Lingkar rasa kali ini spesial banget. Rumah Maguwo menjadi rumah bagi jiwa yang sudah lama merasa berjalan sendiri. Untuk pikiran-pikiran yang lelah dan hati yang mungkin terlalu banyak diam dan memendam.

Resonance 2019 Rumah Maguwo

Resonance 2019 tidak hanya sekadar menulis poin-poin resolusi 2020. Lebih dari itu, menyelami apa yang setahun dikubur. Menghadirkannya kembali kepermukaan. Lalu memaafkan.. Ya, memaafkan diri sendiri juga perlu keberanian besar. Mengobrak-abrik rasa tak nyaman yang terpendam butuh keteguhan.

Daun Dala

Sesi pertama bersama mbak Plap dengan daun dala dan bungkus teh.

Pertama daun dala digambar atau ditulis dengan apa-apa yang belum sempat disampaikan. Apa yang belum sempat terucapkan. Aku menyampaikan pesan kepada seseorang. Orang yang paling berharga dalam hidupku. Pesan penuh kasih yang rasanya terlalu malu untuk aku ucapkan langsung. Semoga sampai ya.. Kalau kantong tehnya, boleh digambar atau ditulisi dengan pesan untuk diri sendiri. Ada beberapa hal yang ingin kembali aku sampaikan pada diriku.

Selesai menggambar, semuanya berpasangan. Sesi pertama menceritakan pesan apa yang ditulis di daun. Tapi disampaikan cukup dengan bergumam aja. Tenang, rahasia terjaga. Nah, kalau yang di bungkus teh diceritakan dengan jelas sama partner ceritanya.

Aku menggambar angkasa dengan bintang-bintang, planet dan komet. Kometnya sih hiasan aja. Heuheu… Sama bunga mawar berduri. Aku ingin kembali mengingatkan pada diriku bahwa,
Setiap jiwa layaknya bintang-bintang yang punya cahaya sendiri. Tidak perlu membandingkan dan ingin menjadi lebih baik dari siapa-siapa. Tetaplah bercahaya di angkasa luas. Juga menjadi seperti bunga mawar. Tumbuh mekar dan memberikan keindahan pada sekitar. Namun juga kuat punya duri sendiri. Gitu sih. Kurasa, hidup lebih damai tanpa perbandingan. Menerima saja semua yang diciptakanNya.

Jurnaling Palka Kreatif

Sesi kedua, belajar jurnaling tipis-tipis. Mencicipi bagaimana jurnaling yang sesungguhnya. Bukan hanya curhat ala buku diary. Spesial dapet notebook Palka. Bagus banget ini. Sesi kali ini sama Bu Janti. Pertama selama kurang lebih lima menit, kita menulis apa saja yang patut disyukuri di tahun 2019 ini. Banyak deh daftarnya. Selesai membuat daftar, kita diminta sharing dengan dengan teman. Membentuk kelompok tiga orang.




Menulis surat untuk diri sendiri. “Aku memaafkan diriku untuk….”.  Bagian ini kuulangi lagi di kosan. Menyita waktuku seharian, bahkan lebih. Tidak ke mana-mana. Hanya mengobrak-abrik lebih dalam. Apapun yang tanpa sadar kusembunyikan. Semua rasa sakit, sedih, kecewa, dan sunyi dan semua yang tidak tertahankan. Berat sih.. tapi ini penting. Biar tidak menjadi penyakit dikemudian hari. Selesai, aku tutup dengan hadir kehadapan Tuhan. Datang dengan sebenar-benarnya diriku. 


Dengan semua kenakalan dan kejahatanku. Dengan semua topeng-topeng yang meski Tuhan tahu.
Ada juga sesi capturing momen dan refleksi satu decade. Lucu rasanya menengok diriku sepuluh tahun lalu. Gadis muda dengan cita-cita menggebu dan harapan-harapan. Tidak akan menyangkan kalau diakhir satu dekadenya, Tuhan berkata lain. Hiya..hiya… Ah, hidup semakin berwarna. Terimakasih Tuhan.. atas semua keajaiban.

Usai bergelut dengan diri, lanjut sesi hening bareng mas Rangga. Meditasi singkat untuk mengenali diri. Tenang membiarkan apa yag sudah terjadi, sedang terjadi dan akan terjadi.

Ditutup dengan soundbath dari Bu Janti. Kami tidur melingkar dan mendengarkan singing bowl dan merasakan getarannya. Nyaman.. sangat nyaman. Salah satu bunyi kesukaanku. Singging bowl.

Ditutup dengan makan bersama. Masakan sehat dari Bu janti. Senangnya...





Wawancara artis yang pertama banget kulakukan itu pas acara Batik Music Festival 2019. Acara ini digelar di Kawasan Candi Prambanan. Promotornya dari Rajawali. Pokoknya kalau acara dari Rajawali, media bakal dapet fasilitas yang oke punya. Ada lounge khusus media dengan berbagai macam snack, makan berat, minum dan kopi.


Ngopi di media lounge

Sebelumnya, pas liputan Prambanan Jazz harusnya aku juga wawancara artisnya. Tapi waktu itu masih cupu. Temenku liputan,yang berugas ambil foto juga belum paham. Kalau ada fasilitas media lounge dan bisa wawancara.

Prambanan Jazz 2019

Nah biar gak cupu, ini tips buat kalian yang baru pertama pake banget liputan acara konser dan harus wawancara.

Pastikan kamu udah registrasi


Jelas lah ya, sebelum masuk ya emang kudu registrasi. Biar dapet Id Card. Bisa dilihat tuh fasilitas yang tertera di Id Card media atau pers yang kamu dapet. Bisa masuk ke mana aja.

Cari media lounge


Kalau acara besar, bakal ada fasilitas lengkap buat media. Bisa beda-beda tergantung jenis acaranya. Dapet makan, minum, snack, atau kaos aja. Beda-beda pokoknya. Paling penting adalah, biasanya di sini pihak panitia ngedata siapa aja yang mau wawancara dan mau wawancara artis yang mana.

Biasanya ada sesi wawancara dan sesi foto. Kalau wawancara bisa masuk ke ruang tunggu masing-masing artis. Kalau sesi foto bisa dapet sesi khusus buat ambil foto di depan panggung. Kalau konser artis luar negeri atau yang hits gitu biasanya waktu ambil foto dari dekat cuma 10 menit di awal aja. Selain itu biar gambarnya bagus dan fokus ya harus bawa tele.

Cari tahu artisnya


Wawancara di Batik Music Fes 2019

Sebelum wawancara pastikan kamu tahu siapa aja yang bakal tampil. Juga udah bikin draft atau menentukan lead beritanya. Karena bisa aja kamu gak ada kesempatan buat wawancara semua artisnya. Apalagi kalau Cuma liputan sendiri. Harus bagi waktu antara ambil foto dan wawancara.
Sibuk deh kalau liputan. Jangan dikira bisa santuy menikmati musik gratis. Kerja woey! Hahay….

Grogi gak apa, tapi PD

Batik Music Fes 2019

Karena kamu datang sebagai media yang akan menulis berita, kamu harus PD aja. Dulu pas awal-awal wawancara aku gak paham mau tanya apa. Ngikut dulu deh sama yang senior. Eh, tahunya Mas Marchel dan Rio Febrian baik dan ramah. Sampek Marchel narik kursi buat media loh.

Tapi ya artis mah beda-beda. Ada yang baik, jutek, sangar, macem-macem. PD aja dan kuat mental. Kadang juga di tengah mepetnya waktu gak sempet nanya. Udah diberondong pertanyaan sama wartawan yang senior. Biasanya wawancara artis ini 10-15 aja kok. Terus ambil foto.

Full Baterai tapi free memory


Aku gak punya kamera dan gak punya alat perekam suara. Semua pakai HP (untuk foto ada bagiannya sendiri soalnya). Jadi harus persiapan gak boleh low bat sebelum selesai liputan. Nanti sibuk foto-foto sama bikin video buat medsos, eh begitu wawancara low bat dan memori full. Duh, jangan deh. Aku pakai hp buat rekam suara dan ambil video wawancara.

Yah, gitulah sedikit cerita buat kamu yang bakal liputan pertama kalinya. Semangat ya! Langsung tulis beritanya. Kelamaan basi tahu.

Joga Rockarta 2019


Liputan itu energinya banyak. Udah dateng ke acara harus cepet bikin news pula.


Film Darah daging dirilis oleh rumah produksi Skylar Pictures. Sebagai sutradara Sarjono Sutrisno memang sudah dikenal dengan film-film yang sarat emosi. Salah satunya adalah film Surat Kecil untuk Tuhan. Film ini sukses meraih penghargaan di dunia perfilman Indonesia.

Film Darah Daging juga seperti itu. Ditulis oleh Beby Hasibuan, penulis naskah Surat Kecil untuk Tuhan, film ini menceritakan tentang ikatan keluarga dari para pemainnya. Meskipun bergenre drama-laga, tapi bagiku film ini justru menonjol bagian dramanya.

Film ini berkisah tentang tiga kakak-beradik, yakni Arya (Ario Bayu), Rahmat (Rangga Nattra), dan Fikri (Arnold Leonard) yang merampok sebuah bank bersama beberapa temannya. Setelah beberapa menit berlalu baru diketahui, tindak kriminal ini dilakukan untuk membayar biaya operasi ibunda (Karina Soewandi).



Alur filmnya maju mundur. Berawal dari petemuan Salim (Donny Alamsyah), salah satu perampok yang dijatuhi hukuman mati dengan seorang penulis bernama Hana (Estelle Linden). Suasana penjara mengawali film Darah Daging. Penjara yang bersih dan sepi ditambah dengan seragam tahanan berwarna oranye yang tampak baru. Rasanya langsung membuatku sadar bahwa aku sedang menonton potongan adegan film.

Dari pertemuan ini, babak demi babak dalam film mulai berputar. Salim menceritakan kisah masa lalunya saat merampok bank serta bagaimana perasaannya saat itu.

Salim dan 4 kawannya merencanakan untuk merampok sebuah bank. Siapa mereka dan apa hubungan antara para pemain, diceritakan berurutan di dalam film. Cerita yang cukup panjang ini membuat film ini terasa lambat.

Tapi emosi setiap tokohnya bagus banget. Betapa mereka putus asa, sedih dan takut. Satu adegan yang paling aku ingat saat Arya baru saja menggadaikan sertifikat tanah dan mendapatkan uang. Dia menangis di pinggir jalan sembari memeluk uang yang diperoleh. Saat itu akting dan ekspresinya dapet banget.

Daripada tegang dengan adegan action, justru film ini lebih memainkan emosi penonton. Bagian actionya itu banyak yang kurang greget soalnya. Misalnya adegan tembak-tembakan dengan polisi di depan bank. Adegannya cukup lama tapi monoton. Cuma saling tembak-sembunyi-tembak-sembunyi, begitu terus. Bosan lama-lama lihatnya.

Lalu adegan pengejaran oleh polisi juga biasa saja.



Plot twist film ini tidak terduga. Kalau ternyata mereka bukan saudara kandung. Bahkan yang sedang mereka perjuangkan bukanlah ibu kandung. Aku jadi kembali memikirkan makna Darah Daging. Bahwa, untuk menjadi darah daging bukan hanya dari ikatan saudara kandung.

Film ini jadi pengingat apa arti rumah dan keluarga. Rumah adalah tempat di mana jiwa bisa pulang dan merasa nyaman. Tempat yang dirindukan dan di sana ada yang merindukan. Ada keluarga di rumah itu.

Lalu keluarga bukan melulu terdiri dari ibu dan ayah kandung atau saudara kandung. Orang-orang yang menerima kita dan selalu ada untuk kita, ya merekalah keluarga. Seperti Arya, Rahmat dan Fikri. Awalnya mereka tidak punya keluarga, hidup sebatang kara di jalanan. Setelah diadopsi, ketiganya jadi keluarga dan punya rumah.

Ending filmnya juga bagus, Hana, adik paling kecil dari ketiga kakak yang sudah meninggal hidup bahagia bersama sang Ibu. Karena paham bagaimana arti keluarga, Hana akhirnya membuat pant asuhan. Rumah bagi anak-anak yang hidup sebatang kara.

Film ini cocok banget ditonton bareng keluarga dan sahabat. Warm banget endingnya. Meskipun tetap ada adegan absurd tiga orang yang sudah meninggal itu lari-lari di padang ilalang dengan wajah bahagia. Yah, okelah buat menggambarkan kalau mereka bertiga akhirnya bahagia. Karena pengorbanan yang mereka lakukan tidak sia-sia.


Sebelum film Frozen II tayang, aku udah suka banget sama soundtracknya. Paling suka yang judulnya Unknown yang dibawakan Panic at The Disco. Rasanya lebih powerful. Selain lagu Unknown semua lagu Frozen bisa bikin kamu semangat dan pantang menyerah. Coba deh dengerin.

Di film kedua kali ini kental banget dengan kehidupan harmonis antara kakak dan adik yang saling mendukung. Elsa dan Anna emang punya dua karakter yang beda banget. Tapi keduanya saling menyayangi dan mendukung satu sama lain.


Dari mereka berdua kita bisa belajar cara menjadi saudara yang baik dan gimana membangun komunikasi. Elsa juga tampak menjadi seorang wanita yang tangguh. Seorang ratu yang bertanggung jawab. Kalau biasanya film Disney ada pangeran yang gagah berani, di sini tokoh Elsa gak perlu itu semua. Dia dengan berani menghadapi semua permasalahan.

Anna juga begitu. Meski gak punya kekuatan sihir, dia tetap berjuang untuk mendukung kakaknya dan menyelamatkan Hutan Ajaib.

Film ini diawali dengan kehidupan masa kecil Elsa dan Anna. Ketika kedua orang tua mereka masih hidup. Cerita tentang Hutan Ajaib menjadi salah satu pengantar tidur. Hingga akhirnya Raja dan Ratu meninggal ketika sedang berlayar.

Kehidupan Arendelle yang damai dan bahagia tiba-tiba berubah. Ketika Elsa terus-menerus mendengar suara misterius. Meski awalnya takut, akhirnya Elsa mengikuti dan percaya dengan kata hatinya.

Setiap orang pasti punya ketakutan untuk melakukan hal baru, untuk melakukan yang berbeda. Tapi Elsa membuktikan, ketika dia berani mengikuti kata hati dan berani bertanggung jawab, keajaiban datang.

Petualangan baru Elsa, Anna, Olaf, Kristoff, dan Sven kali ini lebih seru.  Udah tayang sejak 20 November 2019 lalu, film Frozen II jadi film hits di berbagai negara. Petualangan menyusuri Hutan Ajaib dan lautan yang dingin bikin film semua umur ini tetap cocok ditonton orang dewasa.

Perjuangan Elsa dan Anna menyelematkan Northuldra dan Arendelle mengungkap banyak misteri. Mulai dari penyebab kabut menyelimuti Hutan Ajaib dan roh alam marah, kisah kematian Raja dan Ratu, hingga sumber kekuatan Elsa.


Selain perjuangan ada banyak part-part lucu dari Olaf, Kristoff dan Sven. Yak, Olaf emang pembawa keceriaan dan kelucuan di film ini. Di film kedua, Olaf justru digambarkan sebagai manusia salju yang pintar dan cerdas. Tapi tetap konyol. Gak tahu deh kapan belajarnya dan di mana letak otaknya, Olaf punya banyak pengetahuan dan bahkan filosofis.

Karakter Elsa, Anna, dan Olaf berkembang pesat dan kuat banget di film kedua ini.

Selain itu, pesan untuk hidup harmonis dengan alam juga kental baanget. Ketika manusia berbuat jahat pada sesame dan alam, bisa menyebabkan ketidak seimbangan. Di film ini digambarkan para roh marah. Ada roh api, roh angin, roh tanah dan roh air. Tapi sebenarnya mereka baik kok.

Frozen II ini juga dihiasi dengan gambar animasi yang bagus banget! Baju-baju setiap tokohnya terasa hidup dan mewah. Apalagi pas Elsa mendapat gaun baru. Bagus banget deh! Efek sihir Elsa juga bagus.

Pokoknya, film Frozen II ini sayang banget dilewatkan.




Keren banget!

Kalau diminta ngasih dua kata untuk acara Rhapsody of the Archipelago: Gamelan 4.0 (ROAR GAMA 4.0). Dari awal hingga akhir acara, semuanya berlangsung dengan megah dan meriah. Ternyata balutan gamelan bikin suasana musik jadi berbeda. Apapun jenis musiknya, bisa berpadu dengan apik. Apalagi tata panggungnya bukan kaleng-kaleng. Semakin menambah kemegahan ROAR GAMA 4.0.

Jelas acara ini anak muda banget. Kamu gak akan ngantuk kok kalau datang ke acara ini. Jangan dibayangkan dengerin gamelan dengan alunan yang temponya lambat dan mendayu. Gak ada yang kayak gitu. Acara ini sukses memperkenalkan gamelan sebagai musik yang selalu eksis di setiap jaman. Gak kalah dengan jenis-jenis musik masa kini.

“Indonesia mempunyai kekayaan budaya yang luar biasa. Bagaimana kekayaan yang luar biasa itu bisa kita sumbangkan untuk dunia. Untuk kemanusiaan. Kita tidak bisa menutup diri dan tidak boleh menutup diri. Tetapi bagaimana kebudayaan kita seni budaya kita ini menjadi inti kemudian diperkaya dengan kebudayaan yang lain. Begitulah gagasan Rhapsody of the Archipelago. Alunan dari seluruh penjuru nusantara yang membuka diri terhadap dunia. Karena ini kita di Jogja maka Rhapsody of the Archipelago intinya adalah gamelan,” ungkap Pak Dr. Drs. Pratikno, M.Soc.Sc, saat wawancara dengan media.

Gerimis turun di awal acara, tapi tidak membuat penonton membubarkan diri. Semua setia menikmati setiap sajian dari acara ROAR GAMA 4.0.

Acara ROAR GAMA 4.0 dibuka dengan Tari Kangen dari Pulung dari Dance Studio. Tarian yang dibawakan banyak orang ini, rasanya sangat energik dan powerful. Seirama dengan alunan gamelan. Pulung Dance ini tampil dua kali. Peampilan kedua menggunakan kostum berwarna putih. Membawakan tarian Panggayuh diiringi komposisi karya Sudaryanto dan tari Nuswantoro diiringi komposisi karya Saron Groove.

Tarian Pembuka ROAR GAMA 4.0

Sebelum penonton dihibur dengan penampilan bintang tamu ada Awarding Lifetime Award dari ROAR GAMA 4.0 kepada Ki Trimanto. Beliau mendapat penghargaan dari Sri Sultan Hamengku Buwono X karena jasa-jasanya di bidang seni budaya, mendapat gelar Empu Triwiguna.

Empu Triwiguna mendapatkan anugerah Lifetime Achievement Award ini karena pengabdiannya yang tanpa henti seni dan budaya Indonesia, khususnya gamelan. Sebagai seorang empu pembuat gamelan, beliau memiliki idealisme yang luar biasa. Selain gamelan, karya-karya monumental beliau antara lain Bende Millenium yang dipasang di Taman Impian Jaya Ancol, serta Bedug Kyai Ijo yang saat ini ada di Masjid Agung Tasikmalaya. Lifetime Achievement Award untuk Empu Triwiguna diterima oleh putri beliau Elisabeth Elly Suryana Ati.

Lifetime Achievement Award

Setelah itu penonton dipukau oleh penampilan Mantra Vutura yang berpadu dengan gamelan. Menghasilkan paduan musik elektronik house dan tradisonal yang sangat megah.  Mantra Vutura adalah grup musik yang dibentuk oleh  anak dari musisi Addie MS. Tristan Juliano bersama sahabatnya sahabat karibnya sejak TK, Zakari Danubrata, mencoba menghadirkan suasana house musik secara live.  Mantra Vutura memiliki format seperti Honne, yang popular melalui lagu Unknown. Di Mantra Vutura sendiri, Tristan bermain piano, sedangkan Zaki memegang alat musik perkusi.

Penampilan selanjutnya, di bawah rintik hujan, ada Tashoora. Lagu-lagu Tashoora kebanyakan adalah kritik dan keresahan anak muda. Disampaikan dengan elegan dalam bentuk karya seni musik. Hujan gak bikin Tashoora berteduh dan berhenti bermain. Baik Tashoora maupun penonton tidak beranjak dari tempatnya.

Tashoora

Selanjutnya lagu Sandaran Hati mengawali penampilan Letto. Langsung disambut dengan teriakan para penggemar. Semua lagu yang dinyanyikan oleh Leto diikuti dengan sangat kompak dan bersemangat. Seakan penonton yang hadir, sudah hafal betul dengan lagu-lagu Letto. Aku sendiri juga termasuk penggemar lagu-lagu Letto. Bagus banget diiringi menggunakan gamelan. Sama sekali gak nyesel udah nonton ROAR GAMA 4.0 ini. Bahkan, rasanya pengen nonton lagi. Semoga tahun depan ada lagi.

Penampilan FSTVLST rasanya juga jadi beda banget. Ternyata musik rock bersanding dengan gamelan hasilnya enak banget didengerin. Penonton bernyanyi dan bersorak bersama alunan musik dan lirik-lirik bersemangat FSTVLST yang anak muda banget.

Acara ini ditutup dengan penampilan dangdut gamelan New Pallapa. Semua bergoyang mengikuti irama dangdut dan gamelan. Semua menikmati setiap penampilan di ROAR GAMA 4.0 ini.




Ada tujuh pusat energi utama dalam tubuh yang dikenal sebagai Chakra.

Pengertian dasar chakra berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti "roda". Oleh karena itu, chakra seperti pusaran roda berputar yang berputar dalam gerakan melingkar membentuk ruang hampa di pusat energi.

Masing-masing dari tujuh chakra utama terhubung ke organ, kelenjar dan sistem tubuh tertentu dan setiap chakra terhubung ke frekuensi getaran warna. Chakra mampu membentuk hubungan dengan getaran warna, sinar ultra-violet, radio atau gelombang mikro, atau ke aura orang lain. Chakra memancarkan getaran energi serta menerima energi dari lingkungan, termasuk orang-orang yang berhubungan dengan kita.

Misalnya, suasana hati orang lain bisa mempengaruhi suasana hatimu.

7 chakra manusia
Pengertian dasar 7 chakra



Tujuh chakra utama terhubung dengan tingkat fisik, emosi, mental, dan spiritual. Setiap pusat energi chakra berada di sepanjang tulang belakang. Ada tujuh warna chakra: merah, oranye, kuning, hijau, biru, nila dan ungu. Ini adalah sinar cahaya yang terlihat. Matahari adalah sumber utama dan penyedia cahaya, panas, dan energi yang menopang semua bentuk kehidupan. Masing-masing sinar cahaya tampak memiliki panjang gelombang dan frekuensi getaran yang berbeda yang mempengaruhi kita secara berbeda.

Banyak fungsi tubuh merespons cahaya dan warna. Berbagai warna memengaruhi sistem chakra. Misalnya, merah memiliki panjang gelombang terpanjang dan frekuensi getaran paling lambat. Warna merah berhubungan dengan fungsi seksual dan hangat. Violet, di sisi lain, memiliki panjang gelombang terpendek dan frekuensi tercepat dan memiliki efek dingin dan menenangkan pada kita. Ketika kita melihat warna dan diproses melalui otak, hormon ini mengeluarkan hormon ke berbagai bagian tubuh yang kemudian berdampak pada suasana hati kita.

Kita membutuhkan energi cahaya untuk menyehatkan otak, emosi, dan chakra. Kita dapat menerima warna dan cahaya melalui kulit, napas, makanan berwarna, herbal, vitamin, aromaterapi, suara, mineral, pakaian, dekorasi, dan mandi warna.

Ilmu kedokteran telah membuktikan bahwa chakra menjadi tidak seimbang karena racun dan kotoran lainnya, yang meliputi pikiran negatif, peningkatan bahan kimia dalam makanan kita dan faktor lingkungan buruk lainnya.

Macam-Macam Chakra:


Chakra mahkota

Warna putih atau violet
Note musik: B
Pengaruhi Tubuh Fisik: menghidupkan otak bagian atas (otak besar)
Batu permata: berlian, turmalin putih, batu giok putih, kuarsa bersalju, dan Celestite
Atribut: kesadaran spiritual tertinggi, ekspresi pribadi, koneksi ke sumber cinta, Hubungan Tuhan, kebijaksanaan dan pengertian ilahi, spirtualitas, memberi kita persepsi langsung dan absolut tentang realitas pada sistem saraf pusat kita.
Penyumbatan: dapat bermanifestasi sebagai masalah emosional, perasaan teralienasi dan penghukuman
Terlalu terbuka: psikotik, depresi, frustrasi
Minyak atsiri: mawar, melati


Chakra Mata Ketiga

Warna: Indigo (ungu tua)
Note musik: A
Pengaruhi tubuh fisik: kelenjar hipofisis, kelenjar pineal, mata kiri, hidung, telinga
Batu permata: batu kecubung, Apatite ungu, Azurite, Kalsit, mutiara, safir, biru dan putih
Atribut: intuisi, kesadaran, kebijaksanaan batin, kewaskitaan, imajinasi, kemampuan untuk memahami kebenaran di dunia, menganalisis, berpikir, dan bernalar; ketenangan pikiran, pengampunan
Penyumbatan: dapat bermanifestasi sebagai masalah sinus dan mata, ingin mengendalikan orang lain, egois
Terlalu terbuka: ketidaksabaran dan otoriter
Minyak atsiri: lavender, vanilla, chamomile, neroli, ylang ylang (alkohol dan tembakau akan merusak chakra ini)


Chakra Tenggorokan

Warna: biru langit
Note musik: D
Pengaruhi tubuh fisik: tiroid, paratiroid, hipotalamus, tenggorokan, mulut
Batu permata dan kristal: Lapis, Lazuli, aquamarine, sodalite, pirus, safir
Atribut: terkait langsung dengan kreativitas, komunikasi, suara, logika dan alasan, kebenaran, kelemahlembutan, kebaikan, keandalan
Penyumbatan: radang tenggorokan atau sakit tenggorokan, blok kreatif atau masalah umum berkomunikasi dengan orang lain; kekakuan, prasangka, dan ketidakmampuan untuk menerima pandangan orang lain
Terlalu terbuka: Terlalu banyak bicara, sombong, sok benar
Minyak Atsiri: geranium, kemenyan, cemara, pohon teh, dan lavender


Chakra Jantung

Warna: Hijau Cerah
Note musik: F
Tubuh fisik mempengaruhi: jantung, kelenjar timus, sistem peredaran darah, lengan, tangan, paru-paru
Batu Permata dan Kristal: Zamrud, Kalsit Hijau, Amber, Azurit, Chrysoberyl, giok, mawar, dan turmalin semangka
Atribut: kemampuan mengekspresikan cinta untuk diri sendiri dan orang lain, kasih sayang dan intuisi, cinta tanpa syarat, keseimbangan, penerimaan, kepuasan, kesatuan dengan kehidupan; ketika seimbang semua kekhawatiran, keraguan, dan ketakutan kita hancur
Penyumbatan: sistem kekebalan atau masalah jantung, kurangnya kasih sayang, penindasan terhadap orang lain dan bahkan diri sendiri, ketakutan dan kemarahan, perasaan mandek dan takut membiarkan hal-hal baru terwujud; merasa tidak layak, mengasihani diri sendiri dan takut ditolak
Terlalu terbuka: posesif.
Minyak Atsiri: (yang berasal dari daun) peppermint, eucalyptus, rosemary, pettigrain, lavender

7 chakra manusia
Letak chakra pada tubuh

Chakra solar plexsus

Warna: kuning
Note musik: E
Pengaruhi Tubuh Fisik: pankreas, adrenal, lambung, hati, kandung empedu, sistem saraf, otot
Batu Permata dan Kristal: Citrine Kuning, apatit, kalsit, kunzit, kuarsa mawar, pirit besi, topas, perunggu
Atribut: kemauan, otonomi, tekad, penegasan, kekuatan pribadi, tujuan dan penglihatan, kontrol diri, humor, tawa. Menjaga agar pusat ini seimbang membantu Anda menyingkirkan kebiasaan malas, kasar, dan apa pun yang memperbudak kita.
Penyumbatan: rasa viktimisasi, ketidakmampuan untuk memanifestasikan, takut sendirian
Terlalu terbuka: menghakimi, gila kerja, kurang humor, marah, perilaku adiktif
Minyak Atsiri: (yang berasal dari buah-buahan): jeruk, lemon, jeruk nipis, jeruk bali, lavender, chamomile


Chakra Sakral

Warna: merah-oranye
Note musik: D
Fungsi: kelahiran, asimilasi makanan, seksualitas
Tubuh fisik mempengaruhi: ovarium, testis, prostat, alat kelamin, limpa, rahim, kandung kemih.
Atribut: berkaitan dengan kapasitas seksual dan reproduksi, vitalitas dan seksualitas, emosi, keinginan, kesenangan, perubahan, kesehatan, keluarga, toleransi, penyerahan diri
Batu permata dan kristal: Amber, citrine, topaz, aventurine, moonstone, jasper
Penyumbatan: masalah emosional, rasa bersalah secara seksual, nafsu dan emosi dasar tidak stabil. Ketika chakra ini tidak seimbang memungkinkan penyakit seperti diabetes atau kanker darah.
Terlalu Terbuka: Kecanduan seksual, manipulatif, dan perilaku berlebihan
Essential Oils: (yang berasal dari biji): rempah-rempah dan rempah-rempah seperti jintan, adas, ketumbar, sage, clary sage, marjoram


Root Chakra

Lokasi: di belakang tulang sakrum (di sinilah kundalini berada)
Warna merah
Note musik: C
Fungsi: vitalitas bagi tubuh fisik (kekuatan hidup)
Batu Permata dan Kristal: Kuarsa berasap, garnet, alexandrite, ruby, agate, bloodstone, onyx, mata harimau, kuarsa mawar, hematit (magnet)
Mempengaruhi tubuh fisik: adrenal, ginjal, tulang belakang, usus besar, kaki, tulang
Aspek: naluri bertahan hidup, citra diri yang baik, dan kemampuan kita untuk mendasarkan diri pada dunia fisik, kesuksesan materi, stabilitas, individualitas, keberanian dan kesabaran; aspek utama adalah kepolosan, kepolosan ini memberi kita martabat, keseimbangan, arah dan tujuan hidup yang luar biasa.
Penyumbatan: paranoia, rasa tidak aman, dan perasaan tidak tersentuh oleh gravitasi
Terlalu Terbuka: tidak jujur, bullying, hiperaktif, defensif
Minyak atsiri: (yang berasal dari akar atau batang): juniper, kemenyan, cendana, kayu cedar, vetiver, pohon teh, rosewood



Saat ini, kartu tarort tersedia untuk dibeli dalam ratusan desain yang berbeda. Ada dek Tarot untuk hampir semua praktisi. Beragam jenis kartu tarot memiliki gambar dan cara intrepretasi sendiri.

Sejarah kartu tarot kemungkinan berasal dari Italia utara pada akhir abad ke-14 atau awal abad ke-15. Set tertua yang masih hidup, dikenal dengan sebutan Dek Visconti-Sforza. Diciptakan untuk keluarga Duke of Milan sekitar tahun 1440. Kartu-kartu itu digunakan untuk memainkan permainan yang dikenal sebagai tarocchi. Permainan yang dulu terkenal di kalangan bangsawan dan untuk mengisi waktu luang.

Kartu tarot ramalan
Kartu Tarot White Deck (cosmopolitan.com)


Tema gambarnya mirip dengan apa yang masih kita gunakan sampai sekarang. Ada tongkat, cakram atau koin, gelas, dan pedang. Setelah satu atau dua dekade menggunakan ini, pada pertengahan 1400-an, seniman Italia mulai melukis kartu tambahan, banyak ilustrasi, untuk ditambahkan ke dalam kartu tarot. Anggota kaum bangsawan akan menugaskan seniman untuk membuat set kartu mereka sendiri. Menampilkan anggota keluarga dan teman sebagai kartu kemenangan.

Dalam sejarah kartu tarot, karena tidak semua orang mampu menyewa pelukis untuk membuat satu set kartu untuk mereka, selama beberapa abad, kartu khusus adalah sesuatu yang hanya dimiliki oleh segelintir orang yang memiliki hak istimewa. Hingga akhirnya ditemukan mesin cetak dan kartu arot banyak diproduksi dengan biaya yang lebih murah.

Menurut sejarawan tarot Gertrude Moakley, gambar-gambar fantastis kartu itu diinspirasi oleh tokoh-tokoh berkostum yang berpartisipasi dalam parade karnaval. Permainan tarocchi akhirnya menyebar ke negara-negara Eropa lainnya, termasuk Prancis selatan. Di Prancis ini kemudian namanya berganti menjadi tarot.

Sejarah kartu tarot tidak dianggap mistis sampai akhir abad ke-18, ketika okultisme menjadi populer. Seorang pria bernama Antoine Court de Gébelin menulis sebuah buku populer yang menghubungkan kartu-kartu dengan pengetahuan Mesir kuno. Menulis bahwa simbol-simbol tarot berisi kebijaksanaan rahasia dewa yang disebut Thoth. Pada waktu yang sama, Jean-Baptiste Alliette, yang menulis dengan nama samaran Etteilla, menerbitkan risalah tentang penggunaan kartu tarot sebagai alat ramalan.

Sejarah Kartu Tarot
Sejarah Kartu Tarot (kickstarter.com)

Popularitas kartu tarot berkembang seiring dengan pertumbuhan okultisme di Eropa. Penulis Perancis Eliphas Lévi mempopulerkan gagasan bahwa simbol-simbol tarot entah bagaimana terhubung dengan abjad Ibrani. Otomatis berhubungan juga dengan tradisi mistis kabbalah Yahudi. Dalam buku the pulpy book Tarot of the Bohemians, mengarang anggapan bahwa kartu tarot adalah penemuan Gipsi. (Pada saat itu, orang Gipsi diyakini berasal dari Mesir, yang oleh banyak orang Eropa abad ke-19 dianggap sebagai tempat lahirnya pengetahuan manusia.)

Kelompok-kelompok mistik seperti Theosophical Society dan Rosicrucian mengubah tarot menjadi gaya Amerika selama awal 1900-an. Berdasarkan sejarah kartu tarot, banyak praktisi tarot Amerika menggunakan satu set kartu yang dikenal sebagai dek Waite-Smith, dibuat pada tahun 1909 oleh A.E. Waite, seorang anggota Inggris dari Ordo Hermetik Golden Dawn, dan seniman Pamela Colman Smith. Dek populer lainnya, Book of Thoth, dikembangkan oleh Aleister Crowley.

Meskipun metode membaca Tarot telah berubah selama bertahun-tahun, dan banyak pembaca mengadopsi gaya unik mereka sendiri dengan makna tata letak tradisional, secara umum, kartu itu sendiri belum banyak berubah. Mari kita lihat beberapa deck awal kartu Tarot, dan sejarah bagaimana kartu ini digunakan lebih dari sekadar permainan ruang tamu.









Pagelaran kolosal Rhapsody of the Archipelago Gamelan 4.0 akan segera dihelat di lapangan Grha Sabha Pramana UGM pada 30 November 2019 pukul 19.30-23.00. Disebut sebagai pagelaran kolosal, RoarGAMA menampilkan lebih dari 200 bakat dari berbagai disiplin seni, ilmu, dan kecakapan.

RoarGAMA 2019 diselenggarakan untuk memperingati Lustrum ke-14 UGM dan Dies Fisipol UGM ke-64. Konsep ala millennial sudah disiapkan untuk acara ini. Bukan sekadar acara musik, Rhapsody of the Archipelago Gamelan 4.0 diharapkan menjadi pertunjukkan yang dapat dinikmati generasi muda.










Gamelan dipilih sebagai bentuk apresiasi terhadap local genius budaya Nusantara sekaligus menjadi ajang untuk merayakan kebhinekaan Indonesia yang turut memperkaya peradaban dunia.

Sebelum gelaran kolosal Rhapsody of the Archipelago Gamelan 4.0, juga ada acara Mobile RoarGAMA Berupa konser musik gamelan 4.0 di truk terbuka. Acara ini dilaksanakan di sejumlah titik strategis Jogjakarta. Fungsinya untuk media promosi ke publik. Mobile RoarGAMA digelar sepanjang bulan November. Program ini menampilkan seniman gamelan lintas genre untuk menghadirkan ambience musikal gamelan, baik klasik maupun kontemporer, di tengah masyarakat Jogjakarta.


Puncak acara musik kolosal ala millenial RoarGAMA 2019 yang pertama adalah Workshop. Dilaksanakan pada 29 - 30 November 2019. Acara ini berlangsung di PKKH UGM pukul 13:00 - 17:00 WIB. Bagian spesial dari program ini adalah penampilan 2 kelompok seni dilanjutkan dengan workshop kolaboratif dengan para penonton. Setelah workshop selesai, hasilnya akan ditampilkan langsung sebagai penutup acara.







Gong dari RoarGAMA 2019 adalah Konser Gamelan 4.0 di Lapangan Grha Sabha Pramana pada 30 November 2019 pukul 19.00 WIB. Persembahan kolosal ala millenial dimeriahkan 100 pengrawit, 100 penari, dan puluhan personel musisi dengan musik kekinian.

Mereka yang akan tampil antara lain kelompok gamelan Canda Nada, Gayam16, dan Prawiratama Indonesia. Ada pula musisi kekinian seperti Letto, FSTVLST, Tashoora, Mantra Vutura dan OM New Pallapa bersama Brodin. Terlibat juga sejumlah komposer ternama seperti Sudaryanto, Welly Hendratmoko, M.Sn., dan Anon Suneko, M.Sn. Tak ketinggalan penampilan para penari dari Pulung Dance Studio, dengan koreografer Pulung Jati Rangga Murti, S.Sn.

Konser Gamelan 4.0 ini berdurasi 2,5 jam non-stop dalam satu paket repertoar. Diharapkan sajian repertoar dapat memberikan gambaran bahwa gamelan mampu memangku dan meramu seluruh elemen seni, terutama musik dan tari.








“Pagelaran ini sebagai wujud dedikasi UGM sebagai universitas pusat kebudayaan. Untuk mewujudkannya, kami menggandeng Ishari Sahida dan Sabrang Mowo Damar Panuluh sebagai mitra kreatif,” terang M. Najib Azca, Ph.D, sosiolog UGM yang bertindak sebagai Ketua Panitia.

Ishari Sahida atau Ari Wulu, merupakan penghulu komunitas Gayam16 sekaligus menggelar Yogyakarta Gamelan Festival (YGF). Tamu spesial kedua adalah Sabrang Mowo Damar Panuluh. Mas Sabrang ini sudah berkarya di dunia musik dan budaya sejak lama. Banyak anak muda yang menjadi fans Letto dan Mas Sabrang sendiri.


Gamelan adalah harmoni, spirit, bergerak, mengepung, dan reaktif terhadap perubahan zaman

Noe Letto


Pagelaran RoarGAMA direncanakan menjadi acara rutin tahunan di UGM. Selain menjadi ajang musikal nasional, RoarGAMA diharapkan menempati posisi tersendiri dalam pergaulan musikal dan ajang kreatif di aras internasional.



Logika membawa kita ke luar angkasa, rasa membawa kita ke budaya. Mengundang semua untuk memperkaya rasa di Gamelan 4.0

Jangan sampai kehabisan tiket. Pesan tiket langsung di sini.


Festival IDR 50K

Silver IDR 500K

Gold IDR 1000K

Juga tersedia di Sekretariat ROAR GAMA 4.0 Lantai 2, Sayap Utara Gedung Sekip Fisipol UGM. Jam layanan 09.00 hingga 20.00 WIB hari Senin-Sabtu. Contact Person 0813 2869 7170 (Mala)