidak mencari info saja sudah dicekoki dengan info tidak penting. Habis waktu ini kalau mengurusi hal-hal yang sebenarnya tidak penting dan tidak dibutuhkan.

Selanjutnya saya jadi lebih bisa menghubungkan, kenapa KEN8 ini ingin membentuk koperasi yang berbasis kepakaran. Karena saat ini, asset pengetahuan adalah asset yang sangat besar. Jika dikelola dengan baik bisa menjadi sebuah sistem yang bermafaat bagi banyak orang.
            


No comments:

Post a Comment