Showing posts with label Tulisan Bebas. Show all posts
Showing posts with label Tulisan Bebas. Show all posts
Dalam perkuliahan tadi pagi bersama Bu Endang, Beliau menceritakan betapa sulitnya menjadi mahasiswa jaman dahulu (sekitar tahun 60 an). Penjelasan dari dosen hanya disampaikan secara lisan dan dalam waktu yang relatif singkat. Itupun menggunakan kapur tulis warna-wani di papan tulis. Sehingga mahasiswa dituntut sangat aktif untuk mencatat dan menggambar serta harus ekstra konsentrasi mendengarkan penjelasan dosen. Keterampilan menulis cepat dan mendengar dengan seksama sangatlah penting. Setelah proses belajar di kelas, mahasiswa (yang rajin) menuliskan kembali catatan di kelas supaya lebih rapi.

Saat ini, tentu keadaanya sangat jauh berbeda. Banyak sekali kemudahan yang diberikan dari perkembangan fasilitas pendidikan. Mulai dari berbagai buku di perpustakaan, akses mudah secara online dengan fasilitas wifi, materi kuliah yang dapat dipelajari kembali dengan lebih mudah dari slide ppt, bahkan bisa mengulangi penjelasan dosen dengan membuat rekaman ketika dosen memberikan penjelasan di kelas.

Dengan fasilitas yang sangat memudahkan tersebut, banyak diantara kita (termasuk juga aku ini) yang masih saja mengeluh. Terlalu banyak materi, tidak mudah dipahami, tugas terlalu banyak. Kalau memikirkan hal tersebut, kadang aku jadi berfikir. Apa yang sudah aku lakukan selama ini? Ketika masa kuliah sudah hampir selesai, sangat terasa betapa menyenangkannya menjadi mahasiswa. Rasanya ingin terus dapat belajar. Mengetahui lebih banyak lagi, membaca lebih banyak lagi, berkarya lebih banyak lagi.. lagi.. dan lagi.

Buat teman-teman yang masih memiliki status mahasiswa. Bersyukurlah dengan memanfaatkan semaksimal mungkin segala fasilitas dan kesempatan yang ada. melakukan yang terbaik untuk hasil yang terbaik. Jangan iri dengan teman yang kelihatan hidupnya enak tanpa beban, bisa bersantai, bermain dan bermalas-malasan, sedangkan kamu harus bekerja keras dan belajar mati-matian dengan hanya sedikit waktu tersisa untuk tidur dan bahkan tidak ada waktu untuk bermain, jalan-jalan ke mall atau nonton bioskop. Bersabarlah dan terus berjuang. Untuk hasil akhir yang terbaik dan kebanggaan kedua orang tua. Orang yang terlihat hidupnya enak dan banyak waktu luang itu, pada akhirnya belum tentu secemerlang kamu. Karena hasil selalu sesuai dengan usaha. Semangat Guys,,, ^^
Terinspirasi oleh Pak Ustad yang beberapa hari ini selalu membahas tentang rumah tangga, juga merupakan salah satu tranding topik mahasiswa semester atas.^^ Lalu aku tambah-tambahin sendiri.

Salah satu skill wajib seorang wanita adalah mengatur keuangan. Bagaimana caranya agar berapapun penghasilan suami cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Hindari menghutang, apalagi hanya untuk memenuhi gengsi. Ada tiga bagian penting dalam mengatur keuangan. Terdiri dari kebutuhan bulanan, harian dan tidak terduga. Jika ada sisa dari kebutuhan bulanan dan harian bisa dimasukkan ke dalam kebutuhan tak terduga. Kemudian dari sisa kebutuhan tak terduga bisa digunakan untuk investasi membeli barang berharga semisal emas. 

Seorang Istri harus dapat :
  • Mengatur
  • Merawat
  • Menjaga
  • Menyiapkan
  • Mendukung
Seorang suami harus dapat :
  • Memimpin
  • Memberi
  • Menjaga
  • Membimbing
  • Mengawasi
Keluarga yang harmonis serta bahagia bukan bertumpu pada harta atau kedudukan sosial semata. Tetapi  5M itu tadi, kasih sayang, pengertian, terbuka, dan selalu mesra. ^^

Jika aku sudah menikah nanti, aku akan mengurus My Lovely Tamashi dengan baik. Juga anak-anak dan kebutuhan keluarga. Sehingga, dia bisa berfokus pada pekerjaan yang akan memuliakan bukan hanya dirinya sendiri, tapi juga keluarga dan sesama. Membangunkan setiap pagi, memasak, mencuci dan setrika, mengantar makanan ke kantor, menemani lembur, tersenyum setiap hari dan selalu cantik, berbicara dengan lembut, memberikan semangat, menjadi ibu yang cerdas dan tegas, lalu masih banyak lagi.^^ Family is number one. Untuk aktivitas luar dan karir tergantung ijin.^^ Bisa dimusyawarahkan bersama.

Wanita Itu,,, (Part One)

by on November 22, 2013
Terinspirasi oleh Pak Ustad yang beberapa hari ini selalu membahas tentang rumah tangga, juga merupakan salah satu tranding topik mahasisw...
Opini,

Laki-laki itu ingin jadi yang utama dan suka berpetualang. Mereka jiwa yang bebas dan simple. Ditakdirkan untuk menjadi petarung yang hebat. Secara naluri mereka akan mengikuti insting alami tersebut. Di dalam keluarga, masyarakat, kelompok dan di mana saja. Mereka ditakdirkan untuk memimpin, tidak suka menjadi pecundang. Normalnya seperti itu.. Karena tentu saja ada pengecualian, untuk laki-laki lemah dan pecundang.

Laki-laki bisa bisa terlihat kuat, pekerja keras, pemimpin, tegas, tapi juga bisa kekanak-kanakan. Mereka mudah luluh dan tidak berdaya dihadapan wanita yang lembut, menghormati, serta menjaga dan memelihara apa yang dimilikinya. Dan tentu saja yang dicintainya. So, buat para wanita, jadilah pemuja, tunjukkan dia yang terhebat dan perlakukan pasangan dengan baik.

Laki - Laki Itu..

by on November 22, 2013
Opini, Laki-laki itu ingin jadi yang utama dan suka berpetualang. Mereka jiwa yang bebas dan simple. Ditakdirkan untuk menjadi petarun...

Mahasiswa dengan segudang pengetahuan dan kesempatan tidak seharusnya menjadi katak dalam tempurung. Hanya mengenal dunia kampus dan berkutat dengan tugas-tugas dan segala macam hal yang hanya berhubungan dengan kuliah. Mengejar nilai yang memuaskan dengan fokus pada studi tidaklah salah. Memang itulah satu kewajiban yang harus dicapai oleh mahasiswa, nilai yang memuaskan. Namun, tidak hanya berhenti pada nilai. Mahasiswa juga memiliki kesempatan yang sangat terbuka lebar untuk mengembangkan sayap dan terbang yang tinggi. Bukan asal terbang tanpa tujuan alias hanya sekadar bermain untuk menghabiskan waktu luang. Terlalu banyak bermain-main justru menjadi hal yang mubazir dan sia-sia. Salah satu kebiasaan mahasiswa jaman sekarang. Meluangkan banyak waktu untuk bermain-main tanpa tujuan yang jelas. Mahasiswa bukan hanya sekadar bermain, tapi ketika keluar dari kampus, ketika mengunjungi suatu tempat harus diiringi dengan niat mencari pengalaman baru dan mengambil sebanyak-banyaknya pelajaran, yang kemudian dapat dijadikan bahan untuk menghidupkan kebiasaan berdiskusi dan berbagi cerita. Itulah salah satu kebiasaan yang harus dibangun. Pengalaman dan ilmu bukan hanya untuk diri sendiri, namun juga untuk berbagi. Sehingga, bukan hanya menularkan ilmu namun juga semangat untuk ikut berpetualang.
Lalu bagaimana bisa seorang mahasiswa dapat terbang mengunjungi berbagai macam tempat bukan hanya negeri sendiri namun juga belahan dunia lain? Modalnya adalah dengan karya. Yang membedakan kita dengan universitas-universitas besar di Indonesia bukanlah sebatas fasilitas atau sumber daya manusia. Dilihat dari fasilitas dan segi sumber daya manusia sebenarnya kita tidak kalah dengan universitas-universitas besar di Indonesia. Iklim untuk berdiskusi yang masih kurang, juga iklim kompetensi dan semangat untuk berkarya baru dimiliki sebagian kecil mahasiswa. Semangat berkarya bukan hanya untuk ditanamkan, tapi dibiasakan untuk segera bertindak. Karena, jika hanya niat untuk berkarya, hanya sebatas semangat tanpa usaha nyata untuk aktif dan memulai, akhirnya hingga akhir hanya akan menjadi sebatas niat dan semangat, tanpa hasil. Niat untuk berkarya bisa saja sudah dimiliki oleh sebagian besar mahasiswa, namun tanpa memulai dengan tindakan nyata, sekecil apapun itu, semangat itu akhirnya hanya berakhir dengan omong kosong.
Jika membicarakan karya, maka kebanyakan orang akan berfikir tentang tulisan. Padahal karya dalam arti luas bukan hanya sekadar berbentuk tulisan. Tulisan seperti karya ilmiah dan jurnlistik atau berbagai macam bentuk tulisan lain hanyalah salah satu contoh. Karya dalam arti luas dapat berupa apa saja yang dapat bermanfaat, dapat digunakan, atau menjadi referensi. Bisa berupa alat, karya seni, sistem, serta gagasan bukan hanya ranah ilmu pasti tapi juga sosial. Karya yang dapat dihasilkan seseorang berbeda, tergantung pada ilmu yang dikuasai dan kemampuan individu. jadi bentuk karya itu tidak terbatas. Yang harus dimiliki adalah kesungguhan, kreatifitas, dan kesungguhan untuk memulai.

Karya adalah modal mahasiswa untuk dapat menjelajahi Indonesia bahkan dunia. Dengan mengikuti berbagai macam kompetisi dari berbagai daerah bahkan level internasional, selain mengasah mental dan mendapatkan prestasi, juga bisa mengenal setiap daerah yang telah dikunjungi. Membuka mata dan melihat wajah yang berbeda dari Indonesia dan mengenal dunia. membuat kita bisa belajar banyak hal karena setiap tempat memiliki adat istiadat, kelebihan, dan wajah yang berbeda. Jangan seperti katak dalam tempurung yang memiliki jarak pandang yang sempit dan pola pikir yang dangkal. Sehingga, ketika gelar sebagai mahasiswa berakhir, lalu kita keluar dari zona nyaman kampus untuk menghadapi dunia luar dengan berbagai macam kesibukan dan keberagamannya kita tidak lagi ragu dan takut untuk melangkah. Karena sudah memiliki modal, selain nilai, kita sudah memiliki kebiasaan untuk berkompetisi dan memiliki pengalaman dengan mbolang.
Sepi adalah teman yang abadi. Teman yang baik atau teman yang buruk. Dia bisa menjadi apa saja. Sepi ada disetiap sudut hati manusia. Sepi adalah keadaan di mana kita dapat melihat diri sendiri, merasakan detak jantung, hembusan nafas, menangis, tertawa, mendengar suara hati tanpa topeng dan kebohongan. menjadi diri sendiri ketika sepi. Menutup telinga dari hiruk-pikuk dunia, atau memang tidak terdengar. Sepi,, di mana aku memiliki duniaku sendiri.

Sepi

by on August 22, 2013
Sepi adalah teman yang abadi. Teman yang baik atau teman yang buruk. Dia bisa menjadi apa saja. Sepi ada disetiap sudut hati manusia. Sepi ...