Kawah Putih yang Mempesona

Perjalanan dari Ujung Berung ke Kawah Putih, Ciwidey termasuk mudah karena banyak petunjuk jalan. Jalannya pun kebanyakan lurus saja, hanya jaraknya memang agak jauh, sekitar dua jam perjalanan menggunakan sepeda motor. Kalau macet bisa tambah lama. Wisata Kawah Putih pintu masuknya berada di sebelah kiri jalan dari arah Bandung.


Sesampainya di pintu masuk, kita parkir motor di area bawah. Karena hanya roda 4 saja yang boleh naik ke parkiran atas. Harga tiket masuk Rp 20.000 plus ontang-anting (angkutan untuk naik ke atas) Rp. 15.000. Parkir bawah untuk motor Rp 5000. Setelah parkir motor ternyata helm harus dititipkan dan bayar lagi Rp 5000 per helm. Baru tahu pas nulis artikel ini kalau itu termasuk pungli. Sebenarnya kita kesel juga sih awalnya, harus parkir bawah dan wajib naik ontang-anting padahal jalan naiknya gampang tidak terlalu curam masih bayar penitipan helm. Harganya sama kayak biaya sewa itu helm selama 3 hari. Tapi ya sudah peraturan dan semua begitu, kita terpaksa menurut.

Perjalanan naik ontang-anting sekitar 10 menit. Setelah turun di parkiran atas aku dan Eka langsung menuju kawah. Harga barang-barang di Kawah Putih ini termasuk mahal. Balon sabun saja harganya Rp. 15.000. Dih.. di Situpatenggang saja cuma Rp 5000. Harga sabun dan produk lokalnya juga mahal. Kata Eka "Dari pada beli sabun belerang mending bawa pasir yang mengandung belerang itu saja" Terus aku jawab "Iya juga ya, buat sabun sendiri bisa". Hehe.. saking kesalnya dengan banyaknya item yang harus dibayar dan kebetulan pas dapet petugas kurang ramah.
Ontang Anting

Sampai di kawah rasa kesal kita cukup terobati dengan pemandangan indah. Hamparan berwarna putih dari air kawah dan pasir disekitarnya tampak pucat tapi anggun. Kawah yang tenang dengan gelombang air lembut karena angin dan asap yang bergerak perlahan adalah pemandangan yang menakjubkan. Sebagian pasir tidak hanya berwarna putih tapi juga ada gradasi dari kuning hingga hijau muda. Hati-hati menginjak pasir di tepi kawah karena tidak kuat menahan beban dan tidak bisa digunakan untuk berpijak.






Pohon yang langsung memikat hati



 Karena area jembatan dekat pintu masuk kawah ramai, kita berjalan ke sisi kiri yang sepi. Tempatnya agak berbukit dan banyak tanaman paku. Pemandangan dari atas bukit lebih bagus daripada hanya berada di pinggir kawah.


Seperti bukan kawah putih



Waktu kita ke sana cuaca tidak terlalu dingin, panas malah karena pas siang hari. Setelah dua jam berkeliling dan berfoto kita memutuskan untuk turun. Sudah mulai batuk-batuk tidak tahan dengan bau belerang yang cukup menyengat.


No comments:

Post a Comment