Menurut
Syakir (2010) tanaman teh merupakan tanaman tahunan yang diberi nama Cammelia thifera, Teha sinensis, Cammelia Teha
dan Cammelia sinensis. Tanaman teh
terdiri dari banyak spesies yang terbesar di Asia tenggara, India, Cina
Selatan, Laos barat Laut, Muangthai Utara, dan Burma. Klasifikasi tanaman teh
terdiri dari :
Kingdom
: Plantae (tumbuh-tumbuhan)
Diviso
: Sphermatophyta (tumbuhan berbiji)
Sub
Divisio : Angiospermae (tanaman
berbunga)
Class
: Dicotyledoneae (tanaman
berkeping dua)
Ordo
: Guttiferales
Famili
: Tehaceae
Genus
: Camellia
Spesies
: Cammelia sinensis L.
Varietas
: Sinensis dan Asamika
|
https://id.pinterest.com/pin/565342559456914063/?lp=true |
Tanaman
teh termasuk jenis pohon, tetapi karena pemangkasan sehingga teh berbentuk
perdu dengan tinggi 5-10 m ujung ranting dan daun muda berambut halus. Daun
tersebar, tunggal, serta memiliki helaian daun elips memanjang dengan pangkal
daun yang runcing dan tepi daunnya bergigi. Bunga terletak di ketiak dan
berkelamin dua dalam satu pohon. Pohon teh memiliki kelopak bunga berjumlah 5-6
yang ukurannya tidak sama. Mahkota bunga 9 melekat pada pangkalnya. Benang sari
membentuk lingkaran yang banyak, pada bagian terluar pangkalnya menyatu dan
melekat pada mahkota, sedangkan pada bagian dalamnya terlepas. Teh memiliki
tangkai putik yang bercabang tiga dan memiliki biji berjumlah satu.
Camellia sinensis lebih
menyukai iklim dingin, cuaca hujan dan ketinggian menengah - tinggi. Petani
hanya memanen tunas dan daun muda selama musim petik, dan kemudian teh
dikeringkan dan di-roasting.
Tergantung pada saat mereka dikeringkan, daun mengalami tingkat fermentasi yang
berbeda, menciptakan rasa yang berbeda. Begitu selesai di-roasting, teh dapat dikemas untuk
dijual, atau dicampur dengan bahan lain. Banyak bahan lain yang dapat
ditambahkan ke dalamnya, dari kulit jeruk hingga lavender. Teh diseduh dengan
menuangkan air di atas bahan-bahan kering, semakin rendah tingkat fermentasi
teh semakin rendah suhu air dan semakin pendek waktu yang diperlukan untuk
penyeduhan. Tergantung pada budaya, minuman dapat dikonsumsi langsung, atau
disajikan dengan berbagai bahan tambahan seperti susu, krim, madu, gula, atau
lemon.
Teh menjadi minuman yang sangat popular di Indonesia. Teh adalah minuman yang dibuat dari seduhan daun kering, tunas, dan ranting tanaman Camellia sinensis dalam air hangat atau panas. Tergantung pada cara memproses bahan tanaman, rasa dan warna minuman dapat bervariasi, dan banyak juga yang ditambahi dengan perasa tambahan, yang membuat variasi rasa menjadi lebih lebar. Sebagian orang juga menyebut minuman yang dibuat dengan tanaman lain sebagai teh, meskipun hal ini sebenarnya tidak benar, kecuali minuman mengandung Camellia sinensis, tidak ada minuman lain yang dapat disebut dengan nama ini.
Karena teh merupakan minuman yang sudah akrab di seluruh
dunia, istilah ini kadang-kadang digunakan untuk merujuk pada minuman herbal tisane seperti rooibos, yang kadang-kadang disebut
"red tea," dan
campuran bunga, akar, daun, dan batang dari tanaman lain. Secara teknis,
minuman tersebut merupakan tisane atau infusi, bukan teh. Selain tidak
mengandung Camellia sinensis, mereka juga ditangani dengan cara
yang sangat berbeda, dan memiliki rasa dan komposisi kimia yang sangat berbeda.
Teh, misalnya, mengandung kafein, sedangkan herbal infusi tidak.