Berfikir Kritis dan Mencintai Kopi


Catatan Refleksi Kelas Ke-8 Logika Seduh dan Alat Seduh

            Semakin banyak yang saya pelajari di dunia kopi. Saya yang awalnya melabeli diri sebagai ‘bukan peminum kopi’ pada akhirnya menyadari bahwa kopi itu menarik. Kenapa awalnya tidak tertarik, karena pengetahuan saya tentang kopi hanya Robusta itu pahit dan Arabica itu manis. Yah … begitulah. Setelah belajar lebih banyak, ternyata kopi itu sangat berwarna. Untuk itu, karena saya sudah bergabung di PIM yang salah satu komoditasnya kopi, mau tidak mau ya harus mencintai kopi. Memperdalam dan memperbanyak pengetahuan tentangnya. Kan kurang kenal maka kurang sayang. Ini adalah refleksi penting bagi saya di kelas 8 ini. Babak baru memasuki dunia kopi. Halah …

Kelas Logika Seduh dan Alat Seduh

            Logika seduh dan alat seduh memiliki banyak kata dan definisi baru yang masih susah saya hafalkan dan pahami. Alat seduh kopi saja saya tidak tahu bagaimana cara membedakan dengan baik, apalagi menggunakan. Penjelasan di awal kelas adalah ajang imajinasi. Misalnya, aeropress alatnya yang mana dan bagaimana cara menggunakannya saja saya tidak paham.

            Hal-hal penting dari pembahasan kelas Logika Seduh ini adalah 4 variabel:

Variabel
Keterangan
Suhu
Panas > 80

Hangat 50-79

Dingin < 50
Grind Size
Fine

Medium

Coarse
Waktu Ekstraksi
Lebih dari 1.5 menit

1 menit

< 1 menit
Alat Seduh
Immersi (rendam) - French Press

Boil/Stepped (rebus) – Mokapot

Pour Over (tuang) – V60

Pressure (tekanan) - Aeropress

Selain variable di atas air juga bisa berpengaruh pada hasil seduhan kopi. Air berbeda mengandung mineral yang beda pula. Hal ini akan mempengaruhi cita rasa hasil seduhan. Selain air, bahan dari alat yang digunakan, misalnya plastik atau kaca hasilnya juga akan berbeda.

            Semua variable di atas harus dipahami dalam menyeduh kopi. Selain biji kopi itu sendiri. Untuk mendapatkan cita rasa kopi yang diinginkan atau yang baik maka pertama harus paham biji kopinya. Rasanya seperti apa. Maka harus cupping terlebih dahulu untuk mengetahui bagaimana kualitas dan rasa kopi. Setelah itu membuat metode penyeduhan sesuai dengan rasa apa yang diinginkan.

            Misalnya nih, menggunakan biji kopi Arabika yang dominan pahit. Untuk menghasilkan kopi yang tidak terlalu pahit dan masih ada manisnya harus menggunakan suhu yang rendah agar ektraksinya tidak terlalu banyak. Atau menggunakan suhu tinggi dengan grind size yang kasar. Menggunakan waktu yang cepat. Makanya agar lebih fleksible harus menhetahui logika seduh dan alatnya.

            Ketika sudah menjadi barista, tidak ada banyak waktu untuk berfikir dan menyeduh kopi. Apalagi kalau lagi ramai sekali. Jadi semua pekerjaan harus efektif dan efisien. Kalau konsumen mau kopi yang bold dan pahit ya biar cepat gunakan saja air panas dan grind size fine atau bagaimana caranya agar tidak banyak memakan waktu.

            Hari ini adalah pertama kalinya saya menyeduh kopi menggunakan V60 dan mengoperasikan grinder. Receh ya ... Hehe … Rasanya menyenangkan.


No comments:

Post a Comment